Melihat Sudut Pandang dari Wes Anderson
Pernahkah kamu mendengar tentang film The Grand Budapest Hotel atau Moonrise Kingdom? Jika kamu pernah mendengar salah satunya, kamu pastinya tidak asing dengan pria perancang di balik film tersebut. Wesley Wales Anderson atau yang lebih dikenal sebagai Wes Anderson, telah memiliki puluhan karya dalam industri film dengan ciri khasnya yang sudah tidak asing lagi di sudut pandang para penggemar film independen.
Dengan sajian akan perancangan yang matang dalam tiap karyanya, tidak dipungkiri dia berhasil menarik perhatian banyak perancang industri kreatif. Dimulai dari konsep rancangan film yang sedemikian rupa dibuat menyerupai buku cerita, eksekusi produksi desain yang luar biasa, dan gaya sinematografi itu sendiri. Imajiner dan penataan komposisi kamera juga konsep produksi yang mendetail tentu saja sudah melekat pada figur seorang Wes Anderson.
Jika kita perhatikan sedikit lebih teliti, setiap karya film dari Wes Anderson memiliki palet warnanya masing-masing. Pilihan palet warna terbatas dalam tiap filmnya menjadikan kesan warna senada dari awal hingga akhir film, sehingga memberikan kesan yang menyenangkan pada indera pengelihatan. Misalnya saja pada film The Grand Budapest Hotel yang mendominasi warna merah muda, marun, dan cokelat. Atau pada film Moonrise Kingdom dengan warna biru, hijau, kuning, dan cokelat.
Meskipun setiap film memiliki palet warnanya sendiri, hampir seluruh karya Wes Anderson memiliki dua kunci warna yang sama yaitu biru dan kuning yang mendominasi. Dua nada warna ini mendominasi paling kuat pada film The Darjeeling Limited, yang menceritakan persaudaraan tiga lelaki yang akhirnya bertemu untuk melakukan perjalanan bersama ke India menaiki kereta.
Beralih kepada eksekusi desain konsep pada proses syuting, film-film karya Wes Anderson selalu memberi kesan vintage dengan latar belakang tahun sebelum 2000 yang banyak bercerita tentang melankolis kehilangan tentang seseorang, keadaan tertinggal, dan pertemanan. Dengan mendasari palet warna yang terbatas juga estetika perancangan yang mendetail, eksekusi konsepnya pun selalu diperhatikan dengan seksama dalam setiap frame yang diambil saat proses syuting.
Misalnya saja rancangan desain kereta pada film The Darjeeling Limited atau pada film The Grand Budapest Hotel dengan rancangan hotel berwarna merah muda yang begitu konseptual. Tidak jarang pula Wes Anderson membuat rancangan miniatur sebagai bentuk mini dari konsep gedung atau pemandangan dari filmnya untuk memudahkan peliputan beberapa frame.
Teknik sinematografi yang dikuasai oleh Wes Anderson juga sudah dapat ditandai dengan mudah. Dapat dikatakan sebagai teknik pengambilan gambar ruang datar pada pergerakan kameranya, rancangan komposisi bingkai yang begitu simetris, hingga perbesaran bingkai dalam sekejap. Estetikanya dalam pengambilan gambar membuat yang melihatnya dapat lebih mudah mendalami setiap karakter yang ada di dalam film. Tidak diragukan lagi untuk berbagai penghargaan dari Golden Globe atau BAFTA yang telah ia menangkan atas nama karya-karya gemilangnya.