Peranan Suatu Teknologi Informasi pada Masa Pandemi Kini

Pada masa pandemi yang sudah berlangsung hampir dua tahun ini, memberikan banyak perubahan dalam pola kehidupan manusia. Salah satunya adalah dengan menerapkan physical distancing pada hampir semua tempat untuk memutuskan rantai penularan virus Covid-19. Hampir keseluruhan kegiatan dilakukan secara remote untuk meminimalisir pertemuan tatap muka antar satu orang dengan yang lainnya. Adanya perubahan yang signifikan dan mendadak ini menjadikan manusia harus cepat beradaptasi dengan keadaan yang ada. Dalam hal ini, teknologi informasi memiliki peran yang besar dalam mewadahi segala perubahan yang terjadi selama masa pandemi ini. 

Keberadaan teknologi di masa pandemi COVID-19 memudahkan semua aktivitas masyarakat untuk melakukan segala aktivitas di rumah, menerima informasi dengan cepat dan mengembangkan kreativitas masyarakat agar dapat memanfaatkan teknologi dengan lebih baik. Tetap sehat dan patuhi semua kebijakan pemerintah.Semoga pandemi ini segera berakhir dan kita bisa beraktivitas seperti biasa. Pandemi Covid-19 telah membuat banyak kemajuan teknologi. Pandemi telah mengubah banyak hal, salah satunya teknologi e-commerce yang semakin populer. Usaha kecil, menengah, dan mikro dipaksa untuk meningkatkan literasi teknologinya di dunia digital agar tetap bisa beroperasi meski di masa pandemi. Pemerintah memaksa masyarakat untuk terbiasa dengan teknologi untuk beradaptasi dengannya, terutama di masa pandemi ini.

Dalam menyalurkan informasi, pihak sumber informasi pun sudah banyak mempublikasikan informasinya melalui teknologi informasi seperti website-website, instagram, youtube dan akun media sosial lainnya sehingga target audiens dapat memperoleh informasi lebih cepat dan mudah pada masa pandemi seperti ini. Adapun banyaknya kegiatan yang dilakukan secara online atau virtual, seperti pada bidang seni adalah konser online yang dimana dulu hanya bisa dilakukan secara langsung, tetapi sekarang sudah diadaptasikan ke dalam platform online dengan segala macam teknologi yang ada. 

Pada bidang pendidikan, siswa ataupun mahasiswa yang biasanya bersekolah atau melakukan pembelajaran tatap muka, kini dilakukan secara online melalui aplikasi handphone atau laptop, dan pekerja kantoran yang biasanya pergi ke kantor untuk bekerja kini menyelesaikan pekerjaannya di komputer online atau handphone di rumah. Akan tetapi, banyaknya perubahan yang mendadak seperti ini dapat dilihat dari beberapa daerah yang tidak siap untuk memfasilitasi masyarakatnya. Akses internet dan teknologi di Indonesia belum merata di semua wilayah, sehingga bagi siswa dan pekerja yang membutuhkan media untuk daring tidak bisa dilakukan secara lancar. Sehingga ini bisa dilihat sebagai nilai positif bagi masyarakat kita saat ini, dikarenakan pembangunan dan pemberian fasilitas internet sudah mulai digerakkan sampai ke penjuru pelosok Indonesia agar masyarakat siap menghadapi pandemi ini. Adapun berbagai teknologi informasi yang digunakan pada bidang pendidikan dan pekerjaan seperti masa online ini adalah contohnya teknologi komunikasi pertemuan virtual misalnya aplikasi Zoom atau Google Hangouts, aplikasi penyimpanan dokumen bersama baik untuk sekolah atau pekerjaan misalnya GoogleDrive, aplikasi Todoist dapat digunakan karyawan untuk memilih pekerjaan sesuai dengan prioritasnya dan membantu pengaturan waktu, dan masih banyak lagi yang tetap menunjang produktivitas manusia.

Pada bidang kesehatan pun, terjadi perubahan yang drastis dimana pertemuan dokter seperti konsultasi dilakukan secara daring tanpa harus pergi ke rumah sakit bertemu langsung dengan dokternya. Adapun beberapa peranan teknologi informasi yang digunakan selama masa pandemi digunakan untuk ilmu pengetahuan kesehatan. Instansi kesehatan saat ini menggunakan beberapa platform media sosial (seperti Facebook dan Twitter) untuk memberikan pembaruan waktu nyata dan mengklarifikasi ketidakpastian kepada publik. Pada saat yang sama, kecerdasan buatan dan pembelajaran mendalam dapat meningkatkan deteksi dan diagnosis COVID-19. Kebutuhan untuk menyediakan tes diagnostik COVID-19 yang akurat dan murah menjadi tantangan tersendiri bagi para peneliti. Algoritma kecerdasan buatan kemudian dapat digunakan sebagai alat skrining awal untuk kasus yang dicurigai (misalnya, riwayat perjalanan ke China, Iran, atau Korea Selatan, atau kontak dengan kasus yang dikonfirmasi) sehingga pasien yang berisiko lebih tinggi dapat menerima pengujian konfirmasi berbasis laboratorium atau dikarantina.

Teknologi Artificial Intelligence pun kian banyak digunakan di masa pandemi. Kecerdasan buatan dipakai untuk membantu banyak hal seperti mendiagnosa penyakit dan membantu menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan pandemi. Penggunaan Big Data sudah banyak dilakukan untuk melakukan banyak penelitian pada masa pandemi ini, terutama untuk meneliti perkembangan pandemi yang ada dalam segala bidang. Dengan adanya perkembangan teknologi informasi diharapkan masyarakat dapat dengan terbiasa menggunakan teknologi tersebut maka akan lebih mudah dalam menjalani pekerjaan secara jarak jauh.

Referensi:

Daniel Chandra