PKM PELUKASA 2025
“Merawat Yang Terlupakan, Mendengarkan Yang Merintih”
Kegiatan PKM Pelukasa 2025 merupakan program pengabdian masyarakat yang dilaksanakan selama lima hari berturut-turut di Yayasan Pendidikan Roemah Tawon. Kegiatan ini diinisiasi oleh TFISC sebagai wujud kepedulian terhadap kesehatan mental anak-anak dan remaja yang masih kerap distigmatisasi dan diabaikan. Melalui pendekatan yang empatik, kreatif, dan inklusif, program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya dukungan emosional dan menciptakan lingkungan yang lebih suportif. Setiap harinya, peserta diajak mengikuti berbagai aktivitas seperti workshop emosi melalui gambar dan warna, menulis surat untuk diri sendiri, membuat gantungan kunci positif, hingga pameran karya dan sesi refleksi akhir. Kegiatan ini mengedepankan nilai self-compassion, ekspresi non-verbal, empati, dan kebersamaan komunitas. Dengan metode pembelajaran partisipatif dan suasana yang hangat, PKM Pelukasa tidak hanya bertujuan memulihkan semangat, tetapi juga membangun keberanian untuk merawat diri dan satu sama lain. Melalui kolaborasi antara panitia, volunteer, dan peserta, kegiatan ini menjadi ruang yang aman dan penuh harapan bagi generasi muda dalam menumbuhkan kesehatan mental yang lebih baik.
Day 1
Kegiatan PKM PELUKASA resmi dimulai pada Kamis, 31 Juli 2025 di Yayasan Roemah Tawon. Program yang diinisiasi oleh TFISC BINUS University ini bertujuan menciptakan ruang aman bagi anak-anak untuk mengenal dan mengekspresikan emosi mereka secara bebas. Hari pertama dibuka dengan registrasi, sambutan dari panitia, dan sesi ice breaking seperti “Sambung Kata” dan “2 Fakta 1 Kebohongan” yang membangun suasana akrab dan menyenangkan.
Agenda utama hari itu adalah Workshop “Menjadi aku dengan mengenali emosiku”, yang dipandu oleh Rafael dan Fachri. Dalam sesi ini, peserta diajak mengekspresikan perasaannya melalui gambar dan warna sebagai bentuk katarsis emosional tanpa tekanan verbal. Anak-anak tampak antusias menunjukkan karya mereka yang penuh warna dan makna.
Setelah beristirahat dan menikmati snack, peserta diajak bermain game “Estafet Gambar” dalam kelompok yang dinamai sesuai karakter film Inside Out. Permainan ini mengajarkan pentingnya kerja sama, komunikasi, dan pengenalan terhadap berbagai emosi yang dimiliki setiap individu.
Kegiatan hari pertama ditutup dengan dokumentasi dan doa bersama. Antusiasme peserta dan semangat para volunteer menjadi bukti bahwa PELUKASA dimulai dengan langkah yang bermakna dan penuh harapan.
Day 2
Teach For Indonesia Student Community (TFISC) BINUS University kembali menyelenggarakan rangkaian kegiatan hari kedua program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) PELUKASA pada hari Jumat, 1 Agustus 2025. Sebelum memulai kegiatan inti pada hari kedua, panitia memulai dengan membagi anak-anak kedalam beberapa kelompok yang setiap kelompoknya dipimpin oleh para volunteer.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh MC yang bertugas hari itu yaitu Zelika Najla Djanoarta dan Jesslyn Ivana Manopo. Acara dimulai dengan doa bersama dan dilanjutkan dengan ice breaking yang berjudul “Budi Berkata”, serupa dengan permainan”Simon Says” yang mengajak anak-anak untuk menaruh fokus dan melakukan instruksi yang diberikan dengan cermat apabila ada kata “Budi Berkata”.
Setelah sesi ice breaking, MC mengarahkan anak-anak ke sesi berikutnya, yaitu menulis sebuah surat yang bertajuk “Surat untuk Diriku”. Dalam sesi ini, anak-anak dipandu untuk menulis surat reflektif yang ditujukan untuk diri sendiri yang berisi afirmasi, harapan & semangat, pesan, maupun evaluasi untuk dirinya. MC dan panitia juga turut serta membantu menuliskan prompting di papan tulis sebagai panduan bagi anak-anak untuk mencurahkan isi hati dan pikiran mereka dalam bentuk tulisan selama ±45 menit. Setelah itu, MC membimbing mereka ke dalam sesi berikutnya yaitu sesi Creative Coloring yang mengajak anak untuk mengenali apa cita-citanya yang kemudian dilanjutkan dengan menggambar & mewarnainya sesuai dengan imajinasi masing-masing.
Setelah seluruh rangkaian acara pada hari kedua pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) PELUKASA sudah selesai, MC menutup acara dengan adanya doa bersama dan dokumentasi bersama seluruh peserta, volunteer, dan panitia. Dari seluruh kegiatan yang dilakukan pada hari kedua, anak-anak terlihat sangat girang dan semangat. Canda & tawa pun juga sangat amat terasa sepanjang hari yang membuat rangkaian acara hari kedua terasa lebih meriah. Dengan adanya evaluasi serta memanjatkan rasa syukur, panitia menyimpulkan bahwa rangkaian acara pada hari kedua tergolong lebih kondusif, tertib, dan lancar.
Day 3
Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) PELUKASA yang dilaksanakan oleh Teach For Indonesia Student Community (TFISC) BINUS University memasuki hari ketiga pada Senin, 4 Agustus 2025. Sebelum memulai, para panitia membagi peserta menjadi beberapa kelompok untuk mengikuti berbagai permainan.
Kegiatan dimulai pukul 13.55 dengan pembacaan doa pembuka yang dipimpin oleh Zelika Najla Djanoarta dan Jesslyn Ivana Manopo sebagai MC. Setelah itu, MC menyampaikan penjelasan mengenai rangkaian kegiatan serta manfaat dari kegiatan yang akan dilaksanakan pada hari ketiga PKM PELUKASA. Selanjutnya, peserta diajak untuk mengikuti permainan “Scavenger Hunt” sesuai dengan kelompok yang telah ditentukan sebelumnya. Dalam permainan ini, MC memberikan hint terkait panitia atau volunteer, dan peserta harus menebak peran serta nama orang yang dimaksud. Tujuan dari permainan ini adalah agar peserta semakin mengenal panitia dan volunteer PKM PELUKASA.
Setelah kegiatan tersebut, acara inti hari ketiga dimulai, yaitu para peserta menuangkan kreativitas mereka dengan melipat kertas origami menjadi bentuk kupu-kupu dan bunga tulip, dipandu oleh PIC kelompok. Hasil karya peserta akan digabungkan untuk dijadikan hiasan dekorasi tambahan pada set up galeri di hari keempat. Sebelum memasuki sesi istirahat, peserta diajak untuk berjoget ria guna meningkatkan semangat mereka setelah sesi melipat origami. Para peserta tampak sangat riang dan gembira. Selanjutnya, peserta memasuki sesi istirahat selama 40 menit, di mana mereka mendapatkan snack box dan bercengkrama dengan panitia serta volunteer PKM PELUKASA. Setelah itu, peserta diminta menulis surat berisi harapan untuk orang anonim sebagai bentuk pesan positif dan untuk menciptakan kenangan hangat di antara sesama peserta. Kegiatan ini dilaksanakan dengan iringan musik yang relaxing.
Acara hari ketiga ditutup dengan pembacaan doa bersama dan kegiatan dokumentasi bersama seluruh peserta, panitia, dan volunteer. Melalui berbagai aktivitas seperti permainan “Scavenger Hunt,” sesi melipat origami, dan berbagi harapan dalam surat, peserta tidak hanya mendapatkan pengalaman yang menyenangkan tetapi juga mempererat kebersamaan antar semua pihak. Kegiatan ini diharapkan mampu menumbuhkan rasa kebersamaan, kreativitas, serta semangat positif yang akan terus terjaga hingga rangkaian kegiatan PKM PELUKASA berikutnya.
Day 4
Selasa, 5 Agustus 2025, PKM PELUKASA memasuki hari keempat di Yayasan Roemah Tawon. Kegiatan dimulai dengan pembagian peserta menjadi empat kelompok, yaitu Kelompok Oranye, Biru, Tosca, dan Ungu. Suasana antusias terlihat saat peserta bergabung dengan kelompoknya masing-masing dan bersiap mengikuti rangkaian acara. Acara dibuka oleh MC yang menyapa peserta dengan hangat. Tidak lama kemudian, MC memperkenalkan ice breaking yang membuat suasana cair dan peserta semakin akrab satu sama lain.
Usai pemanasan, kegiatan berlanjut dengan Set Up Gallery. Setiap kelompok menata karya mereka sesuai warna identitas, sehingga area kegiatan berubah menjadi pameran mini yang penuh warna dan kreativitas. Setelah itu, peserta mendapat waktu istirahat sebelum memasuki sesi utama.
Menjelang sore, peserta mengikuti Materi Self Love. Sesi ini mengajak mereka untuk memahami pentingnya menghargai diri sendiri dan merefleksikan pengalaman yang sudah dijalani. Kegiatan dilanjutkan dengan Sharing Light di mana peserta berbagi kesan dan cerita selama mengikuti PELUKASA. Setelah itu, ada sesi Emoji Feedback, yaitu peserta menempelkan stiker emosi di bawah cap tangan mereka untuk mengekspresikan perasaan yang dirasakan selama acara. Aktivitas ini sederhana namun bermakna, karena memberi ruang bagi peserta untuk menyalurkan emosi dengan cara yang menyenangkan.
Hari keempat ditutup dengan dokumentasi dan doa bersama. Wajah ceria para peserta dan suasana hangat yang tercipta menjadi bukti bahwa PELUKASA hari keempat berjalan lancar, menyenangkan, dan meninggalkan kesan mendalam bagi semua yang hadir.
Day 5
Hari kelima, Rabu 6 Agustus 2025, menjadi penutup dari seluruh rangkaian PKM PELUKASA 2025. Kegiatan dimulai dengan pembagian kelompok dan dilanjutkan dengan sesi Sharing Session, di mana peserta duduk melingkar dan berbagi cerita tentang pengalaman, pelajaran, dan perasaan mereka selama lima hari mengikuti program ini.
Usai berbagi cerita, peserta menikmati snack sambil bercengkerama santai dengan volunteer dan panitia. Momen istirahat ini menjadi ruang refleksi ringan dan juga mempererat hubungan yang sudah terbangun selama program berlangsung.
Seluruh peserta dan panitia kemudian berkumpul kembali untuk menyanyikan lagu inspiratif “Laskar Pelangi”, menciptakan suasana penuh semangat dan haru. Setelah itu, peserta menuliskan Pesan Harapan untuk diri sendiri atau orang lain, yang kemudian dibacakan oleh beberapa peserta secara sukarela, membagikan pesan-pesan penuh makna kepada semua yang hadir.
Sebagai penutup, dilakukan doa bersama yang dipimpin panitia, sebagai bentuk rasa syukur atas lima hari kebersamaan yang penuh warna. Kegiatan resmi ditutup dengan dokumentasi dan perpisahan hangat, meninggalkan kesan mendalam dan semangat untuk terus merawat harapan dan kesehatan mental bagi generasi muda.
Yayasan Pendidikan Roemah Tawon telah menjadi ruang yang hangat dan penuh makna selama pelaksanaan PKM PELUKASA 2025. Di tempat ini, anak-anak belajar mengenal diri, mengekspresikan emosi, dan bermimpi setinggi langit dalam suasana yang aman dan menyenangkan. Kami berharap Roemah Tawon terus menjadi rumah yang menyinari masa depan generasi muda—tempat di mana kasih, pendidikan, dan harapan tumbuh bersama. Semoga kerja sama ini menjadi awal dari hubungan yang terus terjalin dan membawa dampak positif yang berkelanjutan bagi anak-anak Indonesia.