Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Pendidikan Indonesia

Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Pendidikan Indonesia 

             Pandemi Covid-19 menimbulkan ketakutan yang luar biasa bagi masyarakat dunia termasuk Indonesia. Awalnya virus ini berkembang di Wuhan, China pada November 2019 dan mulai menyebar ke seluruh dunia bahkan hingga saat ini. Virus ini berkembang dengan sangat cepat dan dapat menular dari manusia yang satu ke manusia yang lain hanya dengan sentuhan. Karena bahayanya dampak dari virus ini, pemerintah Indonesia melakukan kebijakan Lock  Down hingga waktu yang tidak ditentukan serta mengumandangkan kebiasaan baru yaitu 3M  (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak). Kebijakan pemerintah yang melakukan Lock Down ini membuat aktivitas masyarakat terganggu. Bahkan Presiden Jokowi memberi himbauan kepada masyarakat untuk bekerja dari rumah, belajar dari rumah, dan beribadah dari rumah.

            Salah satu yang terkena dampak dari Covid-19 ini adalah pendidikan Indonesia. Semenjak kebijakan Lock Down diterapkan, semua siswa melakukan aktvitas belajar secara online dari rumah. Hal ini menimbulkan keterkejutan yang luar biasa bagi masyarakat Indonesia terutama para siswa yang tinggal di pedalaman. Lemahnya ekonomi masyarakat pedesaan membuat masyarakat tidak mampu untuk membeli smartphone sebagai fasilitas belajar anakanak selama pandemi ini. Walaupun pemerintah sudah membagikan kuota gratis kepada para siswa Indonesia namun pembagian kuota belajar tersebut tidaklah merata dan menuntut para siswa untuk membeli kuota internet sendiri. Selain itu kurangnya menguasai IPTEK dan tidak tersedianya jaringan internet yang memadai di daerah pedalaman membuat aktivitas belajarmengajar menjadi terhambat dan tidak efisien. Seperti kasus di daerah, Papua. Sejak Dinas Pendidikan Provinsi Papua menginstruksikan proses belajar para siswa Papua dilakukan di rumah secara online, kebijakan tersebut tidak dapat menolong pendidikan di pedalaman Papua karena kesulitan mendapat jaringan yang layak. Oleh sebab itu para siswa lebih memilih membantu orang tua mereka untuk bekerja di kebun.  Pembelajaran online ini tidak serta merta berdampak pada murid saja, tenaga pengajar juga merasa kesulitan karena proses pembelajaran yang tidak dilakukan secara tatap muka. Guru di tuntut untuk lebih kreatif dan inovatif dalam menjelaskan materi pembelajaran sehingga murid tidak bosan dan lebih muda untuk memahami dari materi yang diberikan. Penyebaran pandemi Covid-19 memang tidak dapat terelakkan lagi bagi masyarakat. Namun kenyataannya Indonesia belum siap untuk mengahadapi bencana penyakit ini terutama daerah pedalaman Indonesia. Sebaiknya pemerintah harus mengambil langkah cepat untuk mengatasi penyebaran Covid-19 dengan segera memvaksinasi seluruh masyarakat , dan juga tidak henti-hentinya mengingatkan seluruh masyarakat agar selalu mematuhi protokol kesehatan. Dengan adanya trobosan ini diharapkan penyebaran Covid- 19 di Indonesia  semakin berkurang , sehingga bidang-bidang penting  seperti  pendidikan dapat melakukan aktivitas dengan normal kembali

Referensi :

https://www.liputan6.com/news/read/4229155/ceritaanakpapuabelajardaringditengahpandemicoronacovid19

https://suteki.co.id/7dampakpositifpandemicovid19bagiduniapendidikan/