Webinar Disaster Awareness 2022

Webinar Disaster Awareness 2022
Be Aware Everywhere 

Bencana adalah peristiwa yang memiliki dampak bagi kehidupan makhluk hidup, baik bencana alam maupun non alam. Saat ini, banyak bencana alam yang terjadi di Indonesia, seperti erupsi Gunung Semeru, gempa Cianjur, dan banjir Indramayu. Kejadian ini menimbulkan keresahan bagi sebagian besar masyarakat, khususnya yang berada di lingkungan rawan terjadi bencana alam. Namun, kekhawatiran ini dapat ditanggulangi dengan pemahaman dan persiapan yang tepat dalam menghadapi bencana. Dengan demikian, masyarakat akan sigap apabila sewaktu-waktu terjadi bencana.

Pada Jumat, 9 Desember 2022, Teach For Indonesia Student Community (TFISC) mengadakan Webinar “Disaster Awareness: Be Aware Everywhere” untuk mengedukasi masyarakat terkait bencana dan cara menyikapinya. Rangkaian kegiatan meliputi pengisian entry ticket, sambutan oleh Alya Syavira selaku Project Manager, Ice Breaking seputar bencana, penyampaian materi oleh Bapak Dian Christanto K., S.T. selaku Tenaga Pendukung Operasional Kegiatan (TPOK) Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang, sesi tanya jawab, dan pengisian Exit Ticket. Pada sesi ice breaking, partisipan banyak menjawab dengan benar pertanyaan terkait bencana yang pernah terjadi di Indonesia. Namun, ketika panitia bertanya terkait kesiapan menghadapi bencana, hanya beberapa partisipan yang menjawab. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian partisipan sudah mengetahui macam-macam bencana, tetapi belum mengetahui cara menyikapi dengan sigap.

Materi yang disampaikan oleh pembicara memberi wawasan lebih bagi partisipan. Pembicara membahas tentang pengertian bencana, jenis bencana, kesiapsiagaan, sistem informasi, sistem peringatan dini, dan bencana alam yang rawan terjadi khususnya di Kota Malang secara menyeluruh. Pembicara menyebutkan bahwa salah satu hal penting yang harus dipersiapkan saat terjadi bencana alam adalah Tas Siaga Bencana (TSB). Tas ini berisikan dokumen berharga, pakaian, makanan ringan tahan lama, air mineral, P3K, alat bantu penerangan, uang, peluit, masker, perlengkapan mandi, dan radio atau ponsel. Tak hanya berkaitan dengan bencana alam, pembicara juga menyampaikan materi tentang pandemi COVID-19 sebagai contoh bencana nonalam, tindak terorisme sebagai salah satu contoh bencana sosial, dan upaya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana sosial.

Menjelang penghujung acara, partisipan dipersilakan bertanya pada pembicara. Pada sesi ini, partisipan aktif bertanya, khususnya hal-hal terkait bencana alam seperti evakuasi korban, dokumen yang harus dibawa, dan lain sebagainya. Pertanyaan menarik yang disampaikan oleh salah satu partisipan adalah tentang alat pendeteksi gempa. Pembicara mengatakan bahwa saat ini, alat pendeteksi gempa yang ada saat ini akan memberi informasi saat gempa bumi terjadi, tetapi untuk alat pendeteksi adanya gempa yang akan terjadi di waktu mendatang masih belum ditemukan. Seusai pembicara menjawab semua pertanyaan, sesi dokumentasi dilakukan, diikuti dengan undian pemenang e-wallet, doa penutup, dan diakhiri dengan pengisian exit ticket oleh partisipan. 

Hanna Maulida Thaliana