Smartwatch

Sumber gambar: https://www.apple.com/au-hed/shop/buy-watch/apple-watch

Smartwatch, Sebuah gawai yang diciptakan untuk mempermudah hidup manusia, layaknya smartphone. Smartwatch pertama kali diciptakan pada tahun 1980-an. Tujuan awal smartwatch diciptakan adalah untuk menunjukkan kemampuan pembuat jam dalam mendorong teknologi sampai batasnya. Seiring berjalannya waktu, teknologi semakin berkembang dan smartwatch pun turut terkena imbasnya. Dari yang sebelumnya hanya bisa melakukan operasi dasar seperti menghitung, menyimpan data, dan sinkronisasi dengan komputer melalui kabel, sekarang smartwatch sudah bisa melakukan sinkronisasi secara nirkabel, menampilkan notifikasi dari smartphone, dan masih banyak lagi.

Keberadaan smartwatch cukup mempermudah hidup, tapi tidak serevolusioner smartphone yang benar-benar mengubah cara manusia menjalani hidup. Smartwatch saat ini masih menjadi pendamping smartphone. Smartwatch belum bisa berdiri sendiri. Mungkin inilah salah satu faktor mengapa adopsi smartwatch di masyarakat tidak secepat smartphone. Selain itu, harganya yang relatif mahal juga menjadi penghambat merakyatnya smartwatch. Saat ini, smartwatch yang memiliki kualitas bagus masih relatif mahal, harga satu buah smartwatch sama atau bahkan lebih mahal dari smartphone pada umumnya. Akan tetapi, hal ini tidak menghambat perkembangan teknologi smartwatch sendiri. Mengapa? Karena, meskipun penetrasi smartwatch tidak sebanyak smartphone, tetapi selalu ada orang yang membeli smartwatch dengan berbagai alasan. Ada yang membeli smartwatch untuk pelacak aktivitas kebugaran, ada yang untuk sekadar gaya, ada pula karena mereka ingin mengikuti zaman, dan masih banyak lagi.

Saya sendiri merupakan pengguna aktif smartwatch sejak 2013 dan bisa dikatakan saya tidak bisa hidup tanpa smartwatch. Memang, peran smartwatch tidak, atau mungkin belum, sebesar smartphone. Akan tetapi, smartwatch sangat mempermudah hidup saya. Tentu tidak semua orang sependapat dengan saya. Ada banyak alasan untuk tidak membeli smartwatch, seperti tidak tahan lama layaknya jam mekanik, harga yang relatif mahal, khususnya di negara berkembang, serta membutuhkan perhatian lebih karena harus diisi ulang baterainya hampir setiap hari. Dengan demikian, terlepas dari kelebihan dan kekurangan yang dimiliki smartwatch, hal itu tidak menghambat pabrikan teknologi kelas dunia untuk terus mengembangkan teknologi yang dibutuhkan untuk menjadikan smartwatch lebih merakyat baik secara harga maupun kualitas, demi mendorong pertumbuhan pengguna smartwatch di dunia.

Rayhan Martiza Faluda