Peringatan Hari Pahlawan 77 Tahun Silam
Sumber : Tirto.id
Hari Pahlawan Nasional Bangsa Indonesia yang jatuh pada tanggal 10 November di setiap tahun. Peringatan hari pahlawan ini bertujuan dalam halnya mengenang jasa pahlawan yang telah gugur memperjuangkan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tak hanya itu, banyak pengharapan dalam peringatan hari pahlawan ini, setiap masing individu dari masyarakat Indonesia untuk dapat bergerak menyadari untuk meneladani dan mengimplementasikan setiap nilai nilai positif dari para pahlawan dalam kehidupan keseharian. Selain itu, diharapkan dapat meningkatkan kesatuan dan persatuan bangsa dan semangat serta cinta tanah air.
Perjuangan para pahlawan untuk mempertahankan kemerdekaan terbagi menjadi dua bentuk perjuangan, perjuangan diplomasi dan perjuangan konfrontasi. Perjuangan diplomasi bertujuan untuk memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia dengan melalui perundingan, adapun beberapa tokoh pejuang diplomasi Indonesia seperti, Bung karno, Mohammad Hatta, Agus Salim. Sedangkan perjuangan konfrontasi upaya memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia dengan berperang mengangkat senjata, adapun beberapa tokoh pejuang konfrontasi yang mengorbankan nyawanya demi Indonesia seperti, Pangeran Diponegoro, Jenderal Soedirman, Sultan Hasanuddin, Tuanku Imam Bonjol
Mengapa hari pahlawan jatuh di tanggal 10 November? Pada tanggal 10 November 1945, terjadi sebuah pertempuran besar yang merupakan pertempuran pertama kali setelah dideklarasikannya kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Pertempuran ini berlokasi di Surabaya melibatkan tentara Indonesia dan pasukan Inggris. Terjadinya pertempuran ini disebabkan oleh berbagai hal, dimulai dari terjadinya kekalahan jepang yang menyebabkan terdesaknya tentara jepang untuk menyerahkan persenjataannya kepada rakyat Indonesia.
Dilanjutkan terjadinya peristiwa pada 19 September 1945, perobekan Bendera Negara Belanda (Merah Putih Biru) di atas Hotel Yamato didasari oleh kemarahan pemuda di Surabaya karena berkibarnya bendera Belanda bahkan setelah pernyataan kemerdekaan Indonesia. Pada 25 Oktober 1945, insiden ini semakin parah dipicu karena datangnya Brigadir Jendral AWS Mallaby dan Brigade 49 di Surabaya yang menjanjikan keamanan dan kenyamanan dan Inggris hanya akan melucuti senjata tentara Jepang. Lalu, dilanggarnya janji tersebut sehingga menyebabkan pecahnya konflik bersenjata pada 27 Oktober 1945. Pertempuran yang berlangsung selama tiga minggu, melibatkan 6000 rakyat Indonesia gugur karena harus menghadapi lebih dari 15.000 pasukan Inggris. Puncak pertempuran tersebut tanggal 10 November 1945 sehingga ditetapkan sebagai Hari Pahlawan melalui Keppres Nomor 316 tahun 1959 pada 16 Desember 1959 oleh soekarno hatta dan ditetapkan sebagai Peringatan Hari Nasional bukan hari libur.
Sumber :
- Basri, M (2022, 02 November). Logo dan Pedoman Hari Pahlawan Tahun 2022. Diakses pada https://kemensos.go.id/logo-hari-pahlawan-tahun-2022
- Kompas.com (2022, 07 November). Hari Pahlawan 10 November, Apakah Libur Tanggal Merah?. Diakses pada https://www.kompas.com/tren/read/2022/11/07/143000965/hari-pahlawan-10-november-2022-apakah-libur-tanggal-merah-?page=all
- Mulyana, O (2021. 10 November). Sejarah Hari Pahlawan. Diakses pada https://biropemkesra.bantenprov.go.id/post/sejarah-hari-pahlawan
Rosa, N (2022, 19 September). Peristiwa 19 September dalam Sejarah: Perobekan Bendera di Hotel Yamato. Diakses pada https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6299099/peristiwa-19-september-dalam-sejarah-perobekan-bendera-di-hotel-yamato