SOUL 2025

Speak with Hands, Listen with Heart

Pada tanggal 7 Juni 2025, TFISC mengadakan program kerja yang dinamakan SOUL (Sign of Universal Language), yang hadir untuk mengedukasi dan menyentuh hati generasi muda, khususnya mahasiswa BINUS University tentang pentingnya bahasa isyarat dalam kehidupan sehari-hari. Mengusung tema “Speak with Hands, Listen with Heart”, acara ini membawa pesan bahwa komunikasi tidak melulu harus dengan kata-kata, melainkan juga lewat gerakan tangan yang tulus dan penuh makna. Dengan mengundang Kak Asramadhan Gutaj sebagai pembicara utama, acara ini berfokus pada edukasi inklusif dan empati melalui pemahaman serta praktik langsung bahasa isyarat. 

Acara dimulai pukul 08:30 melalui open gate dan para peserta mulai berdatangan.  Dengan bantuan panitia, peserta diarahkan untuk segera mengisi bangku yang kosong. Setelah semua peserta duduk, pada pukul 09.35, acara resmi dibuka oleh MC yang memperkenalkan diri dan menjelaskan alur acara. MC kemudian memandu peserta untuk mengisi entry ticket secara serentak, sebagai bentuk interaktif pembuka yang melibatkan semua peserta. Selanjutnya, pukul 09.40, acara diawali dengan doa pembuka yang dipimpin oleh MC, dan dilanjutkan dengan sambutan dari Project Manager SOUL yang menjelaskan latar belakang program, serta sambutan dari Ketua Region Alam Sutera yang memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan ini.

Pukul 09.45, sesi utama pun dimulai, yaitu seminar dari Kak Asramadhan Gutaj. Dalam sesi berdurasi 30 menit ini, Kak Madhan menyampaikan materi bertema “Bahasa Isyarat: Pentingnya untuk Komunikasi Sehari-hari.” Materi yang disampaikan sangat membuka mata para peserta bahwa bahasa isyarat adalah bentuk komunikasi yang tak kalah penting dan memiliki kekuatan untuk menjembatani empati di tengah masyarakat yang beragam. Setelah materi seminar selesai, pukul 10.15, sesi dilanjutkan dengan tanya-jawab interaktif antara peserta dan Kak Madhan. Banyak peserta tampak antusias bertanya, baik seputar bahasa isyarat maupun pengalaman pribadi Kak Asramadhan dalam mendampingi komunitas tuli.

Pukul 10.30, peserta diberikan waktu istirahat selama hampir satu jam, sekaligus untuk menikmati makan siang bersama. Setelah istirahat, pukul 11.25, MC mengajak seluruh peserta untuk melakukan ice breaking berupa permainan “Tebak Tokoh Terkenal” selama 5 menit. Memasuki inti kegiatan berikutnya di pukul 11.30, peserta mengikuti sesi workshop bahasa isyarat yang dipandu oleh Kak Madhan. Pada sesi ini, peserta secara langsung berlatih menggunakan bahasa isyarat dasar seperti memperkenalkan diri, menyapa, dan menyampaikan kalimat sederhana. Workshop ini menjadi pengalaman baru yang menyenangkan sekaligus mengedukasi secara praktikal. Kemudian, pukul 12.30, peserta diajak mengikuti sesi aktivitas interaktif kelompok, yaitu menebak gerakan bahasa isyarat. Kegiatan ini mengasah daya ingat dan pemahaman makna dalam menerjemahkan setiap gerakan menjadi makna komunikasi.

Setelah sesi interaktif, pukul 12.40, dilaksanakan penyerahan plakat kepada Kak Asramadhan Gutaj sebagai bentuk apresiasi atas ilmu dan inspirasi yang telah dibagikan. Tim dokumentasi mengabadikan momen tersebut secara khusus. Selanjutnya, MC mengarahkan sesi dokumentasi penutupan acara dan mengajak seluruh peserta untuk menyelesaikan exit ticket sebagai bagian dari umpan balik dan evaluasi. Menjelang pukul 13.00, acara ditutup dengan doa bersama dan closing statement dari MC. 

Acara SOUL 2025 bukan sekadar seminar, tapi sebuah pengalaman yang membekas yang mengajarkan bahwa setiap gerakan memiliki makna, setiap tangan bisa bicara, dan setiap hati bisa mendengar. Melalui kegiatan ini, diharapkan semakin banyak orang yang menyadari bahwa inklusivitas bukanlah pilihan, melainkan keharusan dalam membangun masyarakat yang adil dan manusiawi.