PENTINGNYA PEDULI PADA KESEHATAN MENTAL
Menurut World Health Organization (WHO) Kesehatan mental adalah keadaan sejahtera di mana setiap individu bisa mewujudkan potensi mereka sendiri. Dapat diartikan kembali bahwa seseorang dapat mengatasi suatu tekanan pada hidupnya yang normal. Kesehatan mental merupakan suatu hal yang dimiliki oleh semua orang atau bersifat individu.
Kesehatan mental yang baik adalah kondisi ketika batin seseorang berada dalam keadaan yang tentram dan tenang, sehingga memungkinkan kita untuk menikmati kehidupan sehari-hari dan menghargai orang lain disekitar. Seseorang dapat dikatakan bermental sehat yaitu orang yang dapat menggunakan kemampuannya atau potensi dirinya secara maksimal dalam menghadapi suatu tantangan pada hidupnya, serta dapat menjalin hubungan dengan orang lain yaitu hubungan yang positif. Selain itu, seseorang yang bermental sehat dapat menangani dirinya saat mengalami stress dan membuat suatu pilihan.
Hal ini merupakan hal yang penting karena seseorang dapat mengetahui apa yang harus dia lakukan ketika sedang mengalami sesuatu. Bukan hanya kesehatan fisik yang penting dan kita harus peduli, melainkan kesehatan mental juga merupakan hal yang sangat penting. Banyak cara untuk menjaga kesehatan mental yang positif contohnya seperti istirahat yang cukup, berhubungan dengan banyak orang, aktif, dan lain-lain.
Dalam meningkatkan kepedulian pada kesehatan mental seseorang dibutuhkan edukasi seperti kampanye untuk meningkatkan kepedulian kesehatan mental melalui social media atau pun mengadakan seminar, berkolaborasi dengan public figure dengan membuat konten yang berhubungan dengan psikologi.
Kesehatan mental juga dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti genetic, hubungan dengan orang terdekat, gaya hidup, pekerjaan, lingkungan, dan lain-lain. Ada juga gangguan mental, seperti stress, depresi, skizofrenia, gangguan bipolar, dan gangguan kecemasan. Orang yang mengalami gangguan mental tidak hanya orang dewasa atau yang sudah lanjut usia, bahkan anak muda atau remaja pada saat ini juga ada beberapa yang terkena gangguan mental. Untuk menanganinya dapat dilakukan banyak cara, seperti melakukan pengobatan pada dokter atau ahlinya, merubah gaya hidup, mengonsumsi obat-obatan yang diberikan oleh dokter, dan lain-lain.
Hasil penelitian dari beberapa sumber yang telah dianalisis dari data yang disajikan menunjukkan :
- Hasil survei yang dilakukan WHO terhadap 130 negara yang melaporkan gangguan kesehatan mental yang meluas, yaitu lebih dari 60 persen melaporkan gangguan layanan kesehatan mental bagi orang-orang yang rentan, termasuk anak-anak dan remaja (72 persen), lalu orang dewasa yang lebih tua (70 persen), dan wanita yang membutuhkan layanan antenatal atau postnatal (61 persen). Sebanyak 67 persen melihat gangguan pada konseling dan psikoterapi, 65 persen untuk layanan pengurangan bahaya kritis, dan 45 persen untuk pengobatan pemeliharaan agonis opioid untuk ketergantungan opioid. Lebih dari sepertiga (35 persen) melaporkan gangguan pada intervensi darurat, termasuk orang yang mengalami kejang berkepanjangan, sindrom penarikan penggunaan zat yang parah, dan delirium, seringkali merupakan tanda kondisi medis serius yang mendasari. Ada 30 persen negara yang melaporkan gangguan akses pengobatan untuk gangguan mental, neurologis dan penggunaan zat. Sekitar 75 persen negara melaporkan setidaknya sebagian gangguan terjadi di sekolah (78 persen), dan tempat kerja layanan kesehatan mental (75 persen). (Sumber : Kompas.com)
- Pada tahun 2016 telah terjadi 1.800 kematian akibat bunuh diri, hal ini berarti bahwa setiap harinya hampir terjadi 5 kematian yang diakibatkan oleh bunuh diri. WHO telah menyebutkan secara global bahwa lebih dari 800.000 orang meninggal setiap tahunnya atau sekitar 1 orang setiap 40 detik telah melakukan bunuh diri. Salah satu dampak dari terjadinya peristiwa itu yaitu kemajuan teknologi digital dan perkembangan social media merupakan faktor yang utama. Tak hanya itu yang menjadi faktor yang dapat menyebabkan gangguan mental. (Sumber : CNNIndonesia.com)
Dapat dijelaskan kembali dari hasil penelitian tersebut bahwa pentingnya untuk peduli pada kesehatan mental ini bukan hal yang sepele. Terutama pada generasi muda pada saat ini yang belum meperhatikan kesehatan mentalnya. Pada saat ini juga sudah ada beberapa generasi muda yang terkena gangguan mental karena kurang waspada dan peduli dengan kesehatan mentalnya. Salah satu faktor yang dapat menyebabkan gangguan mental yaitu perkembangan social media. Berbagai upaya untuk menghindari gangguan mental pun harus dilakukan dengan baik, seperti selalu memberikan edukasi baik pada diri sendiri atau pun orang lain.
Dari semua penjelasan yang sudah dijelaskan dapat disimpulkan bahwa kesehatan mental perlu diperhatikan sejak dini. Kesehatan mental juga dapat dipengaruhi oleh lingkungan kita dan peristiwa apa yang telah kita alami. Maka dari itu, kita harus peduli dengan kesehatan mental dengan selalu berada di lingkungan yang positif. Selain itu, kita juga harus selalu memperhatikan hal kecil baik yang kita lakukan, yang memperngaruhi kita, dan yang berada di lingkungan sekitar kita.
Reference:
Diana, R. (2020, September 4) https://today.line.me/id/v2/article/Kerap+Disepelekan+Psikolog+Jennyfer+Gencar+Sebarkan+Kepedulian+Kesehatan+Mental-961PqR
Retia, K. D. (2020, Oktober 10) https://www.kompas.com/tren/read/2020/10/10/171200265/hari-kesehatan-mental-sedunia-apa-itu-kesehatan-mental-dan-cara-menjaganya?page=all
Orami. (2020, Januari 15) https://parenting.orami.co.id/magazine/simak-3-masalah-kesehatan-mental-yang-paling-sering-dihadapi-orang-modern/
Michelle, N. (2019, Oktober 7) https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4736848/cenderung-meningkat-tiap-hari-ada-5-kematian-akibat-bunuh-diri-di-indonesia