Rumah Adat Bali
Rumah Adat Bali
Pulau Bali merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang paling sering dikunjungi oleh wisatawan mancanegara. Meskipun sering dijadikan tempat wisata,masyarakat Bali tetap mempertahankan nilai luhur dan budayanya.
Selain memiliki keindahan alam, Bali juga diminati oleh wisatawan karena budayanya yang melimpah. Salah satu budaya Bali yang terkenal akan daya tariknya adalah rumah adat. Rumah adat Bali memiliki keunikan yang membuatnya berbeda dari rumah adat tradisional lainnya. Desain rumah adat Bali mengandung nilai-nilai agama Hindu yang memiliki arti dan maknanya tersendiri.
Contoh rumah adat Bali:
- Bale Manten
Rumah adat ini adalah bangunan yang dikhususkan untuk kepala keluarga dan juga anak perempuan. Rumah ini memiliki bentuk persegi panjang, biasanya berada disebelah kiri atau diletakkan di sebelah utara, dan pada bagian kanan dan kirinya terdapat bale-bale. Bale Manten ini merupakan bentuk perhatian anak gadis yang terdapat di keluarga Bali.
(Foto bangunan rumah adat Bale Manten)
2. Bale Sekapat
Bale Sekapat merupakan rumah adat Bali yang memiliki bentuk mirip seperti gazebo. Bangunan ini memiliki 4 buah tiang yang menyanggah atap. Bangunan ini memiliki fungsi sebagai tempat bersantai para anggota keluarga.
(Foto bangunan rumah adat Bale Sekapat)
3. Bale Dauh
Bangunan Bale Dau memiliki fungsi sebagai ruangan untuk menerima atau menjamu tamu. Bale dauh juga digunakan untuk anak laki laki tidur. Dan tinggi bangunan Bale dauh tidak boleh lebih tinggi dari Bale Manten. Bangunan Bale ini memiliki ciri khasnya sendiri yaitu memiliki tiang penyangga pada setiap sisinya. Penempatan Bale Dauh dibangun pada bagian Barat rumah.
(Foto bangunan rumah adat Bale Dauh)
4. Bale Dangin atau Bale Gede
Bangunan rumah adat Bale Dangin atau Bale Gede ini memiliki bentuk persegi panjang, dengan 12 tiang penyangga, dan bangunan ini lebih luas dan juga lebih tinggi dari bangunan Bale Manten dan Bale Dauh yang memiliki bentuk persegi panjang sama seperti Bale Dauh. Berfungsi sebagai tempat acara adat, tempat berkumpul saat menyajikan makanan khas Bali dan tempat membakar sesaji.
(Foto bangunan rumah adat Bale Dangin/Gede)
5. Angkul – Angkul
Angkul-Angkul merupakan pintu masuk utama dari rumah adat Bali. Gerbang tradisional ini kerap disebut sebagai kori oleh masyarakat Bali. Design dari Angkul tidak memiliki design khusus. Maka dari itu setiap pemilik rumah bisa membuatnya dengan selera mereka masing-masing. Namun terkadang rumah yang berukuran sangat besar memiliki lebih dari satu kori.
(Foto bangunan Angkul-Angkul atau Kori)
6. Lumbung
Lumbung atau nama lainnya yaitu klumpu jineng ini berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan bahan-bahan makanan, Seperti beras, jagung,padi atau makanan yang telah dijemur. Struktur bangunan ini terlihat sangat unik, Panggung dengan atap dan didingnya ditutupi oleh jerami kering. Namun saat ini lumbung atau klumpu jineng ini telah mengalami modernisasi yaitu dibangun menggunakan semen, pasir dan batu bata tak seperti dulunya yang dibangun menggunakan kayu saja.
(Foto penampakan Lumbung atau Klumpu jineng)
7. Pura Keluarga
Pura keluarga ini difungsikan sebagai tempat ibadah oleh keluarga. Bangunan ini wajib dimiliki oleh seluruh masyarakat di Bali. Nama lain dari Pura keluarga adalah Sanggah atau Pamerajaan. Pada umumnya Sanggah dibangun pada ujung timur laut rumah.
(Foto Pura Keluarga atau Sanggah)
Source :
https://travel.kompas.com/read/2020/07/29/141900427/3-alasan-orang-suka-wisata-ke-bali-bisa-lihat-sunset-dan-sunrise?page=all#:~:text=Ia%20mengatakan%2C%20wisatawan%20yang%20datang,mengapa%20orang%20berkunjung%20ke%20Bali
https://www.popbela.com/lifestyle/travel/mediana-aprilliani/rumah-adat-bali/7
https://www.pinhome.id/berita-properti/nama-dan-keunikan-rumah-adat-bali/
https://rimbakita.com/rumah-adat-bali/
https://kumparan.com/kumparantravel/mengenal-5-rumah-adat-bali-yang-penuh-filosofis-1v6tAc5rlpO