Sejauh Mana Indonesia Menggunakan Augmented Reality (AR)?

Realitas Tertambah atau yang biasa dikenal sebagai Augmented Reality (AR) merupakan suatu teknologi yang dapat menambahkan objek dari dunia maya ke dunia nyata. Sejak tahun 1968, teknologi AR sudah banyak digunakan untuk berbagai macam keperluan seperti bisnis, logistik, industri retail, dan teknologi AR juga banyak dipakai oleh masyarakat khususnya kalangan muda untuk keperluan terkait media sosial. Ada beberapa bidang-bidang di Indonesia yang biasa menerapkan teknologi Augmented Reality (AR) diantaranya bidang medis, hiburan, latihan militer, engineering design, periklanan, pendidikan, dan dalam bidang robotics atau telerobotics.

Dalam bidang medis, amat membutuhkan teknologi Augmented Reality (AR), salah satunya yaitu :

  1. Untuk membantu menggambarkan atau membantu visualisasi pada simulasi operasi seperti CT Scan atau MRI.
  2. Untuk pencitraan ultrasonik untuk penggambaran fetus yang berada pada abdomen wanita hamil.

Dalam bidang hiburan, Augmented Reality (AR) menjadi penunjang pada efek-efek hiburan, yaitu:

  1. Fitur AR pada sosial media banyak diterapkan dalam berbagai platform yaitu snapchat, instagram, facebook, dan banyak platform lainnya yang menggunakan teknologi AR sebagai salah satu fiturnya. 
  2. Pada bidang game, contohnya PokemonGO merupakan salah satu penerapan AR yang pernah booming pada masanya. Game ini mengajak penggunanya untuk menjelajah lingkungan sekitar yang tampilannya telah dimodifikasi dengan berbagai macam penambahan objek. 

Dalam bidang engineering design, teknologi Augmented Reality (AR) juga dipakai oleh para pekerja. Yaitu:

  1. Sebagai media untuk menampilkan hasil desain mereka kepada klien.
  2. Menunjukkan spesifikasi yang lebih detail pada desain yang telah dibuat kepada klien.

Bidang periklanan juga tak kalah jika dalam hal menggunakan teknologi Augmented Reality (AR), berikutlah kegunaannya:

  1. Teknologi Augmented Reality (AR) digunakan untuk mempromosikan produk mereka.
  2. Menampilkan informasi secara jelas mengenai produk yang ditawarkan kepada pelanggan.

Pada bidang pendidikan, Augmented Reality (AR) cukup sering digunakan oleh para pengajar, meliputi:

  1. Sebagai media pendukung dalam penyampaian materi pembelajaran agar pengajar dapat lebih mudah menjelaskan materi yang diajarkan.
  2. Menyampaikan materi pembelajaran secara jelas terhadap para siswa sehingga materi dapat lebih mudah ditangkap serta meningkatkan pengalaman belajar siswa.

Dalam bidang militer, Augmented Reality (AR) dijadikan sebagai sarana latihan dengan cara para prajurit masuk ke dalam dunia virtual yang menggambarkan seolah-olah sedang terjadi sebuah peperangan sehingga prajurit dapat berlatih serta mendapatkan simulasi pengalaman berperang.

Dalam bidang Robotics/Telerobotics, teknologi Augmented Reality (AR) digunakan sebagai alat visual untuk mengendalikan robot yang dibuat. Ini memungkinkan produsen mampu mengoptimalkan dan memvalidasi sistem robot sebelum membangun prototipe fisik. Augmented Reality (AR) pada kondisi tertentu dapat memfasilitasi integrasi kecerdasan buatan dalam robotika misalnya aplikasi AR yang memberikan umpan balik visual dalam membantu pengujian kinerja robot AI.

Walaupun dalam Indonesia teknologi Augmented Reality (AR) sudah tampak sering digunakan, sebenarnya ada hambatan-hambatan yang menyebabkan teknologi ini secara luas, hal ini mungkin disebabkan oleh faktor teknis dan biaya yang besar. Bagaimanapun masyarakatlah yang menjadi kunci dalam perkembangan teknologi Augmented Reality (AR) ini. Tanpa adanya adaptasi yang dilakukan masyarakat serta serta regulasi yang tepat, maka teknologi Augmented Reality (AR) tidak dapat berkembang baik. Oleh karena itu, dibutuhkan kesadaran mendalam kepada masyarakat karena bagaimanapun juga, teknologi Augmented Reality (AR) dibuat agar pekerjaan manusia dapat dikerjakan dengan lebih mudah.

DAFTAR PUSTAKA


  • Penulis: Muhammad Fatih Raharjo, Martin Manuel Butarbutar
  • Editor: Axcel Deon Davelin Syahputra