Alasan Mengapa Digitalisasi Mengancam Pekerjaan Manusia

Digitalisasi memang sangat bagus untuk kemajuan infrastruktur negara maupun evolusi kepintaran manusia. Namun, tahukah anda bahwa digitalisasi ini juga dapat menjadi ancaman bagi umat manusia?

Sebelum mengulik lebih jauh, kita harus memahami apa itu digitalisasi. Digitalisasi adalah proses perubahan dari yang sebelumnya berbentuk analog menjadi bentuk digital. Contoh paling sederhananya adalah musik. Musik dulu diabadikan dengan piringan hitam, lalu mulai masuk ke kaset, dan sekarang tinggal sekali sentuh di gawai kita saja. Lalu, apa bahaya dan risiko dari digitalisasi? Coba kita analisis musik. Pada awalnya, musik ada dalam bentuk piringan hitam. Lalu, karena munculnya kaset, omset musik pada piringan hitam berkurang, begitu juga dengan kaset sekarang yang makin lama omsetnya makin berkurang karena munculnya musik digital yang bisa kita akses dengan mudah melalui gawai kita.

Digitalisasi merupakan keuntungan jika kita turut ambil langkah beradaptasi. Kecepatan perkembangan teknologi bukan lagi seperti fungsi garis lurus, melainkan sudah menjadi sebuah fungsi exponensial. Dalam waktu yang sangat singkat, kita sudah bisa berbincang dari jam tangan. Digitalisasi dapat memudahkan pekerjaan manusia. Tetapi apakah kita siap untuk dimudahkan dengan teknologi?

Digitalisasi akan selalu ditemani dengan perkembangan teknologi yang terbaru. Tidak jarang pula proses digitalisasi ini akan sangat memakan banyak korban. Korban yang dimaksud dapat berupa uang, kesehatan, dan sumber daya.

Sebagai contoh, beberapa tahun ini ada fenomena cancelling di media sosial. Hal tersebut dapat terjadi karena adanya kesalahan etis yang baru dilakukan seseorang bahkan yang telah dilakukan seseorang bertahun-tahun lalu, tetapi diungkit kembali untuk diberi serangan secara online. Biasanya, korban cancelling tersebut harus membuat video permintaan maaf dan disarankan menghilang dari media sosial untuk menghindari serangan secara online tersebut. Canceling ini adalah bentuk perundungan online yang bersifat tanpa ampun dan juga menjatuhkan orang lain. Saat seseorang di-cancel, semua kontrak, kerjasama, dan teman-teman pun mulai hilang hingga akhirnya yang dimiliki orang tersebut hanyalah rasa depresi. Hal tersebut adalah satu dari sekian banyak bahaya digitalisasi. Ada rekam jejak yang sangat mengerikan di dunia maya ini.

Terakhir, digitalisasi mengancam manusia yang malas dan tidak siap untuk beradaptasi ke dunia yang berkembang. Memang kalimat tersebut sangatlah berat di manusia yang malas, namun digitalisasi sebenarnya juga mempermudah pekerjaan manusia. Hal tersebut tentunya membuat pekerjaan manusia lambat laun akan digantikan oleh sistem digital. Lowongan pekerjaan akan menipis karena adanya kecanggihan teknologi.

Kesimpulannya, digitalisasi memang dapat menjadi keuntungan bagi manusia. Namun,  ada saja sisi gelap yang seharusnya diketahui oleh semua orang. Jika digitalisasi digunakan untuk hal-hal yang tidak membangun dan tidak mengembangkan diri kita sendiri, maka mungkin saja kita termasuk manusia-manusia yang akan tergantikan oleh mesin dan cepatnya digitalisasi di beberapa tahun kedepan.

DAFTAR PUSTAKA


  • Penulis: Ethan Elnathan Mathias
  • Editor: Cecilia Valenda, Marcello Yoel Christianus