Perkembangan Smart City di Indonesia

Smart City atau Kota Cerdas merupakan pengembangan kota berbasiskan teknologi informasi dan beberapa kota di Indonesia telah mengadopsi dan menerapkan konsep tersebut. Smart city memiliki konsep kota yang telah mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi dalam tata kelola sehari-hari, dengan tujuan untuk mempertinggi efisiensi, memperbaiki pelayanan publik, dan meningkatkan kesejahteraan warga. Kota Cerdas (smart city) juga didefinisikan sebagai kota yang mampu menggunakan SDM, modal sosial, dan infrastruktur telekomunikasi modern untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan kualitas kehidupan yang tinggi, dengan manajemen sumber daya yang bijaksana melalui pemerintahan berbasis partisipasi masyarakat. Teknologi yang digunakan Smart City dikembangkan untuk menjalankan roda kehidupan kita yang lebih efisien. Smart City merupakan kota yang menggunakan prinsip-prinsip smart living, smart government, smart economy, smart environment, smart mobility, dan juga smart people.

Kementerian Kominfo, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian PUPR, Kantor Presiden, Kementerian Keuangan, Kementerian Koordinator Perekonomian dan Kementerian PANRB menginisiasi gerakan menuju 100 smart city.

Johnny G. Plate, Menteri Komunikasi dan Informatika, juga mengapresiasi organisasi gerakan tersebut. “Gerakan 100 Kota Pintar akan menjadi awal yang baik untuk mewujudkan mimpi negara menjadi bangsa digital,” ujarnya saat penyerahan penghargaan Gerakan Kota Pintar 2019 yang digelar di Balai Sudirman, Jakarta.

Menteri Komunikasi dan Informatika juga menyampaikan pesan pada acara tersebut mengenai pekerjaan rumah lebih lanjut untuk memperluas cakupan inovasi kota pintar ke kota dan kabupaten yang tidak terpilih untuk gerakan tersebut.Kami membutuhkan kerja sama semua pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, pemerintah daerah, dan pelaku industri.

Ada beberapa kota di Indonesia yang telah telah mencoba menerapkan konsep smart city, yaitu Bandung, Jakarta, dan Semarang

  • Bandung

Pemerintah Kota Bandung meluncurkan portal terpadu yang memuat seluruh layanan dan informasi terpadu. Kota Bandung juga telah meluncurkan layanan command center yang dapat memberikan berbagai informasi dalam rangka pemerintahan.

  • Jakarta

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta secara resmi meluncurkan program smart city pada tahun 2015. Keberadaannya dimaksudkan agar penyelenggara negara lebih cepat merespon pengaduan warga.

Portal Smart City juga menyediakan informasi jarak atau jarak antar-bus pada jam sibuk maupun tidak sibuk, sehingga lalu lintas bus dapat dikontrol dengan tepat waktu. Selain itu, terdapat aplikasi interaktif yang memudahkan masyarakat untuk menyampaikan keinginannya melalui pengaduan secara real-time.

  • Semarang

Selain Jakarta dan Bandung, Semarang juga meluncurkan program Smart City. Ini mengintegrasikan kegiatan semua Organisasi Perangkat Daerah Semarang ke dalam situation room. Di situation room ini  memantau setiap layanan dan pengembangan secara real time, termasuk data statistik yang relevan. Selain itu, Situation Room akan digunakan untuk memantau kondisi lalu lintas, mendeteksi daerah banjir, mengontrol kecepatan kendaraan BRT di Trans Semarang, dan memantau harga dasar di pasar.

Setelah melakukan program Gerakan Menuju 100 Smart City, Kementerian Kominfo memiliki misi untuk mengembangkan smart city pada kota yang memiliki potensi akan kawasan wisata. Pada dasarnya, pembangunan smart city ini mengacu kepada 6 pilar smart city. Pembangunan smart city pada kawasan wisata harus mengedepankan hal berikut : 

  1. Smart Environment, menjadikan tempat wisata yang bersih dan nyaman tanpa meninggalkan ciri khasnya
  2. Smart Economy, memastikan penggunaan TIK pada proses transaksi
  3. Smart Branding, membantu meningkatkan antusias terhadap wisata lokal
  4. Smart Government, memastikan pemerintah menerapkan SPBE secara baik dan tepat sasaran
  5. Smart Society, memastikan tujuan wisata mampu untuk mempertahankan antusiasme pengunjung
  6. Smart Living, membuat suasana tempat wisata menjadi kondusif dan nyaman untuk disinggahi

Dalam implementasi smart city, tentu banyak tantangan yang harus dilalui. Contohnya adalah rendahnya kualitas SDM, minim infrastruktur TIK, dan masih banyak lagi. Namun, hal itu dapat kita atasi dengan melihat peluang yang dimiliki. Pemerintah pusat telah memberikan kebebasan setiap daerahnya untuk berinovasi. Hal itulah yang harus dimanfaatkan oleh pemerintah daerah untuk mengembangkan smart city di daerahnya masing-masing.

DAFTAR PUSTAKA


  • Penulis : Raden Mohammad Rafael Dylan Gandanegara dan Muhammad Azka Alif Hartono
  • Editor : Cecilia Valenda, Marcello Yoel Christianus