Wawancara Bersama Pola Artistry

 Mengenal Seluk Beluk Dalam Proses Kreatif

Bekerja dalam industri kreatif, terlebih membangun design house sendiri tentu menjadi impian semua desainer grafis. Bagaimana tidak, kita bisa bekerja di bawah nama dan kreatifitas sendiri dan memiliki kapasitas lebih dalam perusahaan tersebut. Misalnya saja seperti yang saat ini Sabrina dan Cempaka sedang lakukan di bawah naungan nama PoLA Artistry, studio desain yang banyak mengerjakan desain undangan dan saat ini juga tengah berkembang sebagai online concept store.

Akan tetapi tantangan dalam industri kreatif tentu saja sama besarnya dengan industri lainnya. Pekerjaan yang berbasis dari hobi tidak juga dapat dikatakan lebih mudah. Terlebih lagi ketika membangun nama perusahaan sendiri, sudah menjadi pilihan kita untuk tetap produktif dalam segala situasi atau tidak sama sekali. Nah, bagaimana cara Sabrina dan Cempaka tetap menjaga produktifitas dalam bidang kreatif yang saat ini mereka geluti? Yuk simak percakapan berikut!

Dream Earring – PoLA x From Tiny Island

Bagaimana awal ketertarikan kalian pada dunia visual?

Sabrina (S): Ketertarikan pada dunia visual berawal sejak kecil, saya mempunyai kebiasaan selalu menggambar hal-hal yang saya sukai. Mulai dari film yang saya tonton, komik yang saya baca, gambar-gambar yang ada di majalah atau kemasan makanan yang menurut saya menarik sering saya gambar ulang di buku gambar. Ketika sekolah, saya lebih mudah menghafal suatu hal dengan bantuan visual. Maka kata-kata yang harus dihafal, biasanya akan saya buat ilustrasinya agar lebih mudah menghafalnya. Saya merasa dengan menggambar hal-hal yang sering saya lihat atau saya ingat dapat melatih kepekaan saya terhadap lingkungan sekitar.

Cempaka (C): Ketertarikan pada dunia visual mungkin dimulai dari ketertarikan akan seni sewaktu  saya kecil. In my family, I always be the one who’s weird, yang suka mencoba berbagai hal terutama dalam ruang lingkup seni. Pegaruh lainnya adalah pada era-era 90-an di mana saya banyak menemukan “visual gasm” pada tayangan animasi Jepang, MTV, dan terinspirasi dari sampul CD era 90-an yang banyak bermain dengan tipografi dan warna yang saling bertabrakan. Saya rasa era itu banyak mempengaruhi saya pada dunia visual sampai hari ini. And from there, I start to realize how color, form, and typography can give such a big impact.

Boleh ceritakan sedikit tentang struggle terberat dalam prosesmu hingga menjadi seperti hari ini?

S: Pada dasarnya, saya sering tidak percaya diri terhadap apa yang saya lakukan. Maka dari itu struggle terberat buat saya adalah ketika harus melawan rasa takut yang ada di dalam diri saya sendiri. Ketika mulai menjalani bisnis ini, kami harus mulai dengan hal-hal yang berkaitan dengan ketidaknyamanan, ketidakpastian, apakah karya kami dapat diterima oleh orang lain, apakah kami bisa hidup dari pekerjaan kami, pertanyaan-pertanyaan tersebut sering kali muncul. Namun sekarang PoLA sudah memasuki tahun ke-3. Banyak proses dan pembelajaran yang kami lalui tetapi hal-hal yang kami khawatirkan sedikit demi sedikit bisa teratasi karena pada akhirnya, tidak ada pilihan lain selain melawan rasa takut itu sendiri.

C: My biggest struggle in my life so far is when my father passed  away. Itu adalah titik terberat yang harus saya lewatin. But there’s always sunshine after the rain. Believe it or not, terbentuknya PoLA adalah awal saya bangkit dari keterpurukan.

 

Penny Soiree Invitation – PoLA x Rollover Reaction

Hal apa yang paling menyenangkan dari menjadi seorang desainer grafis dan ilustrator?

S: Menjadi seorang desainer menyenangkan karena sebagai seorang problem solver, kami dituntut untuk menyelesaikan suatu case atau brief. Dan ketika sudah menemukan solusinya dan klien kami senang atau puas terhadap hasilnya, itu menjadi hal yang paling menyenangkan buat kami.

C: Menurut saya sebagai seorang desainer ataupun illustrator, bisa mengambil sisi menyenangkan dari dua sisi. Pertama, profesi tersebut sebagai tools berkarya untuk personal dan kedua, profesi tersebut sebagai tools untuk pekerjaan sehari-hari. In terms of personal work, hal yang paling menyenangkan dari kedua profesi tersebut adalah “you can create your own world” – in today’s society, isn’t it a great thing’s to have? a world of your own?

Kemudian in terms of daily works, hal yang menyenangkan adalah kita bisa ketemu banyak orang dengan karakteristik yang berbeda-beda, entah itu adalah klien, internship student, atau desainer lain. And it was a great experience. Sebagai desainer grafis atau illustrator, kita harus bisa “mentranslate” kedalam sebuah konsep yang kemudian menjadi gagasan visual tentang apa yang client kita inginkan. Untuk bisa “mentranslate” hal tersebut dengan baik, maka akan selalu ada proses dibaliknya. Menurut saya, proses itulah yang menarik, bagaimana kita bisa menemukan benang merah dari satu titik permasalahan. When you finally get the ideas, it’s a fun thing for me, such an instant happiness! Jadi menurut saya, perjalanan dari proses itulah yang membuat pekerjaan ini menjadi menyenangkan, and when the clients are satisfied with the result, it’s a plus!

 

Wedding Invitation – Sandria & Alex

Dorongan apa saja yang membuat kalian bangkit kembali saat berada di titik jenuh?

S: Ketika berada di titik jenuh saat bekerja, biasanya saya melakukan aktivitas lain di luar desain. Misalnya pergi berlibur, jalan sore, mendengarkan musik, ngobrol dengan teman-teman atau pergi ke tempat-tempat yang menarik.

C: Menurut saya se-sederhana makan makanan yang enak dan jalan-jalan, lebih bagus lagi kalau punya kesempatan untuk travelling. Detach yourself from everything to have a clearer mind!

Dream Earring – PoLA x From Tiny Island

Seberapa berat tantangan untuk menjadi produktif setiap harinya? Bagaimana cara kalian mensiasati hal tersebut?

S: Dengan menciptakan “mood” bekerja. Dulu guru gambar saya pernah bilang bahwa mood itu bukan dicari tetapi diciptakan. Semenjak itu ketika saya sedang merasa tidak produktif atau merasa tidak mood, saya berusaha menciptakan “mood” tersebut and turns out it works buat saya haha.

C: Menurut saya cukup berat, hahaha. Apalagi saya termasuk orang yang moody dalam bekerja. Tapi ketika kita memutuskan untuk membentuk suatu perusahaan, pada saat itu jugalah kita sadar bahwa kita punya tanggung jawab yang lebih besar. We take control of everything to make sure PoLA runs well, dengan mengingat hal tersebut membantu saya menjadi lebih produktif, mungkin karena sadar bahwa tidak ada cara lain selain jalan terus, hahaha. Namun buat saya ada cara mudah lain untuk mensiasatinya, yaitu dengan minum kopi! A good café latte can change everything! Trust me, hahaha.

 

Image Source : https://www.instagram.com/pola_artistry/?hl=en