Penemuan Terbesar di Matematika

Matematika mempunyai banyak penemuan yang mengubah dunia, namun ada satu hal yang lebih besar dari yang lain. Apakah Kalkulus? Trigonometri? Atau yang lain? Bukan. Penemuan terbaik di Matematika adalah penemuan yang mungkin membuat penemuan lainnya tidak ada, yaitu angka 0. Kenapa angka 0? Angka ini bisa dibilang sebagai angka yang terakhir ditemukan oleh manusia. Dan tanpa angka 0, kita sulit mendefinisikan ketiadaan suatu benda.

Konsep 0 dimulai dari bangsa Babilonia di tahun 300SM. Awalnya mereka menggunakan simbol dua garis miring untuk mewakili kolom nomor yang kosong, membedakan puluhan, ratusan, dan ribuan. Contohnya, untuk menjelaskan bahwa dalam angka 3055 berbeda dengan angka 355. Meski telah mengenal dan menggunakan angka nol, sayangnya mereka masih belum mempelajari sifat-sifatnya. Sehingga angka nol masih belum mempunyai nilai numerik yang berdiri sendiri.

600 tahun kemudian, angka nol ditemukan dalam peradaban Bangsa Maya yang berjarak 12 mil jauhnya dari Bangsa Babilonia. Bangsa yang hidup di Benua Amerika ini mengembangkan angka nol untuk sistem perhitungan kalender mereka. Nol diwakili dengan simbol mata. Namun, angka 0 belum terlalu dianggap penting oleh bangsa Maya.

Hingga pada akhirnya, Indialah yang mengembangkan sifat-sifat angka 0. Pada 628 M seorang astronom dan ahli matematika bernama Brahmagupta mengembangkan sifat-sifat tersendiri untuk nol. Matematikawan India ini menunjukkan bahwa angka nol bisa berfungsi untuk memisahkan angka positif dan negatif. Selain itu, dia juga mengembangkan operasi matematika seperti penjumlahan dan pengurangan, serta perkalian dan pembagian menggunakan angka nol. Sehingga kini dapat diketahui bahwa 2 + (-2) = . . Kenapavtitik? Karena Bangsa India menulisnya dengan symbol titik. Brahmagupta semakin terkenal namanya sejak menulis sebuah buku dengan judul ‘Brahma Sphuta Siddhanta’. Buku yang telah ditulisnya, membuat nama Brahmagupta semakin dikenal oleh bangsa Arab karena bukunya diterjemahkan (diperkirakan sekitar 771 Masehi) ke dalam bahasa Arab atau lebih tepatnya diterjemahkan di wilayah Baghdad. Dari sinilah, seorang Bernama Muhammad Ibn Musa Al-Khawarizmi memperkenalkan angka 0 ke bangsa-bangsa lain lewat kitabnya yaitu Al-Jami wa Al-Tafriq bi Hisab Al-Hind. Sehingga, banyak orang lebih mengenal Al-Khawarizmi sebagai penemu angka 0.

Sumber: 

https://www.idntimes.com/science/discovery/siti-nurdianti/sejarah-penemuan-angka-0-sempat-disangka-angka-setan-lho-exp-c1c2/5

Penemu Angka Nol Yang Perlu Kamu Ketahui – Gramedia Literasi

Joshua Evans