Penyebab Kelangkaan Minyak Goreng
Di Indonesia Minyak merupakan bahan pangan pokok. Sehingga di setiap rumah tangga pasti membutuhkan minyak goreng dalam kehidupan sehari hari. Tetapi pada bulan februari akhir sampai dengan bulan maret Indonesia mengalami kelangkaan minyak goreng. Hal ini tidak sejalan dengan fakta yang mengatakan bahwa Indonesia merupakan negara produsen minyak sawit terbesar di dunia. Oleh sebab itu apakah penyebab terjadinya kelangkaan minyak di Indonesia ?
- Perubahan kebijakan
Pada tanggal 17 maret KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA telah mengeluarkan kebijakan baru tentang harga minyak goreng. Aturan tersebut berisikan tentang harga maximal minyak goreng di masyarakat tidak lebih dari Rp14.000,00/liter. Oleh karena itu banyak masyarakat yang memanfaatkan situasi tersebut dengan bijak dan tidak bijak. Selain itu ada juga kebijakan tentang program B30 yang membuat minyak goreng beralih fungsi untuk bahan campuran menuju ke produksi biodiesel.
- Adanya penimbun
Salah satu penyebab terbesar terjadinya kelangkaan minyak goreng di pasar karena adanya kebijakan yang baru, banyak oknum yang melakukan penimbunan minyak . Penimbunan ini terjadi dimana-mana contohnya di Kalimantan Selatan yang menimbun minyak seberat 21 Ton, 24 ton minyak goreng di Banten, 53 ton minyak goreng di Palu – Sulawesi Tengah dan daerah lainnya. Penyebab ini diduga karena banyak pengusaha yang memanfaatkan situasi minyak yang sedang murah.
- Proses distribusi yang tidak merata
Selain oknum faktor lain yang mempengaruhi kelangkaan minyak goreng di masyarakat yaitu Pandemi COVID-19 yang masih ada di setiap daerah sehingga dapat mengganggu proses pendistribusian ke setiap daerah. Selain itu pabrik pembuatan minyak goreng hanya ada di beberapa daerah membuat pendistribusian menjadi lambat
Referensi