Pengalaman Local Volunteer AIESEC in BINUS: Tumbuh Lewat Kolaborasi Budaya dan Edukasi

Jakarta, 26 Agustus 2025 – AIESEC in BINUS, sebagai bagian dari jaringan kepemudaan global AIESEC di Indonesia, kembali menghadirkan program pengembangan kepemimpinan lintas budaya melalui kegiatan Global Classroom. Dalam program ini, para Local Volunteer (LV) menjadi bagian penting dari proses pertukaran budaya dan pembelajaran, bekerja langsung bersama Exchange Participants (EP) dari berbagai negara dalam proyek berbasis SDG 4: Quality Education.

Selama 6 hingga 8 minggu, para LV berperan aktif dalam mendampingi EP untuk mengajar anak-anak usia sekolah dasar, memfasilitasi kegiatan pembelajaran interaktif, serta menjadi penghubung antara peserta internasional dan komunitas lokal. Pengalaman ini tidak hanya memperkuat keterampilan komunikasi dan kepemimpinan, tetapi juga membuka pemahaman lebih luas terhadap keberagaman budaya dunia.

Pengalaman Kolaboratif yang Menginspirasi

Kezia, salah satu LV dalam program ini, mengungkapkan bahwa menjadi bagian dari Global Classroom merupakan pengalaman yang tidak terduga namun sangat berkesan.

“Menjadi LV adalah salah satu pengalaman paling tidak terduga dan tak terlupakan yang pernah diikuti. Melalui program ini, dapat bertemu teman internasional, belajar budaya lain, dan bahkan memahami kembali budaya sendiri. Selain itu, kami juga membangun pertemanan baru, tidak hanya dengan peserta internasional, tetapi juga sesama anggota AIESEC dan anak-anak yang diajar,” jelas Kezia.

Lebih dari sekadar kegiatan mengajar, Kezia juga menyoroti aspek sosial dan emosional dari program ini.

“Pengalaman ini memberikan banyak wawasan tentang ketimpangan pendidikan di Indonesia dan bagaimana, sebagai individu yang lebih beruntung, dapat berkontribusi untuk membantu mereka yang membutuhkan. Selain itu, banyak belajar tentang kepemimpinan dan manajemen waktu, serta bagaimana bekerja dengan orang-orang dari latar belakang yang sangat berbeda. Harapannya, kehadiran kami juga memberi dampak bagi anak-anak yang kami temui, sebagaimana mereka memberi dampak pada diri kami.”

Pertemanan dan Pertukaran Budaya yang Bermakna

Program ini tidak hanya memberikan ruang praktik kepemimpinan, tetapi juga menjadi ajang pertukaran budaya yang aktif. Para LV terlibat dalam diskusi, kegiatan kelas, penerjemahan, hingga memperkenalkan budaya Indonesia kepada peserta internasional. Hal ini memperkuat nilai empati, toleransi, serta kemampuan bekerja dalam tim lintas budaya.

Jovan, LV lainnya, menyebutkan bahwa keterlibatannya dalam program sangat menyenangkan dan membuka wawasan baru.

“Sangat menyenangkan karena bisa bekerja langsung dengan EP dan membangun hubungan yang akrab. Ada banyak momen saling berbagi cerita tentang negara masing-masing, budaya, dan kebiasaan unik yang belum tentu diketahui sebelumnya,” ujarnya.
“Selain itu, mengajar bersama EP sangat menyenangkan. Anak-anak sangat menyukai EP, dan menjadi penerjemah juga menjadi pengalaman menarik. Ada kalanya EP ingin tahu bagaimana mengatakan sesuatu kepada anak-anak, dan saat bisa membantu, rasanya sangat berarti.”

Belajar yang Setara untuk Semua Pihak

Program Global Classroom memberikan manfaat tidak hanya bagi anak-anak yang menjadi peserta didik, tetapi juga untuk seluruh pihak yang terlibat yaitu EP, LV, dan panitia lokal. Para EP mendapat pemahaman baru tentang sistem pendidikan di Indonesia dan kesempatan mengajar secara langsung. Sementara itu, LV mengasah keterampilan praktis dalam komunikasi, kerja sama tim, dan kepemimpinan.

Dengan pendekatan yang inklusif dan kolaboratif, seluruh peserta program didorong untuk tidak hanya menyampaikan materi, tetapi juga menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan, relevan, dan bermakna.

Komitmen AIESEC: Kepemimpinan Melalui Pengalaman Nyata

Melalui kegiatan seperti ini, AIESEC in BINUS terus berkomitmen untuk memberdayakan anak muda agar menjadi pemimpin yang sadar akan isu sosial global. Pendekatan yang diterapkan dalam program Local Volunteer menempatkan pengalaman langsung sebagai wadah utama untuk pengembangan diri dan kontribusi nyata.

Dengan mempertemukan pemuda dari berbagai negara dalam satu ruang pembelajaran, program ini memperkuat nilai-nilai intercultural understanding, kolaborasi, dan kepemimpinan yang inklusif.

 

 

Penulis: Angela Cantika Christy