Konektivitas Digital Pacu Pemulihan Ekonomi

Setelah fokus pada pembangunan infrastruktur, konektivitas antar daerah, dan kualitas sumber daya manusia, pemerintahan Joko Widodo mulai menggalakkan transformasi digital pada periode kedua. Transformasi digital adalah solusi strategis yang cepat untuk membawa Indonesia ke masa depan.

Hal tersebut ditegaskan Presiden Joko Widodo saat meluncurkan rencana sambungan digital 2021 dan rangkaian perangko Kampanye Vaksinasi Nasional Covid-19 pada Jumat (20/02/26). Oleh karena itu, kepala negara mensyaratkan bahwa koneksi digital ini harus diwujudkan dengan mendorong penggunaan tingkat komponen rumah tangga (TKDN), penggunaan produk rumah tangga dan mengajak anak-anak di seluruh negara untuk menguasai teknologi digital terkini. Joko Widodo (Joko Widodo) berkata: “Kita tidak boleh menjadi korban dari praktik tidak adil raksasa digital dunia.” Presiden berharap rencana konektivitas digital 2021 menjadi momentum penting yang dapat menghubungkan bangsa Indonesia dengan teknologi baru, pemikiran baru, dan peluang bisnis global baru untuk berkembang menjadi Indonesia yang maju.

Peningkatan pelayanan publik, berbasis integrasi ekonomi digital, dan pengembangan pionir UMKM digital menjadi kunci percepatan pembangunan sosial dan ekonomi untuk menghilangkan perlambatan ekonomi akibat pandemi Covid-19. Rencana strategis tersebut meliputi pengembangan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK), serta rencana pengembangan sumber daya manusia yang ditetapkan melalui National Digital Talent Network. Dalam hal penyediaan infrastruktur TIK, Badan Aksesibilitas Informasi dan Telekomunikasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) telah menandatangani lima blanket contract dengan mitra penyelenggara terpilih untuk penyelenggaraan jaringan telekomunikasi di wilayah perbatasan 2021- Pada tahun 2024.

Proyek pembangunan base station transceiver (BTS) dibeberapa desa lebih tepatnya 4.200 desa / kelurahan pada tahun 2021, dan 3.704 desa / kelurahan pada tahun 2022 untuk melengkapi semua desa / kelurahan 3T dengan sinyal internet 4G. Selain BTS 4G, Kementerian Komunikasi dan Informatika juga mengawasi proyek pengembangan satelit multifungsi SATRIA-1 melalui Government Cooperation Program (PPP) dengan perusahaan swasta dan perusahaan satelit Perancis yang telah memasuki tahap implementasi pembiayaan proyek. Penandatanganan dokumen proyek berlangsung pada 24 Februari. Satelit SATRIA-1 akan digunakan untuk menyediakan akses Internet ke total 501.112 titik layanan p

Kemenkominfo terus berkomitmen untuk mempercepat proses transformasi digital di Indonesia pada 2021. Untuk itu, Kemenkominfo akan fokus pada ublik di Indonesia yang belum menyediakan akses Internet ke 150.000 titik layanan publik, termasuk 3.700 institusi kesehatan, 93.900 sekolah dan pesantren, 47.900 desa dan kelurahan. kantor distrik, Dan 4.500 titik layanan publik lainnya. Satelit SATRIA-1 diharapkan dapat beroperasi penuh pada kuartal ketiga tahun 2023. Total kapasitas transmisi satelit adalah 150 Gbps, dan setiap titik akan berkapasitas 1 Mbps. Dengan pembangunan infrastruktur telekomunikasi dan informatika, Menteri Johnny menegaskan pihaknya juga sedang melaksanakan rencana pengembangan talenta digital nasional. Kementerian Komunikasi dan Informatika terus melaksanakan program pelatihan digital yang sudah dimulai sejak tahun 2018. Pada Tahun 2021, program Digital Talent Scholarship (DTS) terbuka untuk 100.000 peserta dan bertujuan untuk memberikan keterampilan digital tingkat menengah atau setara dan gelar universitas untuk siswa sekolah menengah atas di Indonesia. Program yang disediakan di DTS antara lain kecerdasan buatan dari Internet of Things, pembelajaran mesin, analisis data besar, komputasi awan, dan berbagai teknologi turunan.

Utilisasi Palapa Ring

Pemanfaatan (utilisasi) jaringan fiber optik Palapa Ring, serta pemanfaatan ruang digital ekonomi.
Sampai tanggal 28 Februari 2021, tingkat utilisasi atau pemanfaatan Palapa Ring adalah sebagai berikut: Palapa Ring Barat, 36,67% (fiber optic), Palapa Ring Tengah 20,33% (fiber optic), dan Palapa Ring Timur 17% (fiber optic) dan 47,27% (microwave).

Palapa Ring merupakan proyek pembangunan backbone jaringan serat optik nasional yang menghubungkan seluruh 514 ibu kota kabupaten/kota di Indonesia yang dibangun dengan skema KPBU (Kerjasama Pemerintah Dengan Badan Usaha) dan non-KPBU. Proyek ini telah resmi beroperasi sejak tahun 2019.

Pembangunan jaringan Palapa Ring tersebut mencapai 12.148 km yang terbagi dalam tiga wilayah, yaitu paket barat, tengah, dan timur. Untuk Palapa Ring paket barat mencapai 2.275 km, Palapa Ring paket tengah sepanjang 2.995 km. Sementara itu, Palapa Ring paket timur memiliki panjang 6.878 km.

Di tahun 2021 ini, Kemenkominfo juga mulai menggarap pusat data nasional, melakukan pilot project jaringan 5G, serta program Literasi Digital Nasional. Dengan harapan nantinya masyarakat indonesia dapat merasakan perkembangan dan kemajuan teknologi jaringan 5g yang dapat mempercepat laju perkembangan ekonomi

Source: https://www.kominfo.go.id/content/detail/33168/konektivitas-digital-pacu-pemulihan-ekonomi/0/artikel