Migrasi TV Analog menjadi TV Digital di Indonesia

Ditulis Oleh: Natario Thomas (2301850065)

Belakangan ini, mungkin kita seringmendengar kabar terkait “Analog Switch-Off” atau bisa disingkat dengan ASO. ASO sendiri merupakan program yang dilakukan pemerintah Indonesia untuk melakukan migrasi dari penyiaran TV analog menjadi TV digital. Rencara migrasi ini akan dimulai selambat-lambatnya pada 17 Agustus 2021 di beberapa daerah terlebih dahulu.

Penyiaran TV Digital sendiri merupakan penyiaran yang menggunakan frekuensi radio VHF / UHF seperti pada penyiaran analog. Tetapi sinyal yang digunakan merupakan konversi data digital MPEG-2 yang dapat menampilkan audio visual dengan lebih bersih dan jernih. Indonesia melalui Peraturan Menteri Kominfo No. 05 tahun 2012, mengadopsi standar penyiaran televisi digital terrestrial DVB-T2 (Digital Video Broadcasting – Terrestrial Second Generation.

Perbedaan TV analog dan TV digital adalah pada sinyal yang ditransmisikan. Dimana TV analog menggunakan sinyal analog yang dimana satu frekuensi TV analog hanya bisa menampung 1 program. Tetapi tidak dengan TV digital yang menggunakan sinyal digital yang satu frekuensi TV digital dapat menampung hingga 12 program siaran SDTV (Standard Definition Television). Selain itu juga penyiaran TV analog jika tidak mendapatkan sinyal yang bagus maka biasanya gambar atau suara yang dihasilkan kurang bagus atau yang kita kenal dengan istilah ‘Semut’.  Berbeda dengan TV digital ini, jika memang mendapatkan sinyal yang ditransmisikan, maka gambar dan suara akan ditampilkan, sedangkan jika tidak, maka gambar dan suara tidak akan muncul.

Gambar 1. Sinyal Analog dan Sinyal Digital (Sumber: www.nyantaidulu.com)

Dengan proses migrasi ini, bukan berarti masyarakat perlu untuk membeli TV baru yang mendukung penyiaran TV digital. TV yang sekarang digunakan juga masih bisa dipakai tetapi perlu untuk menambahkan satu komponen yang dinamakan Set Top Box (STB). Set Top Box ini berfungsi untuk menerima sinyal digital yang ditransmisikan, karena TV yang lama belum tentu bisa menerima sinyal digital. Pastikan juga Set Top Box yang digunakan sudah mendukung sesuai standard penyiaran yang digunakan di Indonesia yaitu DVB-T2.

Gambar 2. Set Top Box (Sumber: www.suara.com)

Referensi: