Memaksimalkan Penggunaan Lahan Rumah Menjadi Tempat Bercocok Tanam

Source: https://www.kompas.com/tren/read/2020/06/14/201759165/jadi-pilihan-selama-di-rumah-saja-ini-tips-bercocok-tanam-di-lahan-terbatas?page=all

Saat ini, setiap masyarakat dapat memanfaatkan halaman rumah mereka sebagai lahan untuk bercocok tanam. Namun, dikarenakan tempat tinggal masyarakat yang semakin menjamur membuat lahan yang tersedia menjadi semakin menipis, sehingga akibatnya lahan menjadi tidak tersisa lagi untuk menanam tanaman hijau. Hal ini dikarenakan juga dari bertambahnya jumlah penduduk dari suatu negara. Terbatasnya lahan rumah bukan berarti kita tidak dapat melakukan aktivitas bercocok tanam. Sebab tanaman merupakan sumber dari sejuknya udara yang kita hirup setiap harinya. Dengan perkembangan teknologi dan pengetahuan yang semakin meluas, hal tersebut melahirkan ide dan inovasi baru, sehingga memungkinkan masyarakat untuk menerapkannya. Terdapat beberapa metode atau cara yang dapat dilakukan dalam bercocok tanam di lahan yang tidak terlalu luas.

Metode yang dapat digunakan dalam bercocok tanam di lahan rumah adalah metode hidroponik. Dimana aktivitas ini menggunakan media air. Tidak hanya itu, metode ini juga praktis karena menggunakan polybag dan pot. Jadi, bagi masyarakat ataupun individu yang tinggal di apartemen dapat melakukan aktivitas bercocok tanam dan memanfaatkan lahan rumah untuk dijadikan sebagai lahan produksi. Hasil dari produksi tersebut dapat memberikan dampak positif, yaitu dapat digunakan untuk bahan konsumsi pribadi. Salah satunya adalah obat-obatan. 

Pemanfaatan lahan rumah yang pertama adalah menjadikannya sebagai apotek hidup, yaitu memanfaatkan pekarangan dengan menanam obat-obatan alami yang diambil dari tanaman obat. Tanaman obat ini sangatlah memiliki banyak khasiat untuk tubuh dan dapat meminimalisir penggunaan kandungan kimia dibandingkan dengan obat tablet. Bayangkan jika tanaman obat ini berada di pekarangan rumah yang mudah untuk didapatkan, tentu akan membuat diri kita lebih sehat. Contoh dari tanaman obat ini adalah kumis kucing, lidah buaya, temulawak, sirih, jahe, dan sebagainya. Lalu, pemanfaatan lahan rumah yang kedua adalah menjadikan pekarangan rumah sebagai warung hidup. Warung hidup adalah tumbuhan-tumbuhan yang biasanya digunakan untuk sehari-hari seperti buah-buahan, sayur-sayuran ataupun bumbu dapur. Adanya warung hidup ini tentu akan meminimalisir pengeluaran kita untuk kebutuhan sehari-hari. Kemudian, pemanfaatan lahan rumah yang ketiga adalah lumbung hidup, yaitu memanfaatkan pekarangan rumah untuk ditanami tanaman yang mengandung karbohidrat. Dimana cara ini dapat digunakan sebagai pengganti beras, sehingga akan cocok bagi kaum yang sedang menjalankan program diet. Selanjutnya, pemanfaatan lahan rumah yang keempat adalah untuk keindahan atau estetika, yaitu menanami bunga-bungaan untuk memperindah tampilan rumah. Pemanfaatan lahan rumah yang terakhir adalah menjadikannya sebagai lahan sumber pendapatan keluarga, yaitu dengan menanami berbagai tumbuhan yang bisa dijual kepada orang lain.

Pemanfaatan lahan rumah seperti apotek hidup, warung hidup, lumbung hidup, keindahan dan sumber pendapatan keluarga sangat mudah untuk diterapkan. Hal ini dikarenakan penanaman dari keempat jenis pemanfaatan tersebut dapat dikatakan tergolong mudah karena tidak membutuhkan lahan yang luas. Teknik penanaman yang digunakan juga mudah dan murah seperti teknik tumpang sari, hidroponik dan masih banyak lagi. Bibit-bibit dari tumbuhan ini dapat kita peroleh dari biji-bijian ataupun sisa dapur kita sehari-hari. 

Dengan kita memanfaatkan lahan rumah untuk ditanamkan dengan berbagai macam tumbuhan, tentunya akan menghasilkan berbagai dampak positif. Sebab dengan adanya tumbuhan hijau yang ditanam di lahan rumah dapat meningkatkan kualitas udara di bumi. Serta, meningkatnya tanah yang dijadikan tempat tinggal manusia akan sangat mengurangi tumbuhan yang hidup di dunia. Oleh karena itu, kita sebagai manusia dapat melakukan langkah kecil sejak dini untuk menanam tumbuhan di lingkungan rumah kita. Dimana hal tersebut bertujuan untuk melestarikan dan mengembalikan upaya dalam penghijauan bumi kita. Jadi, sudah sepatutnya kita untuk menjaga kelestarian demi kebaikan hidup untuk generasi yang akan mendatang, sehingga nantinya mereka dapat tinggal di lingkungan yang sehat dan nyaman.

Referensi:

 

 

Retno Shintya Hariyani, Natashya Susanto, Vanessa Calista Handoyo, Vaniecia Citra Dewi, Edric Januar