Butterfly Effect : Suatu Kejadian Kecil yang Berdampak Besar
Apakah kamu pernah mendengar tentang istilah efek kupu-kupu atau Butterfly Effect? Konsep efek kupu-kupu atau Butterfly Effect mungkin terdengar seperti plot dari sebuah film atau buku dongeng, namun apakah efek tersebut hanya terjadi di dalam dunia fiksi? Ternyata, Butterfly Effect juga terjadi di dunia nyata, yang mungkin secara tidak sadar kita juga pernah/sedang mengalami efek ini.
(Sumber : https://pixabay.com/id/photos/kupu-kupu-serangga-satwa-142506/)
Istilah efek kupu-kupu atau Butterfly Effect pertama kali digunakan oleh Edward Lorenz, seorang meteorologis dan matematikawan asal Amerika Serikat. Ia mencetuskan teori ini dari pemikiran suatu kepak sayap kupu-kupu yang terkesan ringan dan tidak memberi pengaruh, tetapi pada bagian dunia lain dapat membuat sebuah angin tornado. Metafora ini menjadi dasar pemahaman untuk konsep Butterfly Effect, yang menggambarkan bagaimana suatu perubahan kecil dapat memiliki dampak signifikan dan tidak terduga pada masa depan.
Berikut ini beberapa contoh efek kupu-kupu dalam sejarah dunia meliputi:
- Perang Dunia I
( Sumber : https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/a/a5/Minutos_previos_al_atentado_en_Sarajevo.jpg )
Pada awal abad-20, hubungan Kekaisaran Austria-Hungaria dan Kerajaan Serbia memburuk. Archduke Franz Ferdinand, seorang pemimpin militer dan putra mahkota Austria-Hungaria, menjadi korban pembunuhan yang dilakukan oleh oleh kumpulan Black Hand asal Serbia. Pada awalnya, Franz Ferdinand sempat selamat dari percobaan pembunuhan tersebut, tetapi saat hendak mengunjungi korban serangan, pengemudi mobil mengambil jalan belokan yang salah, mengantarkan Franz Ferdinand dan istrinya ke tempat pelaku pembunuhan yang sedang bersembunyi. Pangeran Franz Ferdinand dan istrinya akhirnya tewas di tangan Gavrilo Princip, yang menembak di mobilnya dari jarak dekat. Kejadian ini memicu bentrokan diplomatik yang berujung pada perang antara Austria-Hungaria dengan Serbia, yang kemudian menyebar ke seluruh Eropa dan menjadi Perang Dunia I. Kesalahan sopir yang salah mengambil jalan dapat dianggap sebagai “kupu-kupu” yang memicu Perang Dunia I, dan memiliki dampak yang luar biasa pada sejarah dunia.
- Tragedi Kapal Titanic
( Sumber : https://depositphotos.com/photos/titanic.html?qview=563400430 )
David Blair yang berpartisipasi sebagai kru kapal Titanic, digantikan dengan pelaut yang lebih senior, Henry Wilde. Seharusnya David Blair memberikan kunci loker pada penggantinya. Namun, dia lupa memberi kunci kepada penggantinya dan secara tidak sengaja membawa kunci loker di kantongnya. Kehilangan kunci tersebut membuat para pengawas tidak dapat mengakses loker yang di dalamnya terdapat teropong, sehingga para pengawas tersebut tidak dapat memantau lokasi dalam jarak jauh. Hal tersebut membuat, kru kapal terlambat untuk menyadari gunung es di dekat mereka dan tidak dapat menghindari gunung es tersebut yang berujung pada kecelakaan yang menewaskan 1.500 nyawa. Menurut Fred Fleet, salah satu kru yang bertugas sebagai pemantau di Titanic, jika kunci tersebut ada, ia bisa mengambil teropong dan Titanic mungkin saja tidak mengalami tragedi tersebut.
- Pembantaian Massal
(Sumber : https://library.duke.edu/sites/default/files/dul/exhibits/Selection_Birkenau_ramp.jpg)
Pada Perang Dunia II, sosok Kanselir Jerman melakukan hal yang sangat kejam dan menyeramkan dalam pembantaian massal warga Yahudi di Eropa. Padahal, pada awalnya sebelum menjadi kanselir Jerman, beliau berminat memasuki Akademi Seni Rupa Wina, Austria. Namun, ia ditolak dari Akademi tersebut pada tahun 1907 dan 1908. Dari dua penolakan tersebut, akhirnya ia menyerah mengejar cintanya di dunia seni dan meniti karir dengan bergabung sebagai tentara Jerman selama Perang Dunia I. Dalam pengalamannya tersebut, ia mulai mengenai ideologi fasisme.
Jika kanselir tersebut diterima di Akademi Seni Rupa, kemungkinan besar dia tidak akan mengikuti bidang militer dan menjadi tokoh yang paling kejam di dunia. Tindakan kecil dari penolakan di Akademi Seni Rupa,kemudian menghasilkan dampak besar pada dunia.
Itulah penjelasan tentang efek kupu-kupu atau Butterfly Effect. Dari sini kita perlu belajar lebih berhati-hati dalam bertindak dan mengambil keputusan, serta memahami bagaimana perubahan kecil dapat memiliki dampak besar yang tak terduga.
Referensi:
Laela, I. (2023). Kepakan Sayap Kupu-kupu Bisa Memicu Terjadinya Angin Tornado, Benarkah? KOMPASIANA. https://www.kompasiana.com/izatul03711/649ebde708a8b5632a454e42/kepakan-sayap-kupu-kupu-bisa-memicu-terjadinya-angin-tornado-benarkah
Liputan6.com. (2018). 5 Hal Sepele Ini Ternyata Mampu Mengubah Sejarah Dunia. Liputan6.com. https://www.liputan6.com/global/read/3275405/5-hal-sepele-ini-ternyata-mampu-mengubah-sejarah-dunia?page=2
Ningsih, W. L. (2023). Apa yang Memicu Pembunuhan Pangeran Franz Ferdinand? Halaman all. KOMPAS.com. https://www.kompas.com/stori/read/2023/02/10/190000679/apa-yang-memicu-pembunuhan-pangeran-franz-ferdinand-?page=all
The Decision Lab. (2023). The Butterfly Effect. The Decision Lab. https://thedecisionlab.com/reference-guide/economics/the-butterfly-effect