Energy Efficienty and Renewable Energy Techology
Energy Efficienty and Renewable Energy Techology
Combating the Plastic Waste by Converting it into Liquid Fuel
Pada hari Rabu, 14 April 2021 WIB. Universitas Bina Nusantara melanjutkan kembali seri webinar SDG yang dihadiri beberapa pembicara melalui media daring Zoom Meeting. Mereka adalah Mr. Tomasz Siewierski, PhD, Eeng yang berasal dari Lord University of Technology Poland yang membahas mengenai Efisiensi Energi dan Teknologi Energi Terbaru. Kemudian dilanjutkan oleh Drs. Allwar., M.Sc., Ph.D yang berasal dari Universitas Islam Indonesia dengan topik Pengolahan Limbah Air di Dunia Berdasarkan pada Fokus Karbon Aktif. Dan pembicara terakhir kita berasal dari Universitas Bina Nusantara, Bapak Ir. Tota Pirdo Kasih, S.T., M.Eng., Ph.D, IPM dengan topik pembicaraan mengenai Pemberantasan Sampah Plastik dengan Mengubahnya menjadi Bahan Bakar Cair.
Acara diawali dengan pembukaan oleh Bapak Fergyanto E. Gunawan sebagai moderator kita hari ini. Kemudian, dilanjutkan dengan pidato pembukaan oleh Ibu Retno yang berisi sambutan dan rasa terimakasih bagi para speaker dan 300 peserta yang telah hadir. Selanjutnya, diputar lagu Indonesia raya untuk mengapresiasi dan menunjukan rasa nasionalisme.
Setelah pembukaan, Mr. Tomasz Siewierski dipersilakan untuk membawakan materi yang telah ia persiapkan. Pertama-tama Mr. Tomasz membahas mengenai ketidaksetraan energi dan konsumsi energi yang terjadi di seluruh dunia. Namun, hal ini membawa beberapa dampak negative pada sector industry, diantaranya ialah polusi udara, perubahan iklim, penurunan kualitas air, kerusakan pada satwa liar, dan masih banyak lagi. Dunia pun sudah mengalami beberapa konsekuensi nyata yang dapat menimbulkan banyak kerugian. Berikut beberapa data yang ditunjukan oleh Mr. Tomas
Kemudian, beberapa tindakan balasan yang dapat kita lakukan ialah mengganti pembangkita bahan bakar fosil dengan pembangkit listrik hijau yang telah diperbarui, penghematan energi, penanganan limbah, dan menjaga kebersihan saat memasak. Bapak Tomasz juga menjelaskan mengenai kenaikan dan penurunan harga, kemudian beberapa fasilitas yang disediakan, dan fleksibilitas antara beban dan jaringan. Lalu, ditampilkan juga beberapa tantangan baru yang akan dihadapi.
Kemudiian dilanjutkan oleh pembicara kedua kita yaitu Bapak Allwar yang diawali dengan sejarah dari Universitas Islam Indonesia. Tema yang diangkat Bapak Allwar ialah mengenai Pengolahan limbah air. Air dan sanitasi merupakan inti dari kehidupan makhluk hidup, juga berbagai layanan untuk mendukung pemberantasan kemiskinan, pertumbuhan ekonomi, dan kelestarian lingkungan. Masyarakat memiliki hak untuk mengakses air bersih dalam jumlah dan kualitas yang sesuai dengan kebutuhan dasarnya, termasuk hewan, mereka juga membutuhkan air yang sehat untuk kebutuhan dasarnya.
Namun, air dan sanitasi ini juga menjadi masalah besar karena beberapa telah terkontaminasi oleh banyak jenis polutan. Pengaruhnya antara lain perubahan iklim dan bencana alam, termasuk banjir, kekeringan, gempa bumi, dan lain-lain. Kemudian adanya eksploitasi berlebihan, polusi pada air, udara, gas dan akhirnya juga berdampak pada aktivitas manusia yang merupakan kontribusi terbesar pada masalah lingkungan.
Penghapusan kontaminan dari limbah Perairan merupakan tantangan utama di bidang pencemaran air. Banyak teknik yang tersedia untuk pengolahan air limbah seperti proses pengolahan biologi kimia fisik yang meliputi proses penyerapan biodegradasi, pengendapan flokulasi dan pertukaran ion. Sedangkan yang paling disarankan ialah karbon aktif di skala industri. Karbon aktif digunakan secara luas tidak hanya untuk menghilangkan racun dari aliran air limbah tetapi juga digunakan untuk kontaminan yang menyedihkan dari sumber air minum contoh air tanah sungai danau dan waduk. Berikut adalah beberapa data yang dibagikan Bapak Allwar.
Kesimpulannya ialah karbon aktif menggunakan bahan berpori yang sangat baik yang dapat digunakan untuk banyak aplikasi seperti pemurnian pemisahan air limbah. Kebutuhan karbon aktif untuk pengolahan air limbah dibutuhkan dalam jumlah besar untuk pengolahan air limbah, kinerja baru karbon aktif untuk katalis menjanjikan multi aplikasi untuk kehidupan masa depan.
Kemudian, materi selanjutkan akan dilanjutkan oleh Bapak Tota Kasih dari Universitas Bina Nusantara dengan topik Sampah Plastik. Sekitar 175.000 ton sampah dihasilkan oleh Indonesia dan 14% dari sampah tersebut merupakan plastic. Sedangkan, plastik membutuhkan waktu ratusan tahun untuk mengurai plastik di tempat pembuangan sampah dan lautan akan terus mencemari lingkungan selama beberapa generasi. Sampah plastic merupakan masalah serius untuk lingkungan Indonesia.
Solusi terhadap sampah plastik ialah penerapan 3R ( Reuse, Reduce, and Recycle) karena murah dan mudah dilakukan. Seperti adanya peraturan minimarket yang tidak menyiapkan plastic, sehingga pembeli harus membawa kantong belanjaan sendiri dari rumah atau menggunakan plastic secara berulang, lalu seperti penggunaan botol minum, dan mendaur ulang barang-barang sekali pakai yang kita beli.
Selain itu, solusi lainnya ialah dengan metode pyrolysis yang merupakan penguraian termal bahan mentah atau limbah menjadi gas tanpa adanya oksigen, jika gas terkondensasi, ia dapat berubah menjadi bahan bakar cair. Pada dasarnya, plastik terbuat dari minyak sehingga proses ini mengembalikannya ke bentuk asli. Bapak Tota Kasih juga menjelaskan mengenai hasil dari test menggunakan pyrolysis dengan kesimpulan bahwa metode ini berpotensi digunakan untuk memerangi pencemaran plastik serta produksi bahan bakar cair alternatif untuk sumber energi dan membantu untuk membuka lapangan pekerjaan serta mengurangi permasalahan ekonomi.
Kemudian, acara SDG Webinar ini diakhiri dengan sesi Q&A dan foto bersama para peserta.