Augmented Reality
Teknologi Augmented Reality merupakan sebuah teknologi visual yang menggabungkan objek dunia virtual kedalam tampilan dunia nyata secara real time. Teknologi Augmented Reality dapat implementasikan dalam smartphone sebagai inovasi media pembelajaran. Menurut Azuma (1997) Augmented Reality pada dasarnya adalah sebuah konsep yang mencitrakan gambar tiga dimensi yang seolah nyata. Dengan memanfaatkan teknologi Augmented Reality dan smartphone android, obyek matematika dapat divisualisasikan dengan konkret melalui pemodelan virtual tiga dimensi yang mirip dengan benda aslinya tepat di atas gambar bangun ruang sisi datar yang ada pada kertas. Untuk itu aplikasi berbasis android dengan memanfaatkan teknologi Augmented Reality.
Pokemon Go adalah salah satu contoh visualisasi Augmented Reality dalam bentuk games, dimana beberapa tahun terakhir ini telah menjadi trending permainan di seluruh dunia. Pokemon Go menggunakan teknologi GPS untuk melacak pergerakan pemain serta teknologi Augmented Reality (AR) untuk menampilkan Pokemon di layar saat menggunakan kamera.
Metode yang dikembangkan pada Augmented Reality saat ini terbagi menjadi dua metode, yaitu Marker Based Tracking dan Markerless Augmented Reality.
- Marker Augmented Reality (Marker Based Tracking)
Marker biasanya merupakan ilustrasi hitam dan putih persegi dengan batas hitam tebal dan latar belakang putih. Komputer akan mengenali posisi dan orientasi marker dan menciptakan dunia virtual 3D yaitu titik (0,0,0) dan tiga sumbu yaitu X, Y, dan Z.
- Markerless Augmented Reality
Salah satu metode Augmented Reality yang saat ini sedang berkembang adalah metode “Markerless Augmented Reality”, dengan metode ini pengguna tidak perlu lagi menggunakan sebuah marker untuk menampilkan elemen-elemen digital, dengan tool yang disediakan Qualcomm untuk pengembangan Augmented Reality berbasis mobile device, mempermudah pengembang untuk membuat aplikasi yang markerless (Qualcomm, 2012).
Teknologi Augmented Reality sangat membantu dalam berbagai hal. Ikea, Perusahaan yang bergerak di bidang furniture atau perabot rumah tangga dengan kantor pusat di Swedia contohnya, Ikea merupakan perusahaan yang sudah cukup lama menggunakan Augmented Reality, dimana calon pembeli dapat menggunakan aplikasi gratis untuk merasakannya. Ikea membuat aplikasi yang membuat pembeli dapat menaruh produk Ikea di rumah Anda melalui teknologi Augmented Reality. Hampir mirip dengan aplikasi Dulux, pebeli hanya perlu mengarahkan smartphone ke ruangan yang diinginkan, dan menaruh perabotan di tempat yang pembeli mau.
Sumber : https://bit.ly/3uk3hhl
Dengan begini, calon pembeli dapat melihat apakah produk yang diinginkan cocok untuk ditaruh di ruangan tersebut. Aplikasi ini sangat memudahkan pembeli, mengingat lokasi toko Ikea yang lumayan jauh dari pusat kota, sehingga calon pembeli diperkenankan untuk ‘mencoba’ produk tersebut di rumah. Melihat kondisi ini, tentu Augmented Reality adalah masa depan.
Selain lebih menarik pembeli, penggunaan teknologi Augmented Reality menjadi solusi bisnis di tengah pandemi COVID-19. Penerapan teknologi Augmented Reality, juga dapat digunakan pada sektor bisnis lain, seperti department store, toko baju, sepatu dan sejenisnya. Pelanggan tak perlu datang ke toko untuk mengurangi kegiatan berkumpul agar virus COVID-19 tidak menyebar. Cukup dengan memindai (scan) gambar produk ke badan dan lihat apakah cocok atau tidak. Saat cocok, bisa dilanjutkan ke pembelian secara online.
Potensi Augmented Reality tak cuma membantu industri besar. Dengan sinergi antara pemerintah dan dunia industri, UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) dapat mengurangi kerugian dengan Augmented Reality. Teknologi Augmented Reality akan memungkinkan penjualan tetap normal, promosi tetap jalan, dan arus kas tetap lancar.