LDK-Melatih 2025
Pada Kamis, 27 Februari 2025, UKM Wushu Binus menggelar LDK-Melatih secara offline di GOR Syahdan. Acara ini bertujuan untuk melatih calon aktivis mengenai pemanasan yang perlu dilakukan sebelum penjurusan serta hal-hal yang harus dilakukan selama proses penjurusan (Taolu dan Sanda).
Sejak awal periode kepengurusan, Wushu Binus telah aktif menjalankan berbagai program kerja yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan atlet serta mempererat kebersamaan dalam komunitas. LDK-Melatih merupakan program kerja pertama dalam kepengurusan 2025-2026 dengan tujuan utama melatih calon aktivis dan mempererat kebersamaan di antara mereka. LDK-Melatih bukanlah syarat wajib untuk menjadi aktivis wushu, tetapi merupakan pelatihan wajib bagi calon aktivis yang ingin bergabung dalam divisi latihan.
Acara dimulai dengan pembukaan oleh Ketua UKM, Janos. Setelah itu, Koordinator Latihan, Derren, menjelaskan poin-poin penting bagi anggota yang ingin bergabung dalam divisi latihan, yaitu:
- Memiliki pemahaman yang baik tentang gerakan wushu agar dapat menjelaskan dan memperagakan teknik dengan benar.
- Memiliki jiwa kepemimpinan untuk melatih anggota UKM wushu secara efektif.
Setelah sesi pembukaan, Ketua UKM memimpin sesi pemanasan, yang terdiri dari jumping jack, burpee, dan lari. Pemanasan dilanjutkan dengan sesi stretching, di mana calon aktivis berlatih simulasi kepemimpinan dengan menghitung sambil memandu gerakan stretching.
Selanjutnya, calon aktivis mempelajari cipenkung, salah satu teknik tendangan dalam wushu, yang dipandu oleh Koordinator Latihan. Dalam sesi ini, koordinator menjelaskan dan mendemonstrasikan teknik tendangan yang benar. Setelah itu, salah satu aktivis diberikan kesempatan untuk mengulang penjelasan kepada calon aktivis lain serta memperagakan gerakan tersebut. Latihan ini bertujuan agar calon aktivis terbiasa dalam memimpin sesi latihan.
Tahapan berikutnya adalah sesi penjurusan, dimulai dengan Taolu. Koordinator Latihan memperagakan dan menjelaskan berbagai kuda-kuda dasar, termasuk gerakan Wu Bu Quan, yang merupakan dasar dalam wushu. Setelah itu, calon aktivis diminta untuk memperagakan kembali gerakan tersebut sebagai bagian dari proses pemahaman dan penguasaan teknik.
Setelah sesi penjelasan tentang penjurusan bidang Taolu selesai, calon aktivis diperbolehkan istirahat sejenak, sambil dibagikan minuman dan makanan.
Setelah istirahat, para aktivis mendapatkan materi mengenai penjurusan Sanda/Sanshou, di mana mereka mempelajari dasar-dasar pukulan dan tendangan dalam pertarungan Sanda. Sesi ini dimulai dengan penjelasan fundamental pukulan (jab dan strike) serta tendangan roundhouse kanan-kiri. Penjurusan ditutup dengan penjelasan dan peragaan etika sparring serta aturan Sanda.
Acara ini ditutup dengan sesi sharing bersama para calon aktivis, pembagian snack, serta pengumuman tambahan untuk para calon aktivis.
Dengan suksesnya acara ini, diharapkan calon aktivis dapat memahami peregangan dan pemanasan yang perlu dilakukan sebelum penjurusan, jurus-jurus dalam Taolu dan Sanda, serta cara memimpin pemanasan maupun latihan untuk Taolu dan Sanda.