SEMINAR NASIONAL HIMMATFEST 2017

Oleh : Metta Deviani

             Pada tanggal 21 April 2017, Himpunan Mahasiswa Matematika (HIMMAT) Binus University merayakan Ulang Tahunnya yang ke-18. Dalam rangka merayakan Ulang Tahun HIMMAT, diadakanlah rangkaian acara HIMMATFEST 2017, yang terdiri dari acara EXPO, Donor Darah, Seminar Nasional, dan Party. Setiap rangkaian acara diselenggarakan dengan harapan di Ulang Tahun HIMMAT yang ke-18 ini, HIMMAT dapat memberikan kontribusi positif bukan hanya ke anggota HIMMAT sendiri, tetapi juga ke Binusian, serta masyarakat umum.

             Salah satu acara yang diharapkan dapat menjadi pengaruh yang baik untuk masyarakat, terutama para generasi muda adalah Seminar Nasional HIMMATFEST 2017 yang bertajuk “Yang Muda, Yang Berkarya”, yang dilaksanakan pada tanggal 27 Mei 2017, pukul 09.00 – 12.30 WIB. Seminar Nasional ini mengangkat tema tersebut dengan harapan agar generasi-generasi muda Indonesia bisa terus berkarya menggunakan segala ilmu yang mereka miliki, bukan hanya demi kepentingan individu, tetapi juga demi negeri kita tercinta, Indonesia. Untuk mewujudkan harapan tersebut, diundanglah tiga pembicara yang berpengalaman dan inspiratif. Ketiga pembicara tersebut adalah Prof. Dr. Ir. Bambang Prasetya, M.Sc., selaku Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN), Aryo Ferbrian Moedanton selaku CEO dan Founder dari anakmuda.net, dan Andri Rizki Putra selaku Pendiri Yayasan Pemimpin Anak Bangsa (YPAB).

             Acara Seminar Nasional ini dibuka oleh kedua MC dari HIMMAT yaitu Andree Chandra (TI-Mat 2015) dan Fani Masturina (TI-Mat 2016). Acara pun resmi dimulai, dan dilanjutkan dengan doa bersama serta menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dipandu oleh Ananda Phan Iman (TI-Mat 2014). Setelah itu dilanjutkan dengan kata sambutan dari Metta Deviani selaku Ketua HIMMATFEST 2017, dan Bapak Rojali, S.Si., M.Si., selaku Head of Mathematics and Statistics Department Binus University. Selesai kata sambutan, mulailah pembicara pertama, yaitu Aryo Febrian Moedanton menyampaikan materi seminar.

             Pada kesempatan kali ini, Aryo Febrian Moedanton menyampaikan tentang perjalanan hidupnya, mulai dari kecil, dimana ia selalu menggunakan pengalaman pahit yang ia dapatkan dan menjadikannya peluang bisnis. Ia selalu melihat segala hal dari sisi positifnya dan terus berusaha untuk terus berbisnis. Kemampuannya berbisnis memang sudah terlihat sejak ia muda. Ia juga menceritakan bagaimana dia bisa berkembang menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya, dimana selalu mengevaluasi diri sendiri dan belajar untuk tidak takut mencoba atau memulai sesuatu. Menurutnya, suatu ide yang tertunda akan terus tertunda dan tidak terlaksanakan. Ia berharap para generasi muda berani mewujudkan ide yang dimiliki.

             Setelah Aryo Febrian Moedanton menyampaikan materinya, seminar dilanjutkan dengan materi dari Kepala BSN yaitu Prof. Dr. Ir. Bambang Prasetya, M.Sc.. Bapak Bambang berbagi sangat banyak ilmu dengan para peserta, mulai dari pengalamannya sampai bisa menjadi Kepala BSN sekarang, sejarah dan hal-hal mengenai BSN, serta berbagai tips dan trik dalam membuka atau memulai suatu usaha. Beliau juga berbagi banyak sekali kisah-kisah dari pengusaha yang telah sukses dimana produk-produk yang dipasarkan semuanya menggunakan Standardisasi dari BSN yang sering disebut sebagai SNI.

             Selanjutnya seminar dilanjutkan dengan materi dari Andri Rizki Putra. Andri memulai seminar dengan perkenalan dirinya melalui sebuah video, dimana dari video tersebut kita bisa mengetahui prestasi-prestasi yang telah dicapai Andri Rizki Putra, bukan hanya dalam bidang pendidikan, tetapi juga dalam jiwa sosialnya yang sangat tinggi dan kepeduliannya terhadap kejujuran di Indonesia, terutama pada generasi-generasi muda. Setelah itu, Andri Rizki Putra menceritakan bagaimana ia bisa mendirikan Yayasan Pemimpin Anak Bangsa (YPAB). Mulai dari cerita ia memutuskan untuk berhenti bersekolah di umur 14 tahun, tetapi ia bisa membuktikan bahwa ia bisa berprestasi dengan mendapatkan predikat lulusan terbaik di jurusan Hukum di Universitas Indonesia. Andri juga menginspirasi dan mengajak para hadirin untuk terus berkarya, tanpa perlu takut dihina atau diremehkan orang lain, selama yang kita lakukan itu demi kebaikan bersama. Walaupun begitu, kita juga harus tetap peduli dan membantu sesama.

             Setelah pembawaan materi dari ketiga pembicara, acara seminar dilanjutkan dengan sesi Tanya Jawab bersama dengan ketiga pembicara. Sayangnya karena waktu yang terbatas, pertanyaan hanya terbuka untuk 2 orang penanya pertama.

             Acara pun ditutup dengan pembagian plakat kepada ketiga pembicara dan foto bersama. Setelah itu, diadakan juga pembagian doorprize kepada 5 peserta seminar yang beruntung, yang bisa mendapatkan buku planner  dari GoodNoteID. Dengan demikian, acara Seminar Nasional HIMMATFEST 2017 “Yang Muda, Yang Berkarya” pun resmi ditutup, dan para peserta meninggalkan ruang seminar.

             Demikianlah Seminar Nasional HIMMATFEST 2017 terlaksana. Semoga seminar tersebut dapat berguna bagi seluruh peserta.

Metta Deviani