RECYCLUB 2025
“Ubah Kebiasaan, Bukan Sekadar Kemasan”
Recyclub 2025 adalah program pengabdian masyarakat yang mengusung tema keberlanjutan lingkungan melalui edukasi dan aksi nyata dalam pengelolaan sampah organik. Program ini diselenggarakan oleh UKM Teach For Indonesia Student Community BINUS @Bekasi dalam dua hari berturut-turut, yaitu tanggal 26-27 September 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah dan pelestarian lingkungan melalui pembuatan lubang resapan biopori.
Program dimulai dengan kegiatan talkshow edukatif pada hari pertama, Jumat 26 September 2025, yang diselenggarakan di Ruang 413, BINUS @Bekasi. Acara dibuka dengan meriah oleh MC yang menyambut para peserta dengan penuh antusias. PIC dan Project Manager Recyclub 2025 menyampaikan sambutan pembukaan yang menjelaskan tujuan dan pentingnya program ini dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan.
Sesi inti talkshow berlangsung selama satu jam penuh, dimana narasumber memaparkan materi tentang pengelolaan sampah organik, manfaat biopori bagi lingkungan, dan pentingnya peran masyarakat dalam menjaga keberlanjutan ekosistem. Peserta tampak antusias mengikuti pemaparan yang disampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami dan dilengkapi dengan visual yang menarik. Setelah sesi pemaparan, peserta diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan dalam sesi tanya jawab yang berlangsung selama 25 menit. Interaksi dua arah ini memungkinkan peserta untuk memahami lebih dalam tentang implementasi biopori dalam kehidupan sehari-hari.
Hari kedua, Sabtu 27 September 2025, menjadi puncak dari program Recyclub 2025 dengan kegiatan pembuatan biopori di Perumahan Griya Sukadami, Desa Sukadami. Panitia berkumpul pagi-pagi sekali di kampus BINUS @Bekasi untuk kemudian berangkat menuju lokasi. Sesampainya di lokasi, panitia melakukan briefing dan persiapan akhir untuk memastikan seluruh kegiatan berjalan lancar.
Acara dibuka dengan sambutan dari pihak Desa Sukadami yang menyambut baik kehadiran program ini di lingkungan mereka. Project Manager Recyclub 2025 juga menyampaikan apresiasi atas partisipasi warga dalam kegiatan ini. Momen krusial terjadi saat narasumber menjelaskan secara detail tentang cara pembuatan biopori serta manfaatnya bagi lingkungan. Warga mendengarkan dengan seksama setiap langkah yang dijelaskan, mulai dari pemilihan lokasi, kedalaman lubang, hingga perawatan biopori.
Setelah pemaparan materi, panitia dan warga bersama-sama menyiapkan alat-alat yang diperlukan untuk pembuatan biopori. Kegiatan inti pembuatan biopori berlangsung selama hampir dua jam, dimana seluruh peserta bekerja sama dengan penuh semangat. Gotong royong dan kebersamaan terlihat jelas dalam setiap proses pembuatan lubang resapan ini. Warga tidak hanya menjadi penonton, tetapi turut aktif terlibat dalam setiap tahapan pembuatan biopori.
Aktivitas ini tidak hanya menghasilkan lubang resapan biopori yang bermanfaat bagi lingkungan, tetapi juga menciptakan ikatan sosial yang kuat antara panitia, warga, dan pihak desa. Kegiatan ditutup dengan sesi dokumentasi bersama yang mengabadikan momen kebersamaan dan kebanggaan atas karya nyata yang telah dihasilkan bersama.
Melalui Recyclub 2025, panitia dan masyarakat belajar bahwa perubahan dimulai dari hal-hal kecil yang dilakukan bersama-sama. Program ini mengajarkan nilai-nilai kepedulian terhadap lingkungan, gotong royong, dan tanggung jawab sosial melalui pendekatan yang praktis dan aplikatif. Lebih dari sekadar program edukasi, Recyclub menjadi pengalaman transformatif yang membuka mata peserta tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan sejak dini.
Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal menuju masyarakat yang lebih peduli terhadap lingkungan dan memiliki kesadaran ekologis yang tinggi. Bahkan dengan terselenggaranya program Recyclub ini, masyarakat Desa Sukadami yang tadinya masih “belum terlalu familiar dengan konsep biopori dan pengelolaan sampah organik”, kini mulai memahami dan menerapkan praktik-praktik ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari. Lubang resapan biopori yang telah dibuat menjadi bukti nyata bahwa bersama-sama, kita dapat membangun lingkungan yang lebih berkelanjutan untuk generasi mendatang.





