Revolusi Industri 4.0, Tambang Emas Freeport Akan Mengadopsi 5G Mining Pertama di Asia Tenggara

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengatakan bahwa PT Freeport Indonesia akan bekerja sama dengan PT Telkom Indonesia untuk menerapkan teknologi 5G Mining di tambang emas PT Freeport, Papua.

Hal ini disampaikan Erick Thohir saat mendampingi Presiden Jokowi dalam acara groundbreaking atau peletakan batu pertama pembangunan smelter tembaga PT Freeport Indonesia di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur, pada hari Selasa, 12 Oktober 2021. Dalam sambutannya, beliau menjelaskan bahwa tambang emas PT Freeport Indonesia di Papua dalam enam bulan ke depan akan resmi mengadopsi teknologi 5G Mining yang pertama di Asia Tenggara untuk mendukung percepatan transformasi di dunia industri 4.0.

Nantinya, teknologi ini akan meningkatkan konektivitas integrasi hyper connect network yang akan tersambung dengan truk-truk ‘raksasa’ di tambang emas freeport sehingga dapat mengangkut hasil galian secara autonomous, dengan harapan dapat menekan risiko kecelakaan kerja serta menjaga keamanan operasional dan keselamatan para pekerja yang menjadi prioritas utama perseroan.

“Yang menarik di 5G Mining adalah meningkatkan konektivitas daripada integrasi dari hyper connect network dan direncanakan juga di sana ada kecanggihan daripada autonomous car atau kecanggihan dari truk-truk besar yang dilakukan. Persiapan ini kita coba maksimalkan antara PT Freeport dan Telkom,” tuturnya.

Sebagai informasi, teknologi 5G sangatlah ideal untuk diterapkan pada sektor pertambangan. Dengan kecepatan tinggi dan tingkat latensi rendah, teknologi ini memungkinkan para pekerja tambang untuk mengendalikan kendaraan dan mesin dari jarak jauh dengan presisi tinggi sehingga dapat mengurangi risiko kecelakaan di lokasi tambang. Selain itu, menurut Vanness You, Chief Technology Officer Huawei Indonesia, dengan mengandalkan teknologi 5G, perusahaan tambang juga dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas produksi hingga dua kali lipat karena kecepatan maksimum dari truk tambang akan meningkat hingga 25km/jam, dari yang sebelumnya hanya 10km/jam dengan operasi manual.

Salah satu perusahaan yang telah menerapkan teknologi 5G ini adalah China Molybdenum, sebagai satu-satunya tambang pintar berteknologi 5G di dunia dengan 30 kendaraan tambang otonom.

Referensi: