SEDOTAN, BERBAHAYA ATAU TIDAK?
Seringnya kita melihat suatu benda, membuat tidak terpikirkannya kebaikan dan keburukan dari benda tersebut. Orang bisaanya akan sadar jika tidak sengaja membaca suatu artikel atau diberitakan di TV. Maka itu, di artikel kali ini, saya akan membahas soal sampah sedotan.
Sedotan adalah salah satu contoh produk plastik single use only, yang sudah sangat sering kita jumpai di berbagai tempat. Entah itu di rumah, pasar, Department Store, jualan pinggir jalan, warung dan lain-lain. Tapi tahukah kalian, Jika kita hubungkan dengan lingkungan, sedotan yang telah menjadi sampah adalah 1 contoh jenis benda yang berbahaya jika penggunaannya tidak dibatasi. Seperti yang tertera pada lampiran gambar di atas, sampah sedotan adalah 1 dari 10 sampah yang paling banyak ditemukan di laut. Faktanya, sedotan adalah produk plastik yang paling susah untuk diuraikan. Karena untuk menguraikan 1 buah sedotan, dibutuhkan waktu ratusan tahun sampai benar-benar terurai secara alami oleh tanah. Dan lagi, saat ini jumlah sedotan jika dijejerkan sepanjang mungkin, diperkirakan panjangnya adalah 16.784 km, sepanjang jarak dari Kota Jakarta ke Mexico City.
Kenapa sih, sedotan menjadi begitu berbahaya dibandingkan dengan produk plastik lainnya? Jawabannya adalah, karena sedotan adalah produk plastik yang digunakan hanya sekali saja per orang. Jarang kan, kalian melihat sedotan yang sudah pernah digunakan orang lain untuk minum, lalu dipakai lagi oleh orang asing lain untuk minum juga? Itulah maksunya single use only. Jika kita bandingkan dengan produk plastik lain-ambil contoh, plastik kresek- plastik kresek masih sangat layak dipakai oleh orang lain, walaupun plastik kresek tersebut sudah bekas dipakai, benar bukan? Nah saya rasa, sekarang perbedaan fungsi sedotan dengan produk plastik lain sudah mulai jelas terlihat.
Lalu, adakah cara penanggulangannya? Ya, tentu ada. Yaitu dengan cara MENGURANGI SEBANYAK-BANYAKNYA pemakaian sedotan di dunia. Tapi, yang namanya kebisaaan, pasti susah untuk dihilangkan, apalagi kebisaaan menggunakan sedotan plastik sudah mendunia dan sudah lama terjadi, produk sedotan juga bisa didapatkan di mana saja dengan mudah. Nah, selain mengurangi sebanyak-banyaknya penggunaan sedotan, ada juga cara lain yang menurut saya lebih gampang dilakukan. Dari pada menggunakan sedotan berbahan plastik yang tidak ramah lingkungan, sekarang sudah mulai beredar sedotan dari bahan stainless steel. Sedotan berbahan stainless steel ini terbukti lebih ramah lingkungan, karena berhasil mengganti fungsi sedotan yang tadinya single use only, menjadi forever use. Tetapi, sedotan stainless steel juga punya kekurangan. Yaitu, jika mau mencuci sedotan stainless steel, harus menggunakan sikat khusus untuk sedotan. Bentuknya seperti sikat yang bisaanya digunakan untuk membersihkan botol, tetapi lebih kecil.
Saat ini kesadaran masyarakat soal pengurangan penggunaan plastik(khususnya sedotan) masih sangat kurang. Bahkan masih banyak sekali penggunaan plastik(secara umum) yang berlebihan, maka itu kita harus lebih mengimbau masyarakat luas tentang bahayanya penggunaan plastik di dunia. Terkhusus tentang sedotan plastik, yang bahkan sudah ada barang subtitusinya berupa sedotan, tetapi, sedotan yang ramah lingkungan terbuat dari bahan stainless steel.
Selain masyarakat yang diimbau, entrepreneur dan penemu juga harus semakin cerdas dan cerdik dalam menemukan barang-barang yang bisa menggantikan barang yang sudah tidak lagi ramah lingkungan. Berhubung sekarang global warming sudah semakin terasa, penemuan-penemuan ramah lingkungan harus dilakukan secara cepat, jitu, dan efisien.
Sumber Penulisan/Daftar Pustaka:
https://hadisome.wordpress.com/tag/kampanye-anti-sedotan/