DWP: The Prosperity Blue Print
Sabtu, 24 Maret 2017, Business International Club kembali mengadakan acara yang paling bergengsi tahun ini yang tidak lain adalah Discussion Week Program (DWP). DWP minggu kedua yang bertujuan untuk meng-empower Binusian agar mengeksplor diri mereka dengan lebih lagi dalam bidang bisnis dan manajerial ini mengangkat tema “Prosperity Blueprint”. Tujuan daripada tema ini adalah agar mahasiswa dapat mengenal basic yang dapat mereka gunakan untuk membangun sebuah bisnis yang efektif dan tepat sasaran.
Ada yang lebih membedakan DWP minggu pertama dengan minggu kedua. Apa sih bedanya? DWP minggu kedua ini diadakan di Debate Room lt. 2 BINUS Alam Sutera dengan kapasitas 30 orang. Dengan jumlah peserta yang dibatasi, ruangan yang nyaman dan konsep yang berbeda, diharapkan DWP ini dapat dilaksanakan sesuai dengan nama dan tujuannya “Discussion Week Program” dimana peserta diharapkan dapat aktif untuk saling berdiskusi dan tukar pendapat dengan peserta lainnya.
Lalu dengan konsep dan tema yang luar biasa, siapa sih pembicaranya DWP minggu kedua ini? Pembicaranya adalah Bpk. Michael Susanto. Beliau adalah CEO dari Perusahaan Karpos Technology dan juga sekaligus berprofesi sebagai dosen di BINUS University. Pak Michael Susanto sendiri juga ternyata lulusan S2 di BINUS loh! Disela-sela perkenalan dirinya, beliau mengatakan bahwa BINUS merupakan salah satu universitas terbaik di Indonesia. Kenapa? Karena tenaga-tenaga pekerjanya merupakan dosen sekaligus praktisi. Gimana Binusian? Makin bangga kan dengan BINUSJ
Sebenarnya, Pak Michael Susanto ini adalah seorang lulusan akuntan. Namun, karena memang tidak mempunyai ketertarikan dengan akuntansi, pekerjaan pertama beliau malah menjadi seorang sales engineer. Tidak lama menjadi sales engineer, beliau mendirikan Karpos Technologies. Karpos Technologies adalah perusahaan yang bergerak dibidang sains dan teknologi, dan mempunyai visi dan misi untuk mengembangkan teknologi yang berguna bagi kesehatan masyarakat, khususnya ibu dan bayi. Salah satu teknologi yang sudah diciptakan adalah new born screening. Beliau menjelaskan bahwa perusahaan-perusahaan di Indonesia pada dasarnya mempunyai goals yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Goals nya ada banyak, dan bermacam-macam. Karpos Technologies sendiri berfokus pada goals untuk mengurangi angka kematian serta disorders pada bayi, serta untuk mengurangi angka kematian ibu melahirkan. Oleh karena itu, diciptakanlah teknologi baru yang bermanfaat untuk mendeteksi kelainan pada bayi sejak berada di dalam kandungan.
Nah, setelah menceritakan sedikit tentang perusahaannya, Pak Michael Susanto memberikan study case untuk diselesaikan oleh mahasiswa agar mahasiswa dapat lebih mengerti mengenai materi yang telah ia sampaikan. Study case yang diberikan ini adalah Business Model Canvas (BMC) yang merupakan basic untuk membuat sebuah bisnis, dan ternyata beliaupun menggunakan MBC sebagai dasar untuk membangun perusahaannya. Dalam DWP minggu kedua, setiap peserta dibagi dalam 3 kelompok. Untuk menyelesakan study case ini, mereka harus berdiskusi dengan anggota didalam kelompoknya. Setelah setengah jam berdiskusi, Pak Michael Susanto pun langsung membahas jawaban dari study case tersebut. Itulah akhir dari Discussion Week Program minggu kedua yang sukses diselenggarakan dan pastinya menjadi bekal untuk mahasiswa membangun ataupun mengembangkan bisnisnya. Penasaran? See you di Discussion Week Program yang ketiga ya partner muda!