K-Pop Idol Virtual, Bentuk Entertainment Unggulan Era Industri 5.0?

Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa saat ini, dunia sedang memasuki era yang penuh kompetisi—terutama dalam bidang teknologi dan informasi. Semua orang sedang berlomba-lomba untuk mempelopori terobosan teknologi terbaru dalam berbagai bidang kehidupan agar dapat terus bersaing dalam era Industri 5.0. Sebut saja fenomena-fenomena persaingan seperti AI race yang sampai-sampai melibatkan berbagai perusahaan besar seperti OpenAI, Microsoft, dan Google. Tentunya, nama-nama seperti ChatGPT, CoPilot, dan Google BardAI sudah tidak lagi asing di telinga-telinga masyarakat kita; mungkin tidak sedikit dari antara kita yang pernah memanfaatkan keberadaan teknologi tersebut dalam kehidupan kita sehari-hari.

Dunia hiburan—khususnya, dunia K-Pop—pun juga tidak luput dari fenomena persaingan inovasi ini. Agensi-agensi K-Pop kini sedang saling beradu untuk memberikan para penggemar genre musik ini pengalaman entertainment yang unik dan tak terlupakan dengan memanfaatkan beragam kemajuan di bidang teknologi—termasuk juga idol-idol K-Pop virtual yang keberadaannya semakin lazim seiring berjalannya waktu. 


Saat mendengar istilah virtual idol, grup K-Pop yang kemungkinan besar terlintas di benak para penggemar K-Pop ialah grup aespa yang debut pada November 2020 di bawah naungan agensi hiburan PT SM Entertainment. Salah satu ciri khas dari grup-grup agensi ini—yang menjadi salah satu dari tiga agensi hiburan terbesar di Korea—ialah emfasisnya pada konsep teknologi. Hal ini dapat dilihat dari estetika futuristik dan tema sci-fi dari boygroup-boygroup agensi tersebut seperti EXOPLANET dan Neo Culture Technology (atau yang lebih sering dikenal dengan nama EXO dan NCT)

Akan tetapi, hal unik yang membedakan aespa dari grup-grup pendahulunya ialah adanya virtual idol dalam line-up resmi dari grupnya. Tak seperti EXO dan NCT yang semua personilnya berupa manusia, aespa memiliki empat anggota manusia serta empat anggota avatar virtual: Karina, Winter, Giselle, dan Ningning yang disertai dengan ae-Karina, ae-Winter, ae-Giselle, dan ae-Ningning sebagai avatar digital dari keempat gadis tersebut. 

Para avatar virtual ini diberi penampilan yang tak kalah menarik dari para personil nyata dari aespa melalui teknologi 3D modeling serta kemampuan untuk menari dengan teknologi motion capture (mocap). Sehingga, meskipun fokus dari grup tersebut tetap berada pada pertunjukkan musik serta koreografi dari para anggota manusianya, tidak jarang juga pertunjukkan mereka didampingi para anggota virtual. ae-Karina, ae-Winter, ae-Giselle, dan ae-Ningning sempat hadir saat aespa membawa lagu mereka berjudul “Savage” pada MAMA 2021 melalui teknologi CGI serta dengan ditampilkan di layar besar saat konser pertama mereka berjudul “SYNK” di Seoul, Korea diadakan pada Februari 2023 silam.

Tren virtual idol yang dipelopori oleh aespa ini kemudian dilanjutkan dengan munculnya girl group yang bernama ETERN!TY pada Maret 2021. Grup yang berada di bawah naungan agensi Pulse9 ini mengambil langkah yang lebih jauh lagi daripada aespa dengan menjadi grup pertama dalam sejarah K-Pop yang sama sekali tidak mendebutkan personil manusia seorang pun. Selain itu, tak seperti anggota-anggota virtual aespa yang mengandalkan model 3D dan teknologi mocap, kesebelas anggota ETERN!TY merupakan produk teknologi artificial intelligence deepfake bernama Deep Real AI. Segala aspek dari grup tersebut—mulai dari wujud dan kepribadian para anggotanya hingga pertunjukkan koreografi yang dibawakan—berupa hasil dari algoritma komputer yang sebelumnya sudah dilatih menggunakan database yang disediakan para pelopor-pelopornya. 

Setelah lahirnya ETERN!TY, dunia K-Pop tidak akan lagi diguncangkan dengan berita virtual idol baru hingga Juni 2022, yakni saat boy group baru bernama SUPERKIND debut di bawah naungan Deep Studio Entertainment. Pendekatan SUPERKIND terhadap virtual idol lebih mirip dengan pendekatan aespa sebagai grup beranggotakan campuran antara personil manusia dengan personil virtual. 

Setelah lahirnya ETERN!TY, dunia K-Pop tidak akan lagi diguncangkan dengan berita virtual idol baru hingga Juni 2022, yakni saat boy group baru bernama SUPERKIND debut di bawah naungan Deep Studio Entertainment. Pendekatan SUPERKIND terhadap virtual idol lebih mirip dengan pendekatan aespa sebagai grup beranggotakan campuran antara personil manusia dengan personil virtual. 

SUPERKIND pertama kali debut dengan empat personil manusia (Eugene, Geon, Daemon, dan SiO) serta satu personil virtual (Saejin). Kemudian, pada Maret 2023, satu personil manusia (JDV) dan satu personil virtual (Seung) kembali ditambahkan pada line-up SUPERKIND. Deep Studio Entertainment sendiri mengklaim bahwa SUPERKIND merupakan grup K-Pop pertama di dunia yang beranggotakan manusia dan AI dengan memasarkan Saejin dan Seung sebagai personil K-Pop AI seperti anggota-anggota ETERN!TY. Akan tetapi, banyak dari antara penggemar SUPERKIND yang merasa bahwa Saejin dan Seung—dua personil virtual grup tersebut—bukan merupakan hasil generasi algoritma AI, namun berupa model-model 3D yang dapat bernyanyi dan menari dengan bantuan integrasi teknologi mocap serta pengisian suara dari orang-orang nyata. Sehingga, banyak yang beranggapan bahwa duo virtual tersebut lebih mirip avatar-avatar digital aespa.

Kemudian, pada Januari 2023, Metaverse Entertainment juga mendebutkan girl group virtual yang bernama MAVE. Metaverse Entertainment sendiri merupakan anak perusahaan dari kolaborasi antara Netmarble Corporation, perusahaan game ternama di negeri ginseng, dengan Kakao Entertainment. Kerja sama antar perusahaan tersebut melahirkan girl group yang beranggotakan 4 idol virtual (Siu, Zena, Marty, dan Tyra) dengan memanfaatkan mocapping dan 3D modeling seperti aespa serta machine learning, artificial voice generation, dan deepfake seperti ETERN!TY. Demikian pula MAVE juga menjadi grup K-Pop pertama yang debut dalam lingkup Metaverse.

Terakhir, grup K-Pop virtual yang paling muda ialah PLAVE: boy group virtual yang secara konseptual lebih mirip dengan V-Tuber daripada idol K-Pop. Debut di bawah label VLAST pada Maret 2023 silam, PLAVE beranggotakan 5 personil virtual, yakni Yejun, Noah, Bamby, Eunho, dan Hamin. Akan tetapi, PLAVE mengambil pendekatan yang cukup unik terhadap konsep jika dibandingkan dengan grup-grup K-Pop virtual sebelumnya.

Meskipun sama-sama menggunakan teknologi 3D modeling dan motion capture seperti aespa, SUPERKIND, dan MAVE, personil-personil dari PLAVE juga memanfaatkan teknologi real-time full-body mapping yang memungkinkan mereka untuk melakukan live-stream secara langsung menggunakan model-model mereka. Selain itu, apabila ETERN!TY, SUPERKIND, dan MAVE mengusahakan penampilan yang hiper-realistis bagi para personilnya, model-model tiga dimensi PLAVE terlihat lebih stilistik dengan penampilan yang mendekati gaya seni dari manhwa atau komik-komik Korea. Kendati demikian, teknologi-teknologi baru yang dimanfaatkan PLAVE masih belum sempurna, sehingga terkadang masih terjadi kesalahan-kesalahan visual saat PLAVE melakukan live streaming; Momen-momen lucu tersebut seringkali diabadikan oleh netizen dan malah berkontribusi terhadap peningkatan popularitas PLAVE secara internasional.

Popularitas tren digitalisasi dalam dunia K-Pop telah meningkat secara konsisten selama 3 tahun terakhir ini dan dengan semakin berkembangnya Iptek di dunia, tidak ada tanda-tanda bahwa fenomena ini akan berhenti dalam waktu yang dekat. Mengingat sengitnya persaingan antar label hiburan di Korea, tidak mustahil pula bagi industri K-Pop untuk mengalami revolusi menjadi industri yang sepenuhnya digital di waktu dekat. Bahkan, keberadaan grup-grup K-Pop virtual membawa segudang potensi bagi proses pembenaman dunia hiburan ke dalam lanskap-lanskap virtual. Tren digitalisasi ini mungkin saja menjadi cuplikan kecil yang memperlihatkan ekosistem dunia hiburan secara global di masa depan—tak hanya dalam lingkup K-Pop.


References :

 

  1. A. (2022, March 4). A World Beyond: Metaverse and the K-pop Industry : Center for Digital Society. A World Beyond: Metaverse and the K-pop Industry : Center for Digital Society. https://cfds.fisipol.ugm.ac.id/2022/03/04/a-world-beyond-metaverse-and-the-k-pop-industry/
  2. Are virtual performers like Aespa’s and Eternity the future of K-pop? (2021, June 28). South China Morning Post. https://www.scmp.com/lifestyle/k-pop/article/3138999/k-pops-virtual-future-aespa-eternity-rise-digital-performers-and-ai

  3. Halim, C. R. (2021, March 22). Eternity is the new AI-created K-pop group to watch. Her World Singapore. https://www.herworld.com/life/entertainment/eternity-ai-kpop-group/

  4. K-pop boy group SUPERKIND draws mixed reactions online over AI member. (2022, July 14). RAPPLER. https://www.rappler.com/entertainment/music/reactions-k-pop-superkind-fans-artificial-intelligence-member/

  5. Park, D., Shen, T., & Petscher, Y. (2021, October 27). A virtual K-pop girl group aims for the metaverse. Forkast. https://forkast.news/virtual-kpop-girl-group-netmarble-kakao-south-korea/

  6. They’re not human? AI-powered K-pop girl group Mave: eye global success. (2023, March 17). South China Morning Post. https://www.scmp.com/lifestyle/entertainment/article/3213720/meet-mave-ai-powered-k-pop-girl-group-look-almost-human-and-speak-four-languages

  7. Dawson, E. (2023, March 4). Who IS PLAVE? Webtoon-Drawn Virtual K-pop Group’s Debut Date, Profiles, MORE! Who IS PLAVE? Webtoon-Drawn Virtual K-pop Group’s Debut Date, Profiles, MORE! | KpopStarz. https://www.kpopstarz.com/articles/311612/20230304/who-plave-webtoon-drawn-virtual-kpop-group-debut-date-profiles.htm