MENGENAL BUSANA ADAT KHAS PADANG, BUNDO KANDUNGAN

Image: Rumah adat Padang, Rumah Gadang

Source:https://ik.imagekit.io/tvlk/image/imageResource/2019/05/26/1558910196197-a04ae63c442479c92454b8e5a72e9ead.jpeg?tr=q-70

Kota Padang adalah kota yang terletak di Sumatra barat yang penduduknya Sebagian besar berasal dari etnis Minangkabau, tidak hanya Minangkabau di kota Padang, ada juga etnis Jawa, Tionghoa, Nias, Mentawai, Batak, Aceh, dan Tamil. Walaupun dengan berbagai macam etnis, budaya di kota Padang banyak berpusat ke etnis Minangkabau sehingga Busana adat nya Sebagian besar berasal dari etnis Minangkabau.

Di Etnik Minangkabau, busana adat nya sangat banyak variasi nya dengan juga banyak busana nya yang megah, terlihat sangat mewah, dan juga banyak busana adat nya yang menggunakan warna yang mencolok untuk menambah keanggunannya. Dahulu busana adat hanya digunakan untuk acara pernikahan saja, seiring waktu berjalan, sekarang busana adat Minangkabau dipakai ke dalam kebutuhan acara tertentu. Dari busana-busana ini, banyak dari busana adat ini melambangkan betapa pentingnya peran seorang ibu atau Wanita di dalam keluarga.

Dengan banyaknya busana adat dari etnis Minangkabau, ada busana adat yang lumayan banyak digunakan di kota Padang, yaitu: Bundo Kanduang.

Image: seorang Wanita memakai busana adat Bundo Kanduang

Source: https://lh3.googleusercontent.com/-knzIN-SenGQ/VzadFF09kkI/AAAAAAAABRQ/Jlc5Q6YK-TY/s1600/FB_IMG_1463196920059.jpg

Bundo Kanduang atau Limpapeh Rumah Nan Gadang adalah busana adat dari Minangkabau, Sumatera Barat. Busana ini biasanya digunakan oleh kaum Wanita yang sudah menikah sehingga pakaian ini sangat signifikan terhadap simbol pentingnya peran seorang ibu di dalam sebuah keluarga. Kata dari Limpapeh memiliki arti yaitu tiang tengah dari bangunan rumah adat Sumatera Barat. Limpapeh di rumah gadang adalah yang memperkokoh bangunan rumah, jadi analogi penting nya peran ibu di dalam keluarga dari situ.

Jika Limpapeh rubuh, maka rumah itu akan rubuh, jadi umpaman seorang ibu atau perempuan yang tidak pandai dalam mengatur rumah tangga nya. Maka keluarganya juga tidak akan bertahan lama.

Bundo Kanduang memiliki desain-desain yang berbeda berdasarkan dari setiap nagari atau sub suku nya. Desainnya dapat dibedakan letak ornamen dan pernak Pernik yang digunakan, serta perlengkapan lainnya seperti suntiang (hiasan kepala).

Busana Bundo Kanduang memiliki perlengkapan khusus untuk memenuhi penampilannya, yaitu:

  1. Tingkuluak

Tingkuluak adalah penutup kepala yang bentuk nya menyerupai atap rumah gadang. Tingkuluak juga terbuat dari kain selendang yang biasanya dikenakan sehari-hari atau saat upacara adat. Tengkuluk tanduk atau tingkuluak juga melambangkan atap rumah gadang yang memiliki makna yaitu rumah adat gadang itu milik perempuan atau sang ibu.

  1. Baju batabue

Baju batabue atau baju tabur merupakan baju kurung atau baju yang dihiasi oleh taburan pernak Pernik benang emas. Pernak-pernik benang emas ini melambangkan kekayaan alam ranah Minang di Sumatera Barat. Baju batabue juga memiliki variasi warna, yaitu merah, hitam, biru, dan lembayung

  1. Minsie

Minsie adalah sulaman yang terletak di tepi tangan dan leher untuk sebagai hiasan. Minsie juga menyimbolkan bahwa seorang perempuan Minang harus taat pada batas-batas suku adat.

Image: Ilustrasi dari bundo kanduang

Source: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/f/fb/Ilustrasi_Bundo_Kanduang.jpg

  1. Lambak atau Sarung

Lambak atau sarung ini adalah bawahan Bundo Kanduang. Sarung ini biasanya berupa songket atau juga yang diikat. Sarung ini biasanya dikenakan untuk menutupi bagian bawah tubuh perempuan dengan cara di ikat di pinggang. Sarung ini juga memiliki belahan di susun di depan, samping, atau juga belakang tergantung dengan adat nagari nya. Desain kain sarung ini biasanya di sulam dengan benang emas dan ada juga tenunan pandai sikat. Kain sarung juga melambangkan “meletakkan sesuatu pada tempatnya, jika memakan habis-habis dan menyuruk hilang-hilang.”

  1. Selempang

Selempang ini merupakan kain yang terbuat dari kain songket dan kain ini biasanya di letakan atau di selempang di Pundak perempuan. Selempang ini memiliki arti yaitu seorang perempuan harus memiliki welas asih pada anak dan cucu, serta harus waspada akan segala kondisi. Selendang ini juga salah satu hasil kerajinan tenun pandai sikek. Hasil kerajinan yang didapatkan dari ajaran turun temurun dari nenek moyang mereka.

  1. Aksesoris

Bundo Kanduang juga sebuah busana adat yang memiliki beragam aksesoris untuk melengkapi penampilannya, yaitu, dakuah (kalung), galang (gelang), dan cincin. Aksesoris dakuah ini memiliki beberapa motif yaitu kalung perada, daraham, kaban, manik pualam, cekik leher, dan dukuh panyiaram. Aksesoris Dakuah juga melambangkan seorang perempuan harus selalu mengerjakan segala sesuatu dalam azas lingkaran kebenaran.

Selain dukuah, ada aksesoris galang, galang memiliki motif seperti galang bapahek, kunci malek, galang rago-rago, galang ula, dan galang basa. Galang juga memlambangkan seorang perempuan memiliki Batasan-batasan tertentu dalam melakukan aktivitasnya.

Image: Busana adat Minangkabau

Source: https://www.andalastourism.com/wp-content/uploads/2021/03/Pakaian-Adat-Bundo-Kanduang-Minangkabau.jpg

Dengan Bundo Kanduang, masih banyak lagi busana adat dari etnis Minangkabau, tetapi yang populer di daerah kota Padang adalah Bundo Kanduang yang memiliki arti dalam penting nya peran Wanita atau ibu di keluarganya.

Referensi: