Halo Barista!

Setelah kita belajar beberapa hal mengenai kopi seperti jenis-jenis biji kopi dan bagaimana cara mengolahnya. Kurang lengkap rasanya kalau tidak membahas orang di balik minuman kopi yang lezat itu. Teman teman mungkin mengenal jenis pekerjaan tersebut dengan sebutan barista. Ya, pekerjaan yang satu menjadi pekerjaan yang sangat menarik diiringi dengan bertumbuhan pesat coffeeshop akhir akhir ini.

Pekerjaan ini bahkan menjadi impian para anak muda karena sifat pekerjaannya yang menyenangkan dan bisa bertemu orang banyak. Bahkan saking populernya pekerjaan ini, mulai banyak sekolah barista yang menyediakan jasa pendidikan untuk pekerjaan tersebut. Terkadang sekolah barista ini menjadi benchmark seseorang ketika ingin mendapatkan pekerjaan dibidang tersebut. Bahkan semakin banyak barista tersebut memiliki sertifikasi bisa semakin besar pula benefit yang didapatkan. Oleh karna bedah lebih dalam jenis pekerjaan ini.

Sejarah Barista

Secara etimologi, barista di ambil dari bahas Italia yang artinya adalah pelayan bar dan bertugas untuk membuat kopi lalu menyajikannya kepada pelanggan. Bahkan di Italia sendiri, barista tidak sebatas pada meracik kopi, tapi mereka memiliki kemampuan meracik berbagai macam jenis minuman bahkan yang berjenis alcohol.

Perkembangan pekerjaan barista memiliki jalan yang cukup panjang. Di Eropa, kedai kopi muncul pertama kali pada tahun 1629 di Venisia, Italia. Setelah itu, bisnis kedai minuman ini banyak bermunculan tidak hanya di Italia tapi juga negara-negara lain seperti Inggris, Perancis, Portugal, Romania, Swiss, dan masih banyak lagi.

Meski kedai coffee shop khas Italia sudah berkembang di Eropa sejak tahun 1600-an, istilah barista sebagai peracik kopi berawal di Amerika Serikat. Pada 1900-an, banyak imigran Italia yang membuka warung atau kedai yang menjual sajian kopi khas negara asalnya. Kedai-kedai ini awalnya buka di kawasan padat penduduk asal Italia, seperti New York, Little Italy, Boston, dan Greenwich Village. Warung ini lama kelamaan populer di kalangan masyarakat Amerika Serikat, kemudian merambah kota-kota lainnya pada awal 1950-an.

Masyarakat menyebut warung ini sebagai cafe yang berarti kopi dalam beberapa bahasa. Di samping itu, mayoritas kedai menuliskan cafe sebagai tanda mereka menyediakan minuman dari biji tanaman Coffea ini. Untuk menyebut orang yang bekerja di balik bar coffeeshop, masyarakat memanggilnya barista.

Di masa sekarang, pekerjaan barista merupakan pekerjaan yang cukup bergengsi. Popularitas kopi yang kian tahun kian meningkat pun ikut menaikkan gengsi dan popularitas para peracik kopi bernama barista ini. Di banyak negara yang memiliki kultur minum kopi, seorang barista bahkan bisa memperoleh pendapatan per jam yang fantastis. Di Australia, pendapatan rata-rata barista bisa mencapai lebih dari $35 per jam, menyusul di belakangnya Oslo, Norwegia dengan pendapatan barista per jam $28.

Bahkan akhirnya semakin semaraknya dunia kopi juga akhirnya melahirkan kompetisi barista kelas dunia. Kejuaraan resmi barista awalnya bermula di Norwegia, namun kejuaraan bergengsi yang sekarang dikenal dengan World Barista Championship (WBC) rutin digelar setiap tahun di berbagai negara berbeda. Sebelum berkompetisi di ajang WBC, biasanya masing-masing partisipan wajib mengikuti dulu kompetisi serupa di negara mereka untuk bisa diperhitungkan masuk ke WBC.

Tuntutan seorang Barista

Barista merupakan pekerjaan yang krusial dan memiliki peran penting dalam keberlangsungan sebuah coffeeshop. Maka dari itu ada beberapa kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang barista, diantaranya adalah.

1. Membuat kopi yang enak

Sebagai seorang barista harus bisa menguasai berbagai macam jenis kopi dan cara pengolahannya. Apalagi seiring dengan perkembangan dunia kopi mulai banyak jenis jenis biji kopi yang memiliki ciri khas tersendiri seperti  Gayo Wine, Pineapple Punch, atau rasa rasa lainnya yang turut tercium ketika biji kopi tersebut diseduh. Perkembangan alat pembuat kopi pun sekarang cukup pesat. Mulai banyak berbagai merk mesin kopi yang dapat memudahkan sang barista dalam berkarya yang otomatis sebagai barista harus bisa menguasi mesin mesin tersebut.

2. Mampu menjaga kebersihan bar dengan baik.

Dalam mengolah produk minuman atau makanan, memang seharusnya kebersihan alat dan bar menjadi kunci kepercayaan pelanggan. Apalagi kalau membahas soal kopi yang mana tiap jenis biji kopi dan tiap teknik membuat kopi bisa menghasilkan rasa yang berbeda beda tentunya kebersihan alat membuat kopi perlu di perhatikan. Jangan sampai karena kurang bersihnya alat justu membuat rasa kopi menjadi tidak karuan. Kebersihan pun menjadi issu yang cukup perlu disoroti, mulai dari kebersihan bar bahkan sampai kebersihan si barista. Terlebih dimasa yang sensitive terhadap kebersihan seperti sekarang, mengharuskan seorang barista untuk bisa berpenampilan bersih dan dapat menjaga work spacenya tetap nyaman dipandang sehingga dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan.

3. Mampu beradaptasi dan menjalis hubungan baik dengan pelanggan

Untuk poin yang ini sepenuhnya murni kembali lagi kepada sikap dan sifat seorang barista. Karena bagi sebagian orang tradisi minum kopi merupakan sesuatu hal yang sakral dan rutin dilakukan. Seorang barista harus bisa mengerti kopi seperti apa yang diinginkan oleh pelanggan sehingga pelanggan merasa puas dengan minuman kopi yang mereka dapat. Maka tidak heran sering ditemui orang orang yang setia berkunjung ke coffeeshop tertentu dikarenakan kemampuan barista tersebut dalam meracik kopi yang disukai oleh pelanggan.