Bosan Belajar lewat Buku? Yuk, Coba Metode Learning Ala Generasi Millenial
Umumnya kita memperoleh ilmu atau informasi terbaru dengan membaca buku. Buku sendiri adalah tumpukan informasi yang dikemas dalam sampul yang memuat informasi-informasi tersebut. Terkadang kita harus mencari beberapa buku yang memang kita perlukan untuk mendapat suatu informasi. Meskipun seperti itu, tak jarang orang gemar membaca buku. Hingga dijuluki ‘kutu buku’. Buku juga memiliki macam-macam genre. Ada buku yang memiliki genre fiksi dan non-fiksi. Dan ketebalannya juga bermacam-macam. Salah satu problematika anak-anak jaman sekarang adalah malas dalam membaca. Banyak yang berkata bahwa membaca bikin jadi ngantuk, cepat bosan, dan lelah.
Apa itu jadi penghalang dalam memperoleh informasi? Belum tentu.
Coba yuk kita simak metode yang akan dijelaskan berikut ini:
- Bisa belajar melalui video di Youtube
Kalau bicara Youtube kita ingatnya apa saja? Pasti daily vlog atau tutorial. Memang tidak salah, Youtube menyediakan banyak konten yang bisa kita pilih untuk ditonton. Melalui Youtube kita bisa memilih konten apapun yang kita mau sesuai keperluan kita.
Nah, untuk ini juga membantu banget untuk kaum ‘rebahan’ dalam mendapat informasi. Selain bisa ditonton kapan saja, konten pembelajaran ini juga mengandung animasi-animasi yang menghibur penglihatan kita. Dan sederhananya bahasa yang digunakan, banyak pembuat konten pembelajaran ini bersemangat dalam membagikan pengetahuan-pengetahuan yang mereka miliki. Tentunya konten yang positif ya!
- Metode belajar asik di Twitter, a thread
Haha yang menggunakan media sosial ini pasti tahu apa itu thread atau utasan. Sama dengan artikel yang menggunakan tulisan, yang menjadikan thread twitter menarik adalah kronologis dari cuitan sebelumnya dengan cuitan selanjutnya. Jadi, kita tidak pusing untuk mencari kelanjutan apa yang terjadi.
Banyak pengguna Twitter ini menggunakan fitur tersebut untuk membagikan cerita atau konten pembelajaran yang tentu saja menarik. Dengan fitur ini banyak mendapatkan kesan yang baik, ada yang merasa terbantu karena kronologisnya cuitan sebelum dan sesudah. Dan ada juga yang menjadi kaum ‘rebahan’ merasa terbantu karena tidak perlu mengeluarkan buku atau catatan lagi, hanya perlu screen shot atau save saja.
Pepatah berkata, “Banyak jalan menuju Roma.” Sama halnya dengan kita generasi milenial yang menggunakan kekuatan sosial media dalam memperoleh suatu informasi. Banyak yang menggantikan buku dengan kecanggihan teknologi yang lainnya. Mungkin karena semakin jarangnya penggunaan buku fisik dalam pembelajaran, keluhan anak jaman sekarang salah satunya lelah, menjadikan solusi terciptanya metode-metode penyampaian informasi yang lebih asyik. Meskipun begitu, tetap harus ingat bahwa buku adalah jendela dunia. Hanya saja buku tersebut diringkas dan diubah model dalam bentuk elektronik. Menyenangkan dan efektif, selagi lebih praktis kita juga membantu dalam program penghematan kertas.
Regita Cynthia Wijaya (2301857802)
Creative and Research