Apa itu Digital Accessibility?

     Digital Accessibility memiliki arti menghilangkan hambatan internet bagi penyandang disabilitas, atau desain dari teknologi produk dan lingkungan untuk membantu mereka agar tidak terhambat atau tidak terhalang untuk mengambil bagian dalam penggunaan layanan, produk, atau fungsi. Digital Accessibility membuat situs web, aplikasi, atau alat online lainnya yang dapat diakses oleh semua orang.

 

      The Web Content Accessibility Guidelines (WCAG) adalah panduan standar dunia untuk sebagian besar undang-undang yang terkait dengan accessibility situs web dan telah menetapkan empat prinsip yang harus menjadi panduan untuk web content production.

  • Perceivable

Elemen dan informasi harus dipahami oleh indra seseorang dan tidak ada yang tidak terdeteksi atau terlihat.

  • Operable

Elemen yang interaktif, seperti pada tombol, kontrol, dll. Elemen yang interaktif harus dioperasikan secara fisik (di-klik, di-geser). Voice commands atau alat bantu lainnya juga harus tersedia.

  • Understandable

Informasi harus disajikan dengan jelas dan konsisten sehingga pengguna memahami isinya.

  • Robust

Konten harus kompatibel dengan berbagai ‌teknologi,‌ termasuk‌ ‌assistive ‌devices.

 

     Digital Accessibility penting karena dapat memastikan setiap orang, termasuk penyandang disabilitas, untuk mengakses dan menggunakan konten digital. Hal ini merupakan salah satu cara untuk mendorong inklusi dan keberagaman, serta memastikan bahwa tidak ada seorang pun yang dikecualikan dalam mengakses informasi dan layanan penting.

 

    Menurut State of Accessibility Report (SOAR) tahun 2021 yang dilakukan oleh pengembang situs web Diamond, lebih dari 90% situs web di dunia tidak memenuhi persyaratan aksesibilitas minimum yang ditetapkan oleh standar World Wide Web Consortium (W3C). Organisasi dapat mempromosikan dan mendukung aksesibilitas digital dengan praktik berikut:

  • Kembangkan rencana dan libatkan seseorang yang terkena dampak. Dalam menyusun rencana kepatuhan aksesibilitas, organisasi harus mendorong partisipasi karyawan yang akan mendapatkan manfaat dari kebijakan aksesibilitas.
  • Melakukan audit internal. Sebelum mengembangkan layanan yang menghadap ke luar, perusahaan harus memulai dengan jaringan internal mereka sendiri. Hal ini harus mencakup karyawan, penjualan dan dukungan, pertemuan, dan platform lain yang biasa digunakan karyawan untuk melakukan pekerjaan mereka. Ini akan menjadi pengalaman pembelajaran yang baik untuk mengembangkan aksesibilitas digital dengan tepat.

 

Referensi:

https://rockcontent.com/blog/digital-accessibility/ 

https://www.techtarget.com/whatis/definition/digital-accessibility 

Moethia Shakira