Perubahan Pandemi menjadi Endemi
Sudah menginjak waktu tiga tahun Indonesia mengalami Pandemi COVID-19 itu bukanlah waktu yang singkat, banyak rintangan dan hambatan yang telah dilalui untuk bertahan di era ganasnya COVID-19 hal tersebutlah yang membuat masyarakat menjadi kuat dan terbiasa hidup berdampingan dengan virus COVID-19. Banyak tempat umum yang telah dibuka, seperti sekolah, kampus, mall, dan sebagainya, sehingga perubahan Pandemi menjadi Endemi pun akan perlahan-lahan dilakukan.
Pandemi ini akan dianggap berakhir ketika kita sebagai masyarakat mengetahui bahwa virus COVID-19 masih aktif, tetapi hal tersebut tidak mengganggu kehidupan kita dalam beraktivitas. Maka, pada akhirnya kita dapat menjalankan kehidupan secara normal walaupun virus Covid-19 belum benar-benar hilang.
Dalam mengupayakan perubahan Pandemi menjadi Endemi, yang harus kita lakukan adalah dengan melakukan vaksinasi COVID-19 dan mengajak orang-orang untuk ikut berpartisipasi dalam vaksinasi agar dapat menekan penularan virus COVID-19 dengan cepat, sehingga angka orang – orang yang melakukan perawatan rawat inap karena virus tersebut dapat menurun, serta rendahnya angka kematian karena telah mendapatkan perlindungan kekebalan imun terhadap virus ini. Selain itu, kita juga harus menerapkan protokol kesehatan, terutama ketika berada di tempat umum. Hal tersebut tentunya juga sangat penting untuk mencegah penularan virus. Dalam hal ini, terdapat beberapa indikator untuk mengubah pandemi menjadi Endemi yang antara lain yaitu:
- Laju penularan virus kurang dari 1.
- Angka positivity rate kurang dari 5%.
- Tingkat perawatan rumah sakit kurang dari 5%.
- Angka fatality rate kurang dari 3%.
- Level PPKM berada pada transmisi lokal tingkat 1.
Referensi
https://www.halodoc.com/artikel/ini-syarat-status-pandemi-covid-19-bisa-menjadi-endemi