Aktuaris, Prospek Lulusan Matematika yang Jarang Diketahui dengan Gaji Fantastis

Aktuaris merupakan salah satu pekerjaan yang mungkin masih jarang diketahui oleh orang awam. Ilmu aktuaria sendiri merupakan bidang ilmu mengenai asuransi atau pengelolaan risiko di masa yang akan datang. Ilmu ini mengkombinasikan berbagai jenis ilmu, mulai dari matematika, statistika, ekonomi, bahkan sampai pemrograman komputer. 

Dalam beberapa tahun belakangan, kebutuhan akan aktuaris kian meningkat, mengikuti dengan arus perkembangan pada beberapa aspek seperti keuangan, sosial, dan lainnya. Aktuaris paling banyak dibutuhkan di bidang asuransi dengan beberapa job desc seperti melakukan analisa, merancang produk asuransi baru, menentukan tingkat premi asuransi, dan lainnya. Jumlah aktuaris yang sudah tersertifikasi hingga sekarang hanya sekitar 500 orang, padahal kebutuhan akan aktuaris sangat banyak, maka dari itu profesi aktuaris ini sangat dihargai di Indonesia.

Untuk menjadi seorang aktuaris, terdapat beberapa tahap ujian sertifikasi dari PAI (Persatuan Aktuaris Indonesia) yang harus diambil, dari tahap pertama yaitu tingkat ajun aktuaris (Associate) yang terdiri dari delapan modul ujian, mulai dari matematika keuangan, probabilitas dan statistika, matematika aktuaria, dan lainnya. Setelah lulus dalam sertifikasi ini, maka peserta akan mendapat gelar yaitu ASAI (Associate of the Society of Actuaries of Indonesia). Tahap yang selanjutnya adalah tahapan lanjutan untuk melanjutkan tiga modul lagi agar mendapat gelar FSAI (Fellow Society of Actuaries of Indonesia). Selain mengikuti ujian dari PAI, kini beberapa universitas sudah menyediakan penyetaraan sertifikasi aktuaris, para peserta yang terdiri dari mahasiswa di universitas yang menyediakan penyetaraan ini hanya perlu lulus pada mata kuliah yang memang sudah disetarakan dengan modul ujian di PAI, maka peserta tidak perlu mengikuti ujian dengan PAI. Melihat tingginya kebutuhan akan aktuaris di Indonesia, beberapa perguruan tinggi mulai membuka program studi aktuaria untuk semakin mempersiapkan jumlah aktuaris di Indonesia, perguruan tinggi yang menyediakan program studi aktuaria antara lain Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Padjajaran (Unpad), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Brawijaya (UB), Universitas Surya, Universitas Katolik Parahyangan, Universitas Prasetiya Mulya, dan Universitas Pelita Harapan.

Sesuai dengan ujian–ujian yang harus diambil, dapat dilihat bahwa untuk menjadi aktuaris harus menguasai beberapa bidang, seperti matematika, statistika, ekonomi, dan pemrograman komputer, maka dari itu calon aktuaris harus cinta dengan matematika itu sendiri. Walau ilmu aktuaria berhubungan erat dengan matematika, untuk menjadi aktuaris tidak terikat dengan jurusan yang diambil, tidak harus dari jurusan matematika, teknik komputer, statistik, atau ilmu ekonomi, selama para calon bisa menyelesaikan semua modul yang ada, maka dia bisa menjadi seorang aktuaris. Namun, memang kebanyakan aktuaris memiliki background yang berhubungan karena mereka yang berasal dari jurusan matematika atau lainnya yang berhubungan memiliki pengetahuan dan pengalaman yang lebih dibanding jurusan yang lain. Kini karena semakin banyak jumlah aktuaris yang dibutuhkan, sudah ada beberapa penyelenggara kursus untuk mengikuti ujian aktuaris, namun tetap harus mempersiapkan dana yang tidak sedikit.

Apa yang dikerjakan aktuaris akan selalu berhubungan dengan risiko, maka dari itu aktuaris memiliki tanggung jawab yang sangat besar. Risiko merupakan suatu akibat atau konsekuensi buruk terhadap proses yang sedang berlangsung yang bisa terjadi di masa yang akan datang. Fungsi Aktuaria adalah sebagai penilai risiko, penerjemah risiko, penaksir dan pengkalkulasi kemungkinan terjadinya kemungkinan risiko. Beberapa hal yang dilakukan oleh seorang aktuaris yaitu harus memastikan nasabah membayar premi sesuai dengan resikonya, harus memastikan premi yang terkumpul cukup untuk membayar klaim yang akan terjadi dan menutupi biaya operasional perusahaan, dan memastikan bahwa premi yang terkumpul wajar dan bersaing.

Aktuaria sering dikaitkan dengan investasi dan valuasi asset (investment and valuation), manajemen risiko (Risk Management), asuransi (insurance), dan dana pension superannuation karena tugas seorang aktuaris memang menghitung secara rinci segala resiko dengan keuangan yang mungkin muncul karena kegiatan ekonomi. Tugas aktuaris yang lainnya yaitu membuat dan menetapkan sebuah harga produk asuransi menggunakan tingkat mortalita, tingkat investasi, skala biaya, klasifikasi risiko, tingkat morbidita dan skala penjualan, membuat estimasi atas risiko yang menjamin kesehatan keuangan dan memastikan kecukupan kewajiban. Selain itu aktuaris juga bertugas untuk membuat proyeksi dan analisis teknis perkembangan perusahaan seperti membuat analisis kecukupan pemasukan dan kewajiban, meninjau ulang kecukupan tingkat mortalita dan morbidita, meninjau ulang kecukupan tingkat investasi, meninjau ulang kecukupan dan kewajaran biaya-biaya, meninjau ulang risiko yang ada dengan kewajarannya serta meninjau ulang harga atas penjualan dengan volume penjualan.

Dapat dilihat bahwa aktuaris memiliki tanggung jawab yang besar ditambah dengan jobdesc yang cukup sulit, serta aktuaris merupakan high demand job, maka aktuaris akan sangat dihormati keberadaannya, dan memiliki gaji yang sangat fantastis. Aktuaris memiliki beberapa tingkatan yang disesuaikan dengan besar gajinya dan gelarnya. Karir seorang Aktuaris dimulai sebagai Actuarial Analyst, gajinya sekitar 4 hingga 7 juta rupiah per bulan, setelah lulus lima mata ujian sertifikasi, seorang Actuarial Analyst menjadi Associate yang memenuhi ASAI (Associate Societies Actuary Indonesia) dengan gaji berkisar 10 hingga 25 juta per bulan, selanjutnya, seorang Associate akan naik ke level Manager Actuary dengan gaji 38 juta rupiah per bulan, setelahnya menjadi Fellow ke posisi Appointed Actuary dengan gelar dari Fellow Societies Actuary Indonesia dengan gaji lebih dari 50 juta Rupiah per bulan, kemudian naik lagi ke level Chief Actuary, dimana gaji seorang Aktuaris akan selevel dengan gaji direktur utama perusahaan-perusahaan besar.

References: 

https://www.aktuaris.or.id/page/content/14/bagaimana-menjadi-aktuaris

https://www.simulasikredit.com/yang-perlu-diketahui-tentang-aktuaria-dan-aktuaris/

https://mamikos.com/info/universitas-dengan-jurusan-aktuaria-di-indonesia/

https://suneducationgroup.com/app/sun-media-app/news-app/5-fakta-penting-tentang-profesi-aktuaris/#:~:text=Saat%20ini%2C%20baru%20ada%20sekitar,lebih%20dari%20250%20juta%20jiwa 

Kevin Fernando