Santa Margaretha dari Cortona, Pengaku iman
Santa Margaretha dari Cortona, Pengaku iman
Tanggal Pesta: 22 Februari
Margaretha tergolong gadis yang malang hidupnya terlebih-lebih setelah ibunya meninggal. Gaya hidupnya sembrono tanpa kendali. Nasehat-nasehat saleh dari ibunya tidak lagi dituruti. Demikian pula kewajiban-kewajiban agama. Gejolak remajanya tak kuasa dikendalikannya. la bergaul dan bersenang-senang dengan pemuda-pemuda tanggung yang buruk akhlaknya. Pada usia 16 tahun, ia mengikuti seorang pemuda bangsawan ke Montepulsiano.
Di sana ia hidup bersama pemuda itu sebagai istri selir. Pada suatu hari ia mengikuti anjing kesayangan tuannya, yang menunjukkan tanda-tanda aneh tentang suatu kejadian. Sampai di suatu tempat, anjing itu berhenti sambil menyalak-nyalak. Ternyata di situ tergeletaklah pemuda bangsawan itu dalam keadaan berlumuran darah dan tak bernyawa lagi. Pemuda itu dibunuh oleh orang yang tak dikenal.
Karena peristiwa ini, Margaretha diusir dari istana bersama dengan anaknya. la pergi ke rumah ibu tirinya tetapi di sana ia tidak diterima. Setelah luntang-lantung beberapa hari, ia lalu pergi ke biara Suster-suster Santo Fransiskus untuk minta perlindungan. Di biara itu ia diterima. Di biara inilah, Margaretha mulai menyadari kebejatan hidupnya. la bertobat dan berniat untuk meninggalkan perbuatan-perbuatannya yang bejat itu. Pada suatu hari minggu ia pergi ke kampung halamannya, Laviano, untuk berdoa di gereja dan mengakui dosa-dosanya.
Setelah mengalami banyak percobaan batin yang berat, akhirnya ia diterima sebagai anggota Ordo Ketiga Santo Fransiskus. Keanggotaannya di dalam ordo ini sungguh suatu anugerah Tuhan baginya. la mulai menata hidupnya secara baru dalam doa dan karya-karya amal. Akhirnya ia sendiri mendirikan sebuah rumah sakit untuk orang-orang miskin. Anaknya sendiri menjadi seorang imam dalam Ordo Santo Fransiskus. Margaretha meninggal dunia pada tahun 1297 di Cortona.