Perbandingan Persaingan Dalam Bidang Kerja IT di Indonesia dengan Negara Lain

Software engineer adalah salah satu pekerjaan saat ini yang dianggap keren. Karena peran pentingnya dalam pengembangan produk teknologi, jumlahnya juga terbatas. Tak mengherankan jika perusahaan teknologi besar berani mengeluarkan sejumlah besar uang untuk mempekerjakan seorang software engineer. Standar profesi IT di setiap negara pasti berbeda, tergantung pada hukum negara tersebut. Berikut ini adalah diskusi tentang standar profesi yang berbeda di Asia dan Indonesia.

Teknologi Informasi (TI) saat ini berkembang dengan sangat cepat. Secara tidak langsung, karena dinamika industri di bidang ini meningkat, para profesional diharuskan untuk mengikuti aktivitas secara teratur dan berkelanjutan untuk memperoleh keterampilan dan pengetahuan baru. Perkembangan industri TI ini membutuhkan formalisasi yang lebih baik dan tepat tentang pekerjaan profesi yang berkaitan dengan kemampuan dan peran masing-masing posisi. Hal ini menyebabkan perlunya menetapkan standar profesi di bidang tersebut. Para profesional TI telah lama mengharapkan adanya standar kemampuan yang konsisten di bidang mereka. Di Indonesia, banyak pekerjaan belum memiliki standarisasi dan sertifikasi profesi IT yang lengkap, yang berarti setiap pekerja IT harus menguasai semua kemampuan di bidang mereka. Meskipun kemampuan dan keahlian seseorang dalam bidang IT berbeda-beda, perusahaan membutuhkan pekerja IT yang dapat bekerja di semua bidang, terlepas dari posisinya.

SEARCC (South East Asia Regional Computer Confederation) adalah suatu badan dan forum yang beranggotakan 13 negara profesional IT (Information Technology). SEARCC didirikan di Singapore pada Februari 1978 oleh enam asosiasi komputer dari Hong Kong, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapore, dan Thailand. SEARCC mengadakan konferensi dua kali setahun di setiap negara anggotanya. Dengan bertambahnya anggota SEARCC, konferensi dilakukan setiap tahun. Sebagai anggota South East Asia Regional Computer Confederation (SEARCC), Indonesia berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang diadakan oleh SEARCC. SRIG-PS adalah kelompok minat khusus regional tentang standarisasi profesional yang berusaha membuat standar untuk pekerjaan di bidang teknologi informasi. untuk keperluan ini. SRIG-PS dibentuk untuk memenuhi kebutuhan untuk menciptakan dan mempertahankan standar profesional yang tinggi dalam bidang teknologi informasi, terutama karena sumber daya di wilayah ini memainkan peran penting dalam pengembangan TI secara global.

Berdasarkan laporan terbaru platform karir Node Flair, “Laporan Gaji Teknologi 2023”, gaji rata-rata software engineer di Asia Tenggara, India, dan Taiwan ditunjukkan. Software engineer rata-rata di Indonesia menerima gaji sebesar Rp 11,5 juta. Di sisi lain, nilai dolar Singapura adalah 5.184 (Rp 80 juta), Taiwan adalah 2.685 (Rp 41 juta), Vietnam adalah 1.823 (Rp 28,1 juta), Malaysia adalah 1.453 (Rp 22,4 juta), Filipina adalah 1.262 (Rp 19,5 juta), dan India adalah 1.005 (Rp 15,5 juta). Hal ini pasti menjadi pertimbangan saat mengurangi persaingan di bidang pekerjaan IT di Indonesia dengan negara lain.

Sources :

  1. http://theopputra.blogspot.com/2014/06/perbedaan-standar-profesi-it-di.html
  2. https://www.cnbcindonesia.com/tech/20230308151425-37-419992/gaji-pegawai-it-di-ri-kalah-jauh-dari-tetangga-datanya-miris