Mengapa dan Bagaimana Kita Bersyukur

Oleh : Randy Tunggeleng, S.E, CPS, CT

 

Kata “ Bersyukur “ sudah sering kita dengar tetapi kita belum mengerti apa sesungguhnya arti dari kata Bersyukur tersebut. Kadang kalanya kita juga menyalahgunakan kata bersyukur itu contohnya untuk mengejek teman kita.

Disebuah kerajaan hidup seorang baginda raja yang sangat senang berburu. Setiap ia berburu ia tidak pernah sendirian. Ia selalu bersama seorang penasehat kepercayaannya. Lalu pada saat ia pergi berburu kelingking baginda raja terluka lalu putus. Dan ini membuat sang baginda raja sedih karena baginda telah cacat dan kehilangan 1 kelingkingnya. Lalu penasehat itu mencoba untuk membuat sang baginda tersenyum dan lupa kecacatannya tetapi penasehat tesebut gagal. Sang baginda masih sangat sedih. Lalu penasehat itu memikirkan cara lain yang menurutnya akan mempan untuk mengembalikan senyumnya sang baginda. Tetapi baginda malah marah. Karena
kemarahannya tersebut membuat penasehat dipenjara oleh baginda.

Bertahun-tahun berlalu baginda pun sudah mulai lupa dan terbiasa menggunakan 9 jari tangan saja dan itu tidak membuat sang baginda kapok untuk pergi berburu. Lalu sang baginda pergi beburu dengan penasehat yang baru dan sesampainya dihutan ada lagi kejadin aneh yang menimpa baginda. Ada sekumpulan suku primitif yang sedang melakukan ritual penyembahan kepada dewa. Yang pantas disembahkan yaitu hanya orang-orang yang sempurna tidak ada cacat sedikitpun. Saat baginda ingin menyembahkan dirinya sebagai persembahan suku primitif itu melihat tangan baginda yang tidak sempurna. Lalu suku primitif itu mengusir sang baginda dan baginda pulang ke istana sendirian karena penasehat yang baru tersebut sudah menjadi persembahan untuk para dewa. Sekembalinya ke istana sang baginda lalu menyuruh pegawal untuk membebaskan penasehat yang pertama. Dan baginda meminta maaf dan menyesal.

Mengapa harus Bersyukur ?
Karena semua yang terjadi pada diri kita sudah merupakan YANG TERBAIK untuk kita.
Penyebabnya karna karma kita sendiri tetapi di kejadian yang bersamaan kita dilindungi oleh karma kita.

Yang paling penting ada 3 faktor yang harus disyukuri :
1. Terlahir sebagai manusia – special karena tidak semua makhluk bisa terlahir di alam ini.
2. Masih hidup – karena kita masih bisa melakukan banyak kebaikan.
3. Berjodoh dengan Buddha Dhamma – Buddha Dhamma mengajarkan hukum
universal

Bagaimana kita bersyukur ??
Bukan dengan cara berfoya-foya saat sedang berhasil – dalam agama buddha
tidak dianjurkan dengan cara sombong atau berfoya-foya

Bukan dengan sikap pasrah saat sedang susah – sang buddha tidak mengajarkan
kita jadi orang yang pesimis tapi sang buddha mengajarkan kita menjadi orang yang
realistis dan cenderung optimis.

“ BERPIKIR POSITIF DAN MERASA PUAS “

Peringkas : Juliza Martha H.