GREENER DAY 2025

“Tanam yuk! Bersihkan Dulu, Hijaukan Kemudian”

Greener Day 2025 merupakan program peduli lingkungan yang dilaksanakan pada 15–16 Agustus 2025 di Bumi Perkemahan Ragunan. Acara ini menghadirkan rangkaian kegiatan interaktif seperti ice breaking, aksi Grebek Sampah, sosialisasi edukatif tentang pengelolaan sampah dan konsep 3R, hingga permainan eco quiz yang menguji pengetahuan peserta. Para volunteer juga diajak berkreasi melalui DIY Green Project dengan menanam tanaman hias sirih gading dan lili paris, serta mengikuti aksi tanam pohon trembesi, pule, dan ketapang kencana sebagai simbol harapan bagi bumi yang lebih hijau. Melalui kegiatan yang edukatif, kreatif, dan menyenangkan, Greener Day 2025 menegaskan bahwa kepedulian terhadap lingkungan dapat dilakukan dengan cara sederhana namun penuh makna.

Day 1

Hari pertama Greener Day 2025 berlangsung meriah dengan semangat kolaborasi untuk menjaga lingkungan pada tanggal 15 Agustus 2025. Acara dibuka dengan registrasi peserta dan doa bersama, kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari jajaran pengurus TFISC dan Project Manager. Untuk mencairkan suasana, panitia menghadirkan ice breaking berupa permainan “Tebak Gaya Lingkungan” yang menguji kekompakan peserta melalui gerakan sederhana bertema ramah lingkungan. Setelah itu, peserta langsung terjun ke aksi nyata “Grebek Sampah”, yaitu kegiatan membersihkan area sekitar sekaligus memilah sampah ke dalam kategori organik, anorganik, dan B3.

Usai kegiatan bersih-bersih, peserta diarahkan untuk mengikuti sosialisasi edukatif yang membahas secara menyeluruh tentang sampah, mulai dari jenis-jenisnya, dampak terhadap manusia dan alam, hingga konsep 3R serta pentingnya menjaga keberlanjutan lingkungan. Penyampaian dilakukan secara interaktif sehingga suasana tidak membosankan, bahkan diselingi dengan tanya jawab ringan. Untuk menambah antusiasme, panitia menyiapkan berbagai permainan edukatif seperti tebak sampah, kuis seputar lingkungan, hingga tantangan berpikir cepat yang mendorong kerja sama antar kelompok.


Setelah itu, peserta dimobilisasi menuju Bumi Perkemahan Ragunan untuk mengikuti rangkaian inti. Setibanya di lokasi, mereka disambut pihak pengelola sebelum memulai “DIY Green Project”. Pada sesi ini, para volunteer memanfaatkan botol plastik bekas yang dihias kreatif sebagai pot tanaman, lalu ditanami bibit sirih gading dan lili paris. Setelah suasana kembali dipanaskan dengan permainan singkat “Bumi atau Polusi?”, kegiatan dilanjutkan ke puncak acara yaitu menanam bibit pohon trembesi, pule, dan ketapang kencana secara berkelompok sebagai simbol menjaga kelestarian alam.

Menjelang penghujung acara, peserta kembali diajak berkreasi melalui sesi permainan tambahan, mulai dari kuis singkat hingga membuat pantun bertema lingkungan yang penuh gelak tawa. Seluruh momen berharga tersebut kemudian diabadikan dalam kampanye media sosial menggunakan hashtag resmi, diikuti dengan pengumuman pemenang games, penyerahan apresiasi, doa bersama, serta dokumentasi akhir. Greener Day 2025 hari pertama pun menegaskan bahwa menjaga bumi dapat dilakukan dengan cara yang menyenangkan, penuh interaksi, dan memberikan dampak positif.

Day 2

Hari kedua Greener Day 2025 yang berlangsung pada 16 Agustus 2025 dimulai dengan penuh semangat melalui pembukaan oleh MC, sambutan Ketua Regional, serta arahan singkat dari Project Manager mengenai tujuan acara. Suasana semakin cair lewat ice breaking “menebak gaya” yang melibatkan volunteer untuk menebak kata melalui gerakan. Setelah itu, kegiatan berlanjut dengan aksi “Grebek Sampah” di sekitar Kampus Kijang, di mana para peserta membersihkan sampah sebagai wujud nyata kepedulian lingkungan sejak awal kegiatan.

Usai bersih-bersih, peserta kembali ke Kampus Kijang untuk mengikuti sosialisasi mengenai pentingnya pengelolaan sampah, konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle), serta keberlanjutan lingkungan yang disampaikan secara interaktif. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan eco quiz, di mana peserta menebak jenis-jenis sampah (organik, anorganik, B3) sekaligus menjelaskan cara mendaur ulangnya. Melalui sesi ini, peserta tidak hanya memperoleh wawasan baru, tetapi juga semakin menyadari langkah sederhana yang bisa dilakukan untuk menjaga lingkungan.

Selanjutnya, peserta menuju Bumi Perkemahan Ragunan untuk mengikuti kegiatan inti. Di lokasi, setelah sambutan singkat dari pengelola, dilaksanakan DIY green project menggunakan botol plastik bekas yang dibentuk menjadi pot. Peserta menghias pot dengan kreativitas masing-masing sebelum menanam tanaman hias berupa sirih gading dan lili paris. Ice breaking kembali digelar untuk menjaga semangat, kemudian peserta menikmati waktu ISHOMA sebelum masuk ke kegiatan utama, yakni aksi tanam bersama.

Dalam aksi tanam bersama, setiap kelompok menanam lima tanaman pohon yaitu trembesi, pule, dan ketapang kencana dengan arahan teknis dari panitia. Setelah selesai, acara dilanjutkan dengan games membuat pantun kreatif bertema lingkungan serta kampanye media sosial, di mana peserta wajib mengunggah 4–6 dokumentasi kegiatan menggunakan template yang disediakan panitia. Sesi penutup diisi dengan pembagian hadiah, kesan pesan dari perwakilan volunteer, pengisian exit ticket, serta penyerahan plakat dan sertifikat donasi untuk Bumi Perkemahan Ragunan. Rangkaian hari kedua kemudian resmi ditutup dengan dokumentasi bersama, meninggalkan pesan bahwa menjaga lingkungan bisa dilakukan dengan cara menyenangkan sekaligus berdampak nyata.