Makna Simbolik Bangunan Gereja Kristen

Indonesia memiliki berbagai macam agama tetapi ada agama enam yang menjadi agama utama negara yaitu, Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Khong Hu Cu. Semua agama memiliki tempat ibadahnya masing-masing. Topik utama sekarang adalah agama Kristen yang biasanya beribadah di gereja.

Gereja memiliki beberapa arti, arti Gereja menurut KBBI (arti yang umum) adalah gedung (rumah) tempat berdoa dan melakukan upacara agama Kristen. Di agama Kristen, arti gereja itu di artikan dari berbagai banyak bahasa, bahasa yang biasanya orang-orang sering dengar adalah bahasa Yunani “Ekklēsia”¸  “Ek” berarti keluar dan “klesia” dari kata “kaleo” berarti memanggil. Jadi Ekklēsia artinya dipanggil keluar. Dari kata Ekklēsia di terjemahkan ke bahasa latin yaitu “Ecclesia” ke bahasa Portugis yaitu “Igreya”. kata “Igreya” dibawa oleh para misionaris portugis ke Indonesia dan menjadi “gereja”.

Di ajaran agama Kristen, gereja bukanlah tempat, melainkan jemaat nya. Gereja digambarkan seperti tubuh dan kepala, tubuhnya itu para jemaat nya dan Yesus sebagai kepala. Menurut Alkitab, gereja berarti kumpulan orang-orang percaya yang menjadikan Yesus sebagai kepala mereka.

Di Indonesia, banyak variasi jemaat gereja Kristen protestan yang tergantung dengan budaya, suku, lokasi, dan lain-lain. Selain variasi jemaat, tidak banyak gereja (tempat ibadah) di Indonesia sama, sering kali berbeda dalam bidang lokasi, ekonomi, dan lain-lain. Namun biasanya gereja memiliki bagian-bagian tempat, walaupun tidak sama dalam penempatan bagian, tetap biasanya nya bagian-bagian berikut yang ada di dalam gereja yaitu nave, aisle, altar, aspe, adorasi, dan ruangan persiapan misa.

Nave adalah ruang utama pada bagian tengah gereja. Nave berasal dari kata “navis” yang berarti “kapal”. Nave biasanya berada di apitan Lorong yang disebut “aisle” dan nave biasanya yang memiliki bangku yang menghadap ujung ruangan. Di ujung nave dan aisle ada altar, tempat dimana pastor, pemimpin ibadah, choir (chancel) berada.

Di bagian kanan ujung dari nave terdapat “aspe”, sebuah bagian bangunan yang melengkung ke dalam dan berbentuk setengah bundar yang tertutup oleh kubah setengah bulat. Aspe biasanya ada di gereja Kristen yang bergaya Romatik, Bizantium, dan Gothik. Terkadang aspe memiliki bentuk setengah polygonal dan biasanya terletak di ujung timur altar.

Di gereja juga adanya “adorasi”, sebuah ruang pengakuan dosa yang biasanya dibuat tertutup, nyaman, dan sangat tenang untuk orang-orang bisa mengaku dosanya atau juga mencari sebuah pencerahan. Ada juga ruangan persiapan misa, sebuah perayaan Ekaristi yang di adakan setiap hari minggu untuk umat Kristen, yang biasanya terletak berdekatan dengan ruang utama untuk mempermudah proses ibadah dan sakramen misa. Ruangan ini digunakan sebagai tempat pastur dan pelayan jemaat (prodaikon) sebelum sakramen misa pada ibadah.

Gereja Kristen di Indonesia terbagi menjadi berbagai jenis sehingga mempunyai banyak cabang di setiap daerah. Gereja tersebut bisa dikelompokkan dari ajaran teologi, etnis, bahasa pengantar, dan lain-lain. Sebagai contoh, Gereja Masehi Injili di Minahasa atau biasanya dikenal GMIM di manado, memiliki bentuk arsitektur yang berdasarkan dari simbol kehidupan masyarakat setempat dan ajaran Alkitab. Desain arsitektur gereja Kristen protestan di Manado biasanya dipengaruhi oleh arsitektur gereja pada zaman penjajahan Belanda hingga pada saat ini. Pada zaman kolonial Belanda, mereka memberi sumbangan untuk bandar Manado dalam pembinaan gereja di Minahasa sehingga perkembangan desain arsitektur gereja GMIM di Manado masih memiliki nilai-nilai penghayatan iman dan dogmatik dengan adanya campuran budaya setempat.   

Selain GMIM, ada juga Gereja Kristen Protestan di Bali atau biasanya dikenal GKPB Jemaat Kristus Kasih yang terletak di Denpasar, Bali. Arsitektur gereja nya memiliki simbol gunung berapi yang untuk orang bali mempunyai arti yang sangat dalam dan istimewa yaitu lambang kehidupan. Di Bali, gunung adalah tempat air, udara bersih, dan api. Konsep arsitektur gereja ini juga karena umat Kristen menyembah Tuhan Allah sebagai sumber kehidupan sehingga desain gereja GKPB Jemaat Kristus Kasih terlihat dari sumber kehidupan yang diberi Allah. Dengan kolam di depan gereja sebagai simbol air, udara dengan sirkulasi udara bersih bebas mengalir di ruangan gereja tanpa terhalang tembok, dan simbol api yang diwujudkan dari panas sinar matahari yang tembus melalui kaca di atap bangunan.

Oleh karena itu, Indonesia adalah negara yang bersemboyan Bhinneka Tunggal Ika memiliki agama dan budaya yang beragam. Setiap daerah memiliki ciri khas gereja Kristen sendiri dalam arsitektur tempat beribadahnya karena berbeda dalam budaya daerah, walaupun agama nya terintegrasi dengan budaya, setiap daerah memiliki inti ajaran Kristen yang sama.

Referensi:

         https://www.arsitur.com/2015/11/pengertian-definisi-gereja-dan-bagian.html

         https://katolisitas.org/macam-macam-istilah-misa/

         http://p2k.unkris.ac.id/id1/3065-2962/Gereja-Di-Indonesia_49975_p2k-unkris.html

         https://ecclesiasanmar.wordpress.com/tag/igreja/

         https://myhomecenterarcadia.wixsite.com/myhome/single-post/apa-itu-gereja

         https://gkdi.org/blog/gereja/

         https://www.kompasiana.com/bambangherut0m0b711/5cbf1c9095760e237253fd97/gereja-arti-dan-tujuan-menurut-alkitab?page=all

         https://kbbi.web.id/gereja

         https://temuilmiah.iplbi.or.id/wp-content/uploads/2015/11/TI2015-E-041-048-Jelajah-Simbol-Arsitektur-Gereja-Menuju-Keberlanjutan.pdf

         https://gkpbkristuskasih.com/about-us/arsitektur-gereja/