Kain tradisional khas riau (tenun siak)
Image: berbagai macam kain songket siak
Kain Tenun Siak atau Kain Songket Siak adalah kain tradisional khas di Provinsi Riau dari Kabupaten Siak. Kain ini memiliki ciri khas ditenun dengan benang sutra atau benang kapas yang diselingi tenunan motif tertentu menggunakan benang emas atau perak. Kata songket dari kain songket siak mempunyai arti yaitu membawa keluar atau menarik benang dari kain atau juga menenun menggunakan benang emas dan perak.
Sejarah dari Kain Songket Siak ini dikatakan berasal dari daratan Cina kurang lebih 1000 tahun yang lalu. Kain songket tidak hanya menyebar di Indonesia dan Malaysia tetapi Thailand, Brunei Darussalam, dan berbagai banyak daerah juga mengenal kain tradisional ini.
Kain tenun siak di katakan diperkenalkan oleh seorang pengrajin yang datang dari Kerajaan Terengganu Malaysia pada masa Kerajaan Siak yang pada saat itu diperintahkan oleh Sultan Sayid Ali. Nama pengrajin tersebut adalah Wan Siti Binti Wan Karim, seorang perempuan yang di bawa dari Kerajaan Terengganu Malaysia ke Siak Sri Indrapura. Selain menjadi ahli dan terampil dalam menenun, Wan Siti Binti Wan Karim juga mengajarkan banyak orang bagaimana bertenun kain songket.
Pertama Kain Songket ini cuma hanya bisa digunakan oleh para bangsawan terutamanya Sultan. Keluarga kerajaan, dan para orang besar kerajaan di kalangan istana Siak. Jadi kain Songket memiliki nilai sejarah yang tinggi sebagai salah satu warisan agung dan melambangkan kedudukan seseorang.
Pada awalnya proses pembuatan kain Songket menggunakan tenun tumpu tetapi diganti menjadi alat yang dinamakan “Kik”. Alat “Kik” ini adalah alat tenun yang cukup sederhana dari terbuat dari bahan kayu yang berukuran sekitar 1 x 2 meter. Kain Songket yang dibuat oleh alat ini tidaklah lebar bahkan sampai tidak cukup untuk menjadi satu kain sarung. Jadi diharuskan untuk di sambung dengan kain “Berkampuh”. Akibat dari itu, untuk mendapatkan sehelai kain, terpaksa untuk menenun kain dua kali dan itu memakan waktu yang cukup lama. Dalam bertenun, diperlukan juga bahan baku benangnya, baik benang sutra ataupun katun yang warnanya bisa berpadu dengan benang emas atau perak sebagai motif kain. Karena benang sutra sangat sulit didapatkan, lama kelamaan orang orang hanya menggunakan benang katun.
Dengan Panjang nya sejarah kain Songket, banyak beragam jenis motif yang memiliki makna dan falsafah tertentu. Motif yang sering digunakan adalah motif tumbuh-tumbuhan dan hewan. Banyak motif tumbuhan seperti motif bunga-bungaan yang mengandung nilai dan falsafah keluhuran dan kehalusan budi dengan juga keakraban dan kedamaian. Motif bunga-bungaan biasanya dengan bunga setaman, bunga berseluk daun, dan lain-lain.
Image: contoh kain songket siak yang bermotif hewan
Di motif hewan biasanya di gunakan binatang seperti burung balam yang selalu hidup rukun dengan pasangannya yang berarti motif burung balam mencerminkan hidup kerukunan hubungan pasangan suami istri dan juga persahabatan. Selain burung balam ada juga motif ular naga yang di mitos sebagai hewan yang perkasa dan sang penguasa Samudra. Jadi arti dari motif ular naga adalah sifat kearifan dan bijaksana. Selain itu ada juga motif itik pulang petang, motif semut, dan motif lebah. Banyak juga selain motif-motif yang disebutkan seperti motif puncak rebung, motif awan larat, dan lainnya.
Motif di kain songket ini diabadikan sebagai variasi-variasi yang sarat dan simbol-simbolnya mencerminkan nilai-nilai asas kepercayaan dan budaya melayu. Tergantung dari daerah yang membuat kain songket, biasanya ada kesepakatan setempat untuk serata dalam penempatan dan pemakaian motif-motif yang di maksud, dan juga siapa yang berhak memakainya.
Image: berbagai macam kain songket siak
Sekarang kerajinan tenun siak masih ada dan banyak juga yang diminati oleh para kolektor kain tradisional, masyarakat, dan juga para para wisatawan yang datang ke kabupaten Siak.
Referensi:
– https://web.siakkab.go.id/tenun-siak/
– https://gpswisataindonesia.info/kain-tenun-songket-siak-riau/
– https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbkepri/sejarah-kerajinan-tenun-songket-siak/