Malam Keakraban Bandung 2024

“Harmony in Dharma: Malam Keakraban dalam Kehangatan Buddhis

Malam keakraban atau dikenal dengan disingkat Makrab, merupakan sebuah kegiatan yang biasanya diadakan oleh mahasiswa/mahasiswi dalam himpunan ataupun organisasi tertentu, yang didasari oleh rasa kekeluargaan yang tinggi dan ingin mengenal serta mengakrabkan satu sama lain, sesuai nama kegiatannya. Harapannya melalui malam keakraban yang ingin dicapai tentunya adalah agar semua anggota makrab baik peserta maupun panitia bisa mengenal satu sama lain. Dalam organisasi atau himpunan, kekeluargaan yang erat menjadi kunci kenyamanan untuk menjalankan program kerja bersama.

Masih sering ditemukan seringkali pada beberapa organisasi, anggota – anggota organisasi tersebut tidak nyaman satu sama lainnya dan enggan untuk berkomunikasi satu sama lain. Padahal memiliki hubungan baik dengan orang lain adalah suatu hal yang penting untuk manusia sebagai makhluk sosial. Memperkuat relasi sosial di dalam organisasi bukan hanya penting secara psikologis untuk personal, tetapi juga memainkan peran yang sangat signifikan dalam memperkuat ikatan antar anggota organisasi dalam mencapai tujuan bersama.

Sesuai dengan pemahaman bahwa keberadaan komunitas Buddhis menjunjung tinggi nilai kekeluargaan. Oleh karena itu, malam keakraban tidak hanya sekedar kegiatan biasa, tetapi diselenggarakan untuk mempererat keakraban dan kekeluargaan setiap anggota organisasi komunitas Buddhis. Diharapkan dengan Malam Keakraban Bandung 2024 dengan tema “Harmony in Dharma: Malam Keakraban dalam Kehangatan Buddhis” ini, dapat tercipta lingkungan kekeluargaan dalam organisasi KMBD Bandung yang mendukung pertumbuhan spiritual dan interpersonal setiap anggotanya.

Harmony in Dharma: Malam Keakraban dalam Kehangatan Buddhis” muncul sebagai respons terhadap dinamika yang berkembang dalam komunitas Buddhis. Pentingnya menjaga hubungan yang erat dan harmonis di antara anggota komunitas diakui bukan hanya sebagai fondasi pertumbuhan spiritual, tetapi juga sebagai sumber dukungan sosial yang sangat diperlukan. Dengan demikian, acara ini diharapkan dapat menjadi momen berharga di mana setiap peserta menjadi dekat sama lain.

Malam Keakraban ini memuat rangkaian kegiatan yang saling membangun ikatan serta kerja sama dalam KMBD Bandung, dengan aktivitas olahraga berupa badminton dan boardgame. Tentunya, sebelum melakukan serangkaian kegiatan dari acara malam keakraban, kami terlebih dahulu melakukan doa di Vihara Buddha Gaya pada pukul 09.15 WIB. Setelah itu, kami berangkat ke tempat badminton, tepatnya di Gor Lodaya.

Terdapat beberapa alasan yang menjadikan badminton salah satu olahraga yang dapat membangun keakraban dan kekeluargaan. Bermain bersama dalam tim dapat membantu anggota untuk membangun rasa kebersamaan dan saling mendukung satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama karena diperlukan kolaborasi dalam permainan. Kolaborasi dalam permainan badminton membutuhkan tingkat kepercayaan yang tinggi di antara rekan tim. Melalui kerjasama dalam olahraga ini, peserta makrab dapat membangun kepercayaan satu sama lain, yang merupakan fondasi penting untuk kerja sama yang efektif di dalam organisasi.

Kegiatan badminton dilakukan selama jangka waktu satu setengah jam, kemudian dilanjutkan dengan bermain boardgame di expatmeeple selama kurang lebih 3 jam. Bermain boardgame memberikan kesempatan bagi peserta makrab untuk saling mengenal lebih dalam, baik dari segi kepribadian maupun karakter. Peserta dapat melihat bagaimana rekan-rekan mereka bereaksi terhadap situasi tertentu, bagaimana mereka mengambil keputusan, dan bagaimana mereka menangani tantangan. Ini dapat membantu memperdalam pemahaman satu sama lain dan membangun hubungan lebih dekat.

Selesai semua kegiatan, seluruh peserta makrab kembali ke Universitas Bina Nusantara @Bandung. Akhir kata, harapannya, aktivis dan pengurus dari KMB Dhammavaddhana Binus Bandung menjadi semakin akrab selepas acara ini. Diharapkan dengan ini, seluruh aktivis dan pengurus dapat bekerja sama dengan baik untuk program kerja kedepannya. Dengan ini, seluruh aktivis dan pengurus dapat membentuk komunitas Buddhis dengan ikatan kekeluargaan yang baik yang dapat mendukung pertumbuhan spiritual dan interpersonal.