Belajar Bahasa Korea Secara Otodidak

Demam K-POP atau Korean Pop di kalangan anak remaja jaman sekarang begitu tinggi dan tidak kalah dengan penggemar dari genre music lain. Hal ini karena menariknya konsep yang digunakan oleh beberapa grup K-POP sehingga membuat orang-orang mungkin menyukai mereka. Biasanya konsep yang diterapkan mereka berupa konsep enerjik dan powerful.

Walaupun menggunakan bahasa yang tidak sama seperti kita, bahasa Indonesia, tetap saja penggemarnya terus mendukung dan menikmati karya-karya mereka. Tak jarang juga yang rela untuk mempelajari bahasa mereka hanya untuk mengerti dan memahami apabila mereka berbicara atau sekedar membaca lirik lagu mereka.

 

 

 

Nah, kali ini aku mau kasih beberapa cara bagaimana cara belajar bahasa Korea secara otodidak. Yuk, kita mulai!

  1. Lirik lagu

Ini tujuan utama para penggemar K-POP, yaitu mengetahui apa sih yang dituliskan di kertas yang berisi aksara-aksara Korea itu? Karena fans K-POP tersebut tidak mengetahui apa yang dimaksud dari lirik lagu tersebut.  Maka, tak jarang fans K-POP ini menerjermahkan lirik tersebut dalam alphabet yang mudah dibaca atau sering disebut dengan Romanization. Walaupun, penulisan dalam bentuk huruf alphabet tidak dalam hangul tetapi, mereka tetap membaca itu layaknya baca lirik yang tertulis dalam hangul.

 

 

  1. Kamus fisik

Kalau ini berguna banget untuk mengenal aksara-aksara Korea, mungkin kita belum terlalu paham dengan menerjemahkan lirik lagu karena itu sudah berupa kalimat. Nah, untuk ini kita mampu menulis kalimat setelah  tau aksara apa saja yang harus kita gunakan. Selain itu, kamus ini juga berguna untuk mengenal vocabulary lain dari bahasa Korea tersebut. Mulai dari nama-nama hari, waktu, kata ganti orang, makanan, dan masih banyak yang lain.

  1. Google Translate

Ini juga berperan penting banget loh! Kita bisa menuliskan kalimat dan sudah dapat arti dalam bahasa Korea lengkap dengan cara penulisan dan cara membacanya dalam bentuk audio. Jadi, kita lebih memahami apa yang disampaikan. Namun, Google Translate ini juga memiliki kekurangan. Di samping hasilnya yang kurang akurat, pengejaannya atau pelafalannya menggunakan bahasa yang begitu formal, sehingga kita hanya mengerti apa yang telah dihasilkan oleh Google Translate itu.

 

 

 

 

  1. Drama Korea

Nah, kalau sudah ketiganya, maka ini menjadi ‘finishing’ dalam mempelajari bahasa Korea. Coba tanpa subtitle bahasa atau English, sehingga kita lebih mengerti dan paham apa yang diucapkan. Di mulai dari kata kunci yang diucapkan dalam dialog, lalu kita susun menjadi apa yang dimaksud. Mungkin, kalau kita memulai langsung dari drama akan lebih memahami karena diucapkan langsung oleh pemerannya yang dimana merupakan orang Korea aslinya. Jadi, pelafalannya menjadi lebih pas dan kalimat-kalimat yang non-formal juga dapat kita peroleh dari drama.

Di atas cara-cara belajar bahasa Korea secara otodidak. Bagaimana? Sudah siap untuk menambah kemampuan bahasa asing kita?

Regita Cynthia Wijaya

Creative and Research