Perkembangan Pertelevisian & Broadcasting di Indonesia

Sumber: koropak.co.id

Sejarah pertelevisian di Indonesia diawali dari munculnya Televisi Republik Indonesia (TVRI). Awal mulanya, TVRI dijadikan sarana untuk mendukung ASEAN Games di Jakarta, namun Presiden Soekarno memberikan kontribusi penuh untuk TVRI dijadikan sebagai siaran televisi pertama di Indonesia. TVRI melangsungkan siaran perdananya pada tanggal 17 Agustus 1962. Bertepatan dengan hari kemerdekaan Indonesia, TVRI melakukan siarannya dari Istana Merdeka, Jakarta. 

Seminggu kemudian, TVRI kembali melangsungkan penyiaran mengenai pembukaan ASEAN Games yang berlokasi di Stadion Gelora Bung Karno (GBK). Hari tersebut sekaligus diperingati sebagai hari lahirnya Televisi Republik Indonesia (TVRI). Setelah penyiaran tersebut, TVRI rutin menjalankan penyiaran pada televisinya dan berhasil mendapatkan perhatian dari 10.000 penonton televisi di Indonesia. Seiring berjalannya waktu, stasiun TVRI telah berdiri di berbagai kota. Pada awalnya TVRI menayangkan siaran hitam putih, namun seiring berjalannya waktu, siaran dilangsungkan secara berwarna pada tahun 1979. 

Dari sinilah, TVRI memperluas jangkauan penayangannya menjadi skala nasional. Perkembangan inilah yang menjadi titik awal dibentuknya stasiun televisi swasta pertama ataupun stasiun televisi kedua di Indonesia yaitu Rajawali Citra Televisi (RCTI) yang bercakup nasional. Menyusul RCTI, lahirlah Surya Citra Televisi atau yang dikenal sebagai SCTV. Sekarang dapat kita temukan banyak stasiun televisi dengan lingkup nasional. Diawali dengan penayangan berita dan dilanjutkan dengan penyiaran serial, kartun dan film yang bisa ditonton mulai dari kalangan anak-anak, remaja hingga dewasa. 

Seiring perkembangan zaman, masyarakat tidak hanya mengandalkan saluran televisi sebagai sumber informasi tetapi juga mengandalkan dunia broadcasting. Sekarang dapat kita temui berbagai platform untuk memperoleh serta membagikan informasi. Contoh nyatanya dapat dilihat dari sosial media yaitu Instagram, YouTube, Tiktok dan sosial media lainnya. Fitur-fiturnya pun beragam, dimulai dari unggahan foto hingga video. Sejak pandemi melanda, berbagai generasi terutama generasi Z dan alpha sudah jarang menonton televisi dan lebih banyak mengandalkan dunia broadcasting untuk mendapatkan informasi dan berita terkini, yang dimana lebih fleksibel untuk zaman ini. Setiap individu memiliki caranya sendiri untuk memperoleh informasi dan terus belajar, maka tidak ada alasan untuk berhenti belajar.

Referensi:

Akbar. (2017). Sejarah Televisi di Indonesia Dan Perkembangannya. PakarKomunikasi.com. Diakses pada 8 November melalui https://pakarkomunikasi.com/sejarah-televisi-di-indonesia

 Indriawati, T. (2022) Sejarah Dan Perkembangan televisi di Indonesia, KOMPAS.com. Kompas.com. Diakses pada 8 November melalui https://www.kompas.com/stori/read/2022/11/03/180000879/sejarah-dan-perkembangan-televisi-di-indonesia?page=all