Suntikan Dana 30 Juta Euro! Komitmen UE – ASEAN Menjaga Lingkungan di ASEAN
Sejauh ini banyak upaya kerjasama yang sudah dilakukan antara Uni Eropa dan ASEAN, seperti kerjasama dalam bidang pembangunan, bidang politik dan keamanan, ekonomi, sosial budaya, dan lingkungan. Baru-baru ini keduanya membentuk upaya kerjasama dalam bidang lingkungan, seperti yang kita ketahui kondisi lahan gambut serta polusi udara di ASEAN saat ini masih butuh perhatian. Meskipun sudah ada upaya dalam pemanfaatan lahan gambut tersebut seperti restorasi lahan gambut untuk memperbaiki ekosistem yang ada didalamnya.
Upaya tersebut dilakukan Uni Eropa dengan menggelontorkan dana hingga € 30 juta (Rp 429 miliar kurs hari ini) untuk kepentingan konservasi alam di ASEAN yang dilakukan melalui Joint Cooperation Committee (JCC). Program yang ditawarkan JCC antara lain, program Pemanfaatan Lahan Gambut dan Mitigasi Asap di ASEAN (Sustainable Use of Peatland and Haze Mitigation in ASEAN/SUPA (2016-2019). Program tersebut menyangkut pemanfaatan lahan gambut berkelanjutan di ASEAN dan untuk mengatasi masalah polusi asap yang terjadi di beberapa negara anggota, guna mengurangi tingkat resiko kebakaran hutan. Program tersebut juga bertujuan untuk memperkuat penghidupan lokal daerah yang bersangkutan, mengurangi emisi daerah gambut tersebut, dan yang terpenting adalah untuk menjaga ekosistem di lahan tersebut seperti flora dan fauna. Semua kegiatan ini didanai oleh Uni Eropa sebesar € 20 juta.
Adapula projek selanjutnya adalah Konservasi Kenekaragaman Hayati dan Manajemen Wilayah Terlindung di ASEAN (Biodiversity Conservation and Management of Protected Areas in ASEAN/BCAMP (2016-2021), dengan jumlah kontribusi dana dari Uni Eropa sebesar € 10 juta. Program ini melestarikan tanaman warisan ASEAN agar keanekaragaman hayati tetap terjaga dan membentuk menejemen yang efektif untuk melindungi wilayah-wilayah dikawasan Asia Tenggara.
Hal ini menunjukkan bahwa untuk merealisasikan lingkungan yang sehat, dibutuhkannya kerjasama yang baik. Melalui projek tersebut, ASEAN sangat terbantu dalam kegiatan konservasi keanekaragaman hayati. Bukan hanya berdampak positif bagi lingkungan, tetapi juga bagi masyarakat agar lebih termotivasi dan memahami akan pentingnya pelestarian lingkungan- bahwa keanekaragaman hayati harus selalu dijaga. Bagi Uni Eropa dan ASEAN sendiri, program tersebut dapat membuat hubungan mereka tetap terjalin dengan baik bahkan menjadi lebih baik lagi.
Referensi :
Liputan 6, “Uni Eropa – ASEAN Gelontorkan Rp 421 Miliar untuk Konservasi Alam”, http://global.liputan6.com/read/2873748/uni-eropa-asean-gelontorkan-rp-421-miliar-untuk-konservasi-alam, pada tanggal 16 Maret 2017 pukul 17.22 WIB
Pressreader, “Isu Lingkungan Menjadi Perhatian Bersama”, https://www.pressreader.com/indonesia/kompas/20170305/282312499859427, pada tanggal 16 Maret 2017 pukul 18.49
Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, “Uni Eropa“, http://www.kemlu.go.id/id/kebijakan/kerjasama-regional/Pages/Uni-Eropa.aspx, pada tanggal 19 Maret 2017 pukul 19.22