Sejarah Perkembangan Cheongsam
Sumber Gambar :
https://www.rokit.co.uk/blog/2019/03/08/a-brief-history-of-the-cheongsam/
Cheongsam atau dikenal dengan sebutan lain qipao, adalah salah satu jenis kostum tradisional perempuan Tiongkok. Pakaian ini memiliki ciri-ciri: mengikuti bentuk tubuh dengan kerah dan kancing berbentuk khusus yang disebut shanghai, selain itu Cheongsam biasanya memiliki belahan pada bagian kaki.
Cheongsam mulai dikenal dunia sejak tahun 1920 silam. Namun, tak banyak yang tahu jika asal muasal busana ini justru sudah ada semenjak 1636, tepatnya saat pemerintahan Manchu. Kala itu, dibuatlah busana khusus wanita yang disebut qipao dan busana khusus pria yang disebut Changpao. Gaya qipao atau cheongsam pada zaman Manchu tak seperti sekarang. Bentuknya lebar, tak mengikuti siluet tubuh, dan panjangnya melebihi mata kaki. Qipao atau cheongsam saat itu hanyak boleh dikenakan oleh wanita berstrata tinggi atau bangsawan.
Kemudian, pada tahun 1920, cheongsam mulai merambah menjadi busana wanita di seluruh daratan Tiongkok. Perkembangan dan penyebaran baju Cheongsam menjadi busana yang lazim, busana yang biasa dipakai oleh perempuan-perempuan di kota-kota besar seperti Beijing, Shanghai, Hong Kong, dan Taiwan terjadi dengan cepat. Sepanjang tahun 1930-an dan 1940-an, Cheongsam pun mengalami perubahan karena pengaruh budaya barat. Cheongsam mulai menonjolkan feminitas pada wanita perkotaan. Gaun itu menjadi lebih pas di tubuh dengan beberapa desain berani yang menampilkan belahan pada bagian kaki yang mencapai hingga paha.
Namun, ketika pemerintahan komunis mulai menguasai Tiongkok, popularitas busana cheongsam mulai mengalami penurunan dan perlahan mulai menghilang dari kehidupan sehari-hari masyarakat Tiongkok. Di Shanghai, tempat kelahiran cheongsam, jalanan dipatroli untuk memastikan tidak ada yang mengenakan cheongsam. Ideologi egaliter yang dianut oleh Komunis membuat wanita Tiongkok mengadopsi busana yang terdiri dari jaket dan celana panjang yang mirip dengan milik pria.
Popularitas Cheongsam bisa kembali naik di era koloni Inggris di Hong Kong pada era 1950-an, membuat baju ini menjadi pakaian sehari-hari. Ditambah dengan pengaruh industri fesyen Eropa, baju Cheongsam ini terlihat biasa dipadukan bersama sepatu hak tinggi, serta aksesori tambahan yakni clucth bag dan sarung tangan putih. Salah satu tokoh wanita yang mempopulerkan Cheongsam adalah Nancy Kwan dalam perannya di film The World of Suzie Wong pada tahun 1959.
Seiring perkembangan zaman yang makin modern dan makin cepat, ketenaran baju Cheongsam menurun di akhir tahun 1960-an. Salah satu faktornya adalah dengan masuknya pakaian-pakaian Barat, diproduksi secara masal dan dijual dengan harga jauh lebih murah ketimbang baju Cheongsam yang dibuat handmade. Pada 1970-an baju Cheongsam tak lagi dipakai sebagai pakaian sehari-hari sebagian besar perempuan Tiongkok, dan hanya terlihat sebagai kostum acara spesial seperti perayaan Imlek. Tetapi meskipun begitu baju Cheongsam tetap menjadi pakaian yang signifikan dalam sejarah mode perempuan Tingkok.
Daftar Pustaka :
https://id.wikipedia.org/wiki/Congsam
https://theculturetrip.com/asia/china/articles/a-brief-history-of-the-cheongsam/