Kain Tradisional Khas Bali ( Gringsing Tenganan)
Kain bermotif ini merupakan salah satu warisan kuno Bali yang masih bertahan hingga sekarang. Kain ini dikenal dengan nama Kain Gringsing yang terdiri dari kata gring yang berarti “sakit” dan sing yang berarti “tidak”. Sehingga, kain ini bermakna bahwa siapapun yang menggunakan kain tersebut akan terhindar dari bala. Banyak masyarakat Bali yang mempercayai kain tersebut memiliki kekuatan magis karena bisa melindungi dari berbagai macam gangguan secara jasmani maupun rohani.
Asal Mula Kain Gringsing
Berdasarkan mitos yang tersebar di masyarakat Bali, Kain Gringsing ini berawal dari kekaguman Dewa Indra terhadap keindahan langit di malam hari. Dari situlah Dewa Indra lantas memaparkan keindahannya yang Ia lihat dengan melalui motif tenunan kepada rakyat pilihannya yakni masyarakat Tenganan.
Dewa Indra pun mengajar para wanita untuk mahir dalam teknik menenun Kain Gringsing tersebut yang melukiskan serta mengabadikan keindahan bintang, bulan, matahari, dan hamparan langit lainnya. Hingga akhirnya, kain tenun yang berwarna gelap dipercayai memiliki kekuatan magis dan dipakai untuk ritual keagamaan.
Warna Dalam Kain Gringsing
Kain tradisional ini hanya menggunakan tiga warna utama yakni kuning, merah, dan hitam yang disebut dengan tridatu. Tentunya ketiga warna ini memiliki makna filosofi yang sangat dalam.
- Kuning : melambangkan angin yang mengandung oksigen untuk kehidupan manusia
- Merah : melambangkan api yang merupakan panas bumi yang memberi energi dan kehidupan di muka bumi.
- Hitam : melambangkan air yang memberi penghidupan untuk seluruh makhluk di muka bumi.Selain melambangkan angin, api dan air, ketiga warna ini juga memiliki simbol Trimurti dalam agama Hindu. Warna merah melambangkan Brahma sang pencipta, warna kuning melambangkan Wisnu sang pemelihara, dan warna hitam melambangkan Siwa sang pelebur.
Makna Kain Gringsing
Dibalik keindahan kain bermotif asal Bali ini, tentunya kain ini memiliki beberapa makna yang sangat mendalami kehidupan.
- Makna ReligiKain Gringsing dipercaya dapat mengusir bala serta menjadi alat ritual masyarakat Tenganan dalam kegiatan upacara agama dan adat-istiadat.
- Makna EkonomiBanyaknya budaya yang tersebar secara global, Kain Gringsing ini menjadi produk lokal yang diperjualbelikan di pasar internasional.
- Makna EkologiSecara filosofis, motif-motif yang terdapat dalam Kain Gringsing ini banyak menggambarkan unsur-unsur alam yang dapat diartikan sebagai usaha penyelamatan lingkungan.
Masyarakat Bali percaya bahwa mempertahankan dan membudayakan Kain Gringsing merupakan salah satu cara bentuk penghormatan agung terhadap leluhur. Mereka juga meyakini makna filosofis yang terdapat dalam kain ini akan menjadi pengingat bagi masyarakat untuk selalu menjaga keselarasan hidup.
Refrensi :
https://fitinline.com/article/read/kain-tenun-gringsing-khas-bali–ragam-motif-warna-dan-makna-yang-tersembunyi-di-dalamnya/