Sportama Valentine’s Day Open Tournament
13 Februari menjadi tanggal yang penting bagi anggota BNTC (Bina Nusantara Tennis Club), bukan karena kami sibuk menyiapkan hadiah untuk hari Valentine esok harinya, tetapi karena pada tanggal ini kami mengikuti pertandingan pertama kami di tahun 2016. Fisik, mental, dan teknik yang sudah kami latih selama ini akhirnya dapat kami uji kebolehannya.
Cuaca cerah mengiringi perjalanan kami ke Hotel Shangri-La, tempat dua orang pemain kami, Rifqi Anshari (Binusian 2016) dan Intan Purnama Sari (Binusian 2019), akan bermain berpasangan di Sportama Valentine’s Day Open Tournament. Sesuai dengan namanya, turnamen ini diadakan oleh Sportama untuk turut merayakan hari Valentine. Pagi itu, meski jam baru menunjukan pukul 08.30 pagi, Rifqi dan Intan sudah memulai pemanasan untuk menghadapi pertandingan pertamanya pada pukul 09.00 pagi.
Beberapa menit kemudian, pertandingan pun dimulai. Suasana tegang meliputi kami yang duduk di bangku penonton. Sayang sekali penonton hanya boleh melihat pertandingan dari luar lapangan, sehingga jalannya permainan tidak terlihat dengan jelas. Namun, hal ini tidak menghilangkan semangat kami untuk mendukung mereka berdua. Sportama Valentine’s Day Open Tournament ini adalah pertandingan yang dibuka untuk umum, karena itu, lawan yang dihadapi bisa siapa saja, tidak hanya sesama mahasiswa. Perasaan tegang semakin meliputi kami ketika kami melihat mental dan pengalaman bertanding lawan kami yang sepertinya ada di atas kami.
Namun, apapun yang terjadi, pertandingan akan terus berjalan. Service pertama telah dilakukan dan kami tidak mungkin mundur. Rifqi dan Intan sempat tertinggal 4 game sebelum akhirnya mampu menyamakan kedudukan menjadi 4-4. Pertandingan mulai memanas dan berjalan dengan alot dimana kedua pasangan saling berkejar-kejaran angka.
Salah satu kejadian yang tidak terlupakan dalam pertandingan tersebut adalah ketika bola memantul dan keluar lapangan akibat pukulan smashyang keras dari Rifqi. Meski panitia harus kehilangan satu buah bola (lapangan tennis tempat kami bertanding ada di lantai 4 dan bola jatuh ke bawah), tetapi pukulan tersebut berhasil memberikan satu angka bagi kami dan membuat lawan bergeming.
Pertandingan pun berakhir setelah satu jam dengan skor akhir 8-4 untuk lawan kami. Meskipun kekalahan memang pahit, tetapi pertandingan tersebut merupakan pertandingan yang hebat, dimana pasangan ganda campuran kami berhasil melawan tekanan yang mereka rasakan dari lawan yang lebih berpengalaman dan ketinggalan angka. Pada akhirnya, kekalahan saat ini adalah kemenangan di masa depan. Satu buah kekalahan tidak akan memadamkan semangat kami untuk memperoleh prestasi di masa depan.