Sejarah Lahirnya Hapkido dan Arti Penamaan “Hapkido”

A. Sejarah Lahirnya Hapkido

Choi Yong Sool (Bapak Pendiri Hapkido) & Takeda Sokaku (Bapak Pendiri Jujutsu)


Choi Yong-Sool (최용술)
bapak pendiri Hapkido semasa kecilnya dikirim ke Jepang dan diadopsi oleh Takeda Sokaku ketika berumur 11 tahun serta diberikan nama baru yakni Yoshida Asao. Berdasarkan wawancara yang dilakukannya ketika mengunjungi Amerika Serikat pada tahun 1980 untuk bertemu murid langsungnya yakni Chin Il Chang di New York City. Dikatakan beliau dibawa ke rumah Takeda dan Dojo di Akita, Gunung Shin Shu dimana ia berlatih Daitō-ryū Aiki-jūjutsu (cikal bakal Aikido) selama 30 tahun. Choi bepergian bersama Takeda sebagai Asisten Pelatih, dipekerjakan untuk menangkap tentara pembelot perang dan disebutkan sebagai satu-satunya murid yang memahami sistem ajaran Takeda secara sempurna. Setelah berakhirnya Perang Dunia 2, Choi kembali ke kampung halamannya di Korea dan membuka sebuah perguruan ilmu Hapkido. Seni beladiri adaptasi dari Aiki-jujutsu yang ia pelajari serta dikembangkan dengan seni beladiri lainnya bersama para muridnya. 

Murid langsung ini terdiri dari Seo Bok-Seob (서복섭, judoka sabuk hitam), Chin Il Chang (장진일), Lim Hyun-Soo, Ji Han-Jae (지한재), Chung Kee Tae, Kim Moo-Hong (김무홍), Suh In-Hyuk, dan Lee Joo Bang (이주방). Menggabungkan berbagai teknik tendangan dan serangan dari Taekkyon, Tang Soo Do, Judo, dan Ilmu Beladiri China. Menjadikan Hapkido sebuah seni beladiri hybrid berfokus pada pertahanan diri dengan menggunakan kuncian sendi, gulat, bantingan, tendangan, dan pukulan. Tidak hanya itu, berbagai senjata tradisional seperti pisau, pedang, tali, nunchaku, tongkat, dan lainnya juga diajarkan dalam kurikulum ilmu Hapkido. 

B. Arti Penamaan “Hapkido”

Hapkido (합기도/合氣道), dengan “Hap” berarti “Koordinasi/Harmoni/Menyatu”, “Ki” yakni “Energi/Kekuatan/Kehidupan”, dan “Do” sebagai “Jalan/Seni/Disiplin”. Disatukan menjadi seni beladiri dengan koordinasi energi yang harmonis. Kemiripan nama Hanja Hapkido dengan Aikido Jepang seringkali menjadikan orang awam salah persepsi meskipun kedua ilmu ini memiliki kesamaan asal teknik yakni Daitō-ryū Aiki-jūjutsu. Perbedaan ini dimulai dari filosofi, cara merespon serangan, hingga tata cara pelaksanaan teknik menjadikan Hapkido berbeda dari Aikido.

Author :

  • Stefanie Thamrin | Head of Public Relations Department, Hapkido Binus
  • James Richard Renaldo |  Staff of Coaching Department, Hapkido Binus

Editor :

  • Stefanie Thamrin | Head of Public Relations Department, Hapkido Binus
Stefanie Thamrin